Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR TATALAKSANA

PERDARAHAN ANTE PARTUM

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 2018
Halaman :
BLUD Puskesmas
Drg. Dini Indrawati, MM
Kecamatan TTD Kepala Puskesmas
NIP. 196905062000122003
Kelapa Gading

1. Pengertian Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan per vaginam pada usia


kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding seperti
solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah – langkah tatalaksana


Perdarahan Ante Partum di BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa
Gading
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.


2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan, Jakarta 2012
3. Buku Pelayanan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta 2010
Alat dan Bahan :
5. Persiapan
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Doppler
5. Kapas DTT
6. Spekulum vagina
7. Sarung Tangan steril
8. Rekam medis
9. Alat tulis

6. Prosedur/Lang 1. Pasien datang diterima oleh Dokter / Perawat di UGD PONED


2. Dokter / Perawat melakukan inform consent.
kah-langkah
3. Dokter / Perawat melakukan anamnesis riwayat penyakit sekarang,
seperti :
 Perdarahan per vaginam pada usia 20 minggu atau lebih.
 Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma pada daerah
abdomen.
 Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
 Beberapa faktor predisposisi :
- Riwayat solusio plasenta.
- Perokok.
- Hipertensi.
- Multiparitas.
4. Dokter / Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan
generalis serta pemeriksaan obstetrik, seperti :
 Pemeriksaan Generalis :
- Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi kesadaran, suhu,
nadi, tekanan darah dan frekuensi napas
- Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki secara
cepat
 Pemeriksaan Obstetri :
- Periksa luar
Menentukan bagian terbawah janin, menentukan letak janin
ada kelainan atau tidak dan mengukur TFU dengan metlin
dan memeriksa DJJ dengan doppler.
- Periksa dalam (inspekulo)
Menentukan sumber perdarahan, apakah perdarahan
berasal dari dalam ostium uteri atau hanya perdarahan
yang berasal dari serviks atau dinding vagina, serta
menentukan jumlah perdarahannya.
5. Dokter / Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
6. Dokter / Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
 Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral dingin dan
pucat, nadi > 100x/menit teraba lemah dan tekanan darah
sistolik < 90 mmhg maka hendaknya segera dilakukan
stabilisasi keadaan umum sebelum pasien di rujuk ke rumah
sakit, dengan cara :
- Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit.
- Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena dengan
menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9% dengan dosis
loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15 – 20 menit),
dapat diulang kembali sampai maksimal 3 L dalam 2 – 3
jam apabila keadaan pasien tidak membaik.
- Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine
output.
 Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan lendir
bercampur darah dan kontraksi uterus minimal terjadi 2 kali
dalam 10 menit serta kehamilan lebih dari 37 minggu, lanjutkan
dengan tatalaksana persalinan normal, kecuali pada pasien
plasenta previa dan vasa previa. Jika kehamilan kurang dari 37
minggu pasien dirujuk ke rumah sakit.
 Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan perdarahan
ante-partum dan segera lakukan pemasangan infus intravena
lalu kemudian rujuk pasien ke rumah sakit. Pada plasenta
previa tidak disarankan untuk periksa dalam.
7. Dokter / Bidan mendokumentasikan identitas pasien, hasil
anamnesis, hasil pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan
kepada Pasien di dalam rekam medis.
8. Pasien di rujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

7. Diagram Alir

Pasien datang ke Melakukan


PONED inform consent

Melakukan anamnesis

Melakukan pemeriksaan
fisik dan obstetri

Melakukan penegakkan
diagnosis

A Melakukan
Penatalaksanaan
A

Tanda – tanda
syok

Tidak Ya

Tatalaksana syok
Tanda
inpartu

Dokumentasi pada
rekam medis

Tidak Ya
Hamil >
37 minggu

Tidak Ya
Dokumentasi pada
rekam medis
Dokumentasi
Partus
pada rekam
normal
medis

Rujuk
8. Hal-Hal yang -
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait 1. UGD 24 Jam


10. Dokumen 1. Register kunjungan
2. Rekam Medis
Terkait
3. Kartu Pasien
4. KTP, KK, Kartu Peserta BPJS

11. Riwayat Tanggal


Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Dokumen Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai