Anda di halaman 1dari 2

Tugas : Refleksi Diri Kolaborasi Tim Kesehatan 2

Mata Kuliah Kolaborasi Tim Kesehatan 2 merupakan lanjutan dari Mata Kuliah Kolaborasi Tim
Kesehatan 1. Perbedaan yang paling berkesan pada perkuliahan Kolaborasi Tim Kesehatan 2
adalah digabungnya Mahasiswa Ekstensi dan Reguler dalam pembelajaran. Hal tersebut
membuat heterogen latar belakang mahasiswa yang mengikuti perkuliahan.
Topik yang saya dapat sudah pernah saya aplikasikan dalam pekerjaan saya sebagai Bidan di
Puskesmas yaitu Anemia pada Ibu Hamil, tapi teman-teman Mahasiswa Reguler yang
sekelompok dengan saya sangat kooperatif untuk bertukar pikiran walau mungkin belum pernah
melakukan langsung di lapangan. Teman-teman Mahasiswa Reguler membuat saya banyak
belajar dalam mencari referensi yang terbaik dalam suatu materi yang sedang dipecahkan. Pada
saat membuat tugas di wilayah kerja Dinkes yang belum pernah saya ketahui sebelumnya,
teman-teman kelompok saya melihat masalah dan penyelesaiannya lebih komprehensif.
Sehingga membuat saya berpikir lebih komprehensif pula pada kasus yang sedang kami
pecahkan.
Menurut saya Mata Kuliah Kolaborasi Tim Kesehatan 2 menerapkan Student Self Center dengan
baik, karena kami sebagai mahasiswa dapat tergambar kolaborasi dilapangan dengan teknik
pembelajaran yang diberikan serta penjelasan Dosen yang sangat baik. Hal-hal yang saya pelajari
pada mata kuliah ini diantaranya :
1. Anemia pada Ibu Hamil bukan hanya tanggung jawab dokter, bidan dan petugas gizi.
Melainkan banyak pihak yang dengan kontribusinya bisa ikut menanggulangi
permasalahan tersebut.
2. Kolaborasi dapat meringankan tugas yang berat jika dilakukan sesuai dengan
kompetensinya. Dan juga dapat mempercepat menanggulangi masalah kesehatan yang
ditemukan. Hal tersebut saya pelajari dari masalah yang kami coba pecahkan serta cara
saya dan kelompok memecahkan masalah dari pemicu yang diberikan Dosen
3. Kolaborasi merupakan proses, bukan hasil. Sehingga segala permasalahan mungkin akan
muncul. Masalah yg ada saat melakukan kolaborasi seharusnya menjadi faktor penguat di
kemudian hari. Dalam memecahkan masalah yang diberikan, terdapat beberapa
permasalahan seperti masalah komunikasi dalam kelompok, karena ada salah satu
anggota kami yang selalu berkomunikasi menggunakan bahasa inggris. Mungkin teman-
teman dalam kelompok saya bisa menyesuaikan, namun saya agak kesulitan saat teman
saya yang selalu menggunakan bahasa inggris meminta masukan. Karena memberi
masukan dalam materi menggunakan bahasa formal yang agak sulit menurut saya.
4. Sebagai petugas kesehatan, artinya siap melakukan kerjasama dg pihak terkait untuk
tujuan yang sama. Sekalipun bukan sesama petugas kesehatan seperti Kader, Petugas
Kecamatan/Kelurahan setempat, dll.
Sebelum belajar Kolaborasi Tim Kesehatan 2 yang saya ketahui tentang kolaborasi yang
dilakukan saat penanganan anemia adalah hanya dokter, petugas lab, dan petugas gizi, setelah
mempelajari Kolaborasi Tim Kesehatan 2 saya belajar bahwa banyak pihak dapat berkontribusi
untuk menanggulangi Anemia pada Ibu Hamil secara komprehensif. Sehingga permasalahan
yang ditemukan dapat diselesaikan dengan baik sesuai akar masalahnya. Kemudian saya
biasanya hanya berdiskusi tentang suatu masalah dengan petugas medis dan paramedis, namun
setelah belajar Kolaborasi Tim Kesehatan 2 dan berdiskusi dengan teman-teman dari berbagai
latar belakang terutama Kesehatan Masyarakat yang bukan paramedis sehingga pemecahan
masalah kesehatan yang kami diskusikan lebih komprehensif karena latar belakang yang
berbeda ketika memberikan sudut pandang dalam pemecahan masalahnya. Hal yang menjadi
hambatan pada saat berdiskusi dalam kelompok adalah waktu diskusi yang sulit ditentukan
karena saya harus membagi waktu dengan pekerjaan. Sehingga kami hanya berdiskusi pada
waktu yang diberikan di kelas atau melalui chat di media sosial Line.
Rencana belajar saya setelah pembelajaran Kolaborasi Tim Kesehatan 2 adalah ketika
menemukan suatu permasalahan kesehatan, saya akan coba melihat permasalahan lebih
komprehensif, dan kemudian menentukan orang atau instansi yang dapat melakukan kolaborasi
untuk memecahkan permasalahan bersama sehingga tindakan dapat dilakukan lebih cepat dan
ringan. Saya juga akan melatih cara komunikasi dengan oranglain, baik petugas kesehatan
maupun bukan, sehingga apa yang menjadi permasalahan dalam kolaborasi dapat diselesaikan
dengan baik untuk mencapai penyelesaian masalah Kesehatan yang dituju. Kemudian saya akan
kembali belajar melatih Bahasa Inggris saya sehingga ketika bertemu dengan teman yang tidak
bisa menggunakan Bahasa Indonesia tidak lagi menjadi hambatan. Rencana belajar lainnya yaitu
update ilmu mengenai bidang yang saya pelajari karena permasalahan kesehatan mungkin sama,
tapi seiring berjalannya waktu banyak penyelesaian masalah dengan metode yang lebih baik
daripada sebelumnya. Semakin banyak permasalahan kesehatan yang cepat dipecahkan, maka
derajat kesehatan masyarakat Indonesia akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai