Anda di halaman 1dari 5

Refleksi Mandiri

Rekoleksi FKIK Unika Atma Jaya Batch III 2021


Dum Vivimus Servimus : While We Live, We Serve

Nama : Resley Ongga Mulia


NIM Klinik : 201806010069
Hari,Tanggal : Kamis, 30 September 2021

Sesi 1 : Langkah Selanjutnya Menjadi Dokter


Nama Pembicara : Dr. dr Dharmawan Ardi, Sp.KJ

Pada sesi ini saya mendapatkan banyak sekali insight baru mengenai apa saja yang perlu
dilakukan ketika nanti saya sudah resmi menjadi dokter. Sebagai seorang dokter harus selalu
menggunakan hati nurani serta sekaligus suara hati ketika kita ingin menyembuhkan pasien.
Hubungan antara dokter dengan pasien harus tetap terjaga dengan baik sehingga penyembuhan
juga dapat berjalan lebih maksimal. Suara hati ini perlu diasah setiap harinya sehingga kita juga
dapat dengan bijak kapan perlu dan tidak boleh mengikuti suara hati ini. Selain itu, menjadi
seorang dokter juga perlu ada.
Di Indonesia, menjadi seorang dokter itu bukan hanya sekedar menerapkan ilmunya
melalui praktik saja, namun kita juga dapat menerapkannya dengna berbagai cara lainnya, seperti
partisipasi dalam organisasi-organisasi NGO, WHO, sehingga dengan seperti ini, passion kita
masing-masing ketika menjadi dokter tidak akan pernah padam sampai kapanpun. Selain itu
menjadi dokter juga harus selalu uptodate baik dari segi ilmu maupun perilaku dan interaksi kita
terhadap pasien, sehingga tidak akan pernah tertinggal jaman dan mengurangi kesalahan demi
keselamatan pasien. Poin terakhir adalah mengenai networking. Kita harus dapat membangun
relasi yang baik dengan teman sejawat kita sehingga dapat saling bahu-membahu ketika
dihadapkan oleh suatu masalah. Secara garis besar, menjadi seorang dokter selain kompetensi
yang dikembangkan, maka etika dan moral juga perlu dikembangkan, karena dari pandai saja
belum tentu punya moral yang baik.

1
Hal terakhir yang dapat saya refleksikan adalah mengenai ikigai. Dari ikigai ini, secara
tidka langsung memudahkan saya untuk menentukan apa yang ingin saya capai dan bagaimana
mengetahui hal yang kita cintai ketika nanti sudah siap mengambil profesi dokter spesialis.

2
Sesi 2 : Pembekalan Konsil Kedokteran Indonesia
Nama Pembicara : Dr. dr Dollar, Sh, MH & drg. Nurdjamil Sayuti, MARS

Sesi kedua ini dimulai dengan pemaparan secara garis besar bagaimana seorang dokter
dapat melakukan praktik sesuai hukum yang berlaku. Dari pemaparan ini, saya jadi lebih
mengetahui hal apa saja yang perlu saya lakukan sehingga saya dapat praktik sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan. Secara garis besar, setelah lulus UKMPPD, seorang dokter harus
memiliki sertifikat kompetensi sebagai syarat untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi/STR.
Surat Tanda Registrasi inilah yang menjadi bukti bahwa seorang dokter sudah diakui profesinya
dibawah naungan hukum. Semua tahapan ini perlu dilakukan sehingga kualitas dokter di
Indonesia tetap terjaga dengan baik. STR ini juga menjadi salah satu berkas untuk mendapatkan
SIP/Surat Ijin Praktik. STR dan SIP ini dapat dilakukan perpanjangan setiap 5 tahun. Selain itu,
dari sesi ini juga saya belajar bahwa menjadi seorang dokter harus memiliki softskill
keorganisasian yang baik dan benar serta saya juga lebih mengetahui manfaat dari bergabung
dengan organisasi kedokteran di Indonesia, seperti IDI. Poin terakhir yang tidak kalah penting
adalah seorang dokter juga harus mentaati kedisiplinan profesi. Kedisiplinan profesi ini terbagi
menjadi beberapa poin yang selalu perlu kita pegang hingga menjadi seorang dokter nanti.

3
Sesi 3 : Sebagai Alumni Atma Jaya
Nama Pembicara : dr. Denio Adrianus Ridjab, Sp.JP (K)

Sesi terakhir hari ini membahas tentang nilai-nilai apa saja yang harus kita pegang ketika
menjadi seorang dokter. Sebagai seorang alumni, maka kita harus tetap membawa membawa
nama baik alumni ketika kita sudah berprofesi menjadi seorang dokter. Disini juga ditekankan
bahwa apa yang sudah direncanakan di awal belum tentu sepenuhnya dapat terjadi. Apabila
memang tidak terjadi bukan merupakan alasan untuk tidak mencoba lagi. Selain itu poin menarik
yang lain yang dikemukakan oleh dr.Denio Adrianus Ridjab, Sp.JP (K) adalah apapun yang kita
perbuat, harus perbuat sepenuh hati seperti untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Dari perkataan
ini, saya merefleksikannya bahwa ketika kita menjadi seorang dokter, layanilah pasien kita
dengan baik dan sepenuh hati, sehingga kita sebagai dokter juga akan merasa puas ketika melihat
pasien kita membaik. Hal terakhir yang ditekankan lagi adalah mengenai networking, dimana
kita sebagai dokter tidak boleh pernah hanya sendiri untuk berkembang, tapi berkembanglah
bersama dengan teman sejawat lainnya(besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya).

4
-- Selesai --

Anda mungkin juga menyukai