Fasilitator :
I. Bagian pertama
Di minggu pertama saya belajar Mata Kuliah Terintegrasi, saya menyadari adanya andil dari
Universitas dalam mempersiapkan calon residen guna menjalani Pendidikan Spesialis. Saya mengerti
perjalanan PPDS ini tidak mudah, bahkan untuk masuknya saja saya merasakan telah banyak banyak hal
yang dilalui dan dikorbankan. Untuk itu, dengan adanya kuliah pembekalan ini saya sangat berharap
dengan mempelajari 4 mata kuliah ini, saya memiliki gambaran lebih jelas tentang keresidenan dan lebih
siap menghadapi semua tantangan ke depan sehingga menjadi seorang Spesialis yang bertaqwa,
menjunjung tinggi nilai kemusiaan, menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik, serta memiliki
karakter Andalasian.
Kegiatan kuliah minggu pertama ini membuka wawasan saya lebih dalam mengenai profesi
kedokteran, pemaparan mengenai IPE dan IPC sangat dibutuhkan oleh seorang pembelajar maupun
praktis kedokteran khususnya dokter spesialis yang sedang saya dalami di bidang bedah. Di sini saya
belajar penting menghargai perbedaan profesi dan mampu bekerjasama dengan setiap bidang demi
mencapai keberhasilan penangan pasien. Keberhasilan ini tidak hanya di lihat dari sembuh tidaknya
penyakit seorang pasien namun harus dilihat secara holistik sebagai manusia seutuhnya baik fisik,
mental, efektifitas biaya, keramahan dan lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan pelajaran Filsafat
Kedokteran, dimana kami diminta untuk membedakan mana Good Doctor dan mana Great Doctor. Ada
banyak materi kuliah yang sangat bermanfaat bahkan perlu diberikan secara berkala kepada kami
selama masa pendidikan seperti wawasan Hukum dimana dokter spesialis merupakan lahan empuk
dijadikan sasaran tuntutan dari berbagai LSM, kemudian pelajaran Etika, Norma, dan Karakter
Andalusians sangat diperlukan oleh seorang insan manusia yang merupakan mahkluk yang memiliki
potensi menjadi lebih baik dan lebih buruk. Harapannya dengan adanya pembekalan kuliah ini, saya
akan menjadi Spesialis Bedah lulusan Unand yang ahli di bidangnya, memiliki nilai religius dan karakter
Anadalusian seperti yang diharapkan.
Materi-materi kuliah ini mengingatkan saya dengan sebuah pengalaman saat bekerja di Rumah
Sakit Daerah. Di saat kami terdampak pandemi Covid-19, saya dan beberapa teman sejawat saya yang
bekerja sebagai dokter IGD mendapat tanggung jawab tambahan sebagai dokter jaga Covid mulai Dari
IGD, Poli dan Bangsal Isolasi Covid. Pada awal penanganan Covid, kami harus beradaptasi cepat namun
tetap saja belum tertata dengan baik.
Ketidakteraturan penanganan Covid di awal pandemi di RSUD kami ini dapat dilihat di lapangan
di antaranya kepanikan dan ketakutan di kalangan tim Covid, tupoksi masing bagian yang belum teratur
sehingga tampak bekerja sendiri-sendiri bahkan malah timpang tindih, tak jarang di lapangan seorang
dokter merangkap sebagai MOD menyelesaikan masalah administratif, kadang juga merangkap seperti
security untuk mengamankan keluarga pasien yang ngamuk. Selain itu, berkembangnya berbagai
informasi terapi yang “liar” kerap menjadi konflik antara sesama Spesialis Paru dan juga dengan Spesialis
Penyakit Dalam dan membuat dokter jaga makin kebingungan.
Harapan saya dari kuliah pembekalan ini, kami bisa mengambil manfaat yang luas berupa
pemahaman dan penerapan nilai-nilai baik yang menjadi tujuan dalam pembelajaran ini. Tentunya hal
ini memerlukan pembelajaran berkelanjutan, ada evaluasi, bimbingan khusus sesuai kebutuhan saat
menjalani pendidikan sehingga semua berjalan pada jalur yang benar dan menghasilkan pribadi
profesional yang diharapkan. Yang ingin saya ketahui pada pembelajaran selanjutnya adalah bagaimana
penerapan teori-teori berupa contoh teknis dalam menghadapi permasalah di lapangan yang tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan.