Anda di halaman 1dari 5

ESSAI LKMM

Peran Mahasiswa dalam Mempersiapkan Diri untuk Menjadi Dokter


dengan 7 Stars Doctor di Era 4.0

Disusun oleh :

FAKULTAS KEDOKTERAN

JURUSAN PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018
Indonesia saat ini telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, era yang lebih
menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan
lain sebagainya. Hal tersebut dikenal dengan sebutan fenomena Disruptive Innovation.
Era Revolusi Industri 4.0 ini ditandai dengan maraknya cyber-physical system, suatu
sistem yang membawa kehidupan masyarakat ke dalam dunia virtual, berbentuk
digitalisasi, dan otomasi.
Mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di era Revolusi Indostri 4.0 ini diharapkan
untuk bersiap dalam menghadapi era baru tersebut. Mereka dituntut untuk memiliki
keterampilan, kompetensi, serta daya saing tinggi yang lebih baik dibanding era
sebelumnya. Oleh karena itu, diharapkan lembaga pendidikan dan pelatihan di
Indonesia saat ini bisa membawa mahasiswa untuk bersiap dalam menghadapi era
Revolusi Industri 4.0.
Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa kedokteran harus mempersiapkan
diri untuk menjadi dokter yang sesuai dengan era Revolusi Industri 4.0. Salah satu hal
yang dapat dilakukan adalah dengan berpedoman pada poin 7 Stars Doctor. 7 Stars
Doctor adalah standar kompetensi dokter keluarga yang harus dimiliki oleh seorang
dokter untuk menjadi seorang dokter yang ideal dan profesional. Standar tersebut berisi
tentang :
1. Care Provider, seorang dokter diharuskan untuk peduli pada pasien yang
ditanganinya. Dalam memberikan pelayanan medis, hendaknya seorang dokter bisa
memperlakukan pasien secara holistik, dengan mempertimbangkan segala aspek
yang mungkin bisa mempengaruhi kondisi pasien. Selain itu, dokter seharusnya
juga bisa memberikan pelayanan yang bermutu, menyeluruh, berkelanjutan, dan
manusiawi.
2. Decision-Maker, seorang dokter dituntut untuk bisa mengambil keputusan secara
cepat dan tepat. Dokter juga diharapkan memiliki kemampuan untuk menentukan
teknologi kesehatan yang tepat, karena dokter bertanggung jawab terhadap nyawa
pasien.
3. Communicator, seorang dokter diharapkan untuk mampu berkomunikasi dengan
baik, serta menjadi mediator dan penasehat bagi masyarakat dalam mencegah dan
mengatasi berbagai masalah kesehatan. Hendaknya, seorang dokter bisa
mempromosikan gaya hidup sehat, memberikan penjelasan dan edukasi yang
efektif bagi masyarakat, serta mampu memberdayakan masyarakat agar tetap
menjaga kesehatan.
4. Community Leader, seorang dokter diharapkan mampu menjadi pemimpin dalam
masyarakat dengan mendapatkan kepercayaan dari mereka.
5. Manager, seorang dokter diharapkan mampu berkolaborasi dalam hal kemitraan
dengan individu atau organisasi dalam lingkup pelayanan kesahatan, demi
terpenuhinya kebutuhan pasien dan komunitas.
6. Researcher, ilmu kedokteran akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Oleh
karena itu, peran dokter sebagai peneliti juga diperlukan agar dokter bisa
menentukan pengobatan yang tepat bagi pasien.
7. Faith and Piety, seorang dokter diharapkan memiliki iman dan taqwa. Dokter harus
ingat bahwa ia bukanlah dewa ataupun Tuhan yang bisa menyembuhkan penyakit
yang diderita manusia. Dokter hanyalah alat atau media dari Tuhan untuk
menyembuhkan penyakit, dan bukan sebagai penentu usia seseorang. Dengan
memiliki iman dan taqwa, seorang dokter bisa bekerja semaksimal mungkin dalam
membantu pasien, serta tidak menjadikan pasien sebagai objek penghasil
keuntungan.

Berdasarkan pemaparan mengenai 7 Stars Doctor di atas, dapat diambil suatu


kesimpulan bahwa secara garis besar, seorang dokter harus memiliki sikap peduli pada
pasien, pengambil keputusan yang cepat dan tepat, mampu berkomunikasi dengan baik,
bisa menjadi pemimpin dalam masyarakat, mampu menjalin kemitraan dengan baik
dalam hal pelayanan kesahatan, selalu up to date terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, serta memiliki iman dan taqwa dalam hidupnya.
Sebagai mahasiswa kedokteran, peran sebagai dokter dengan 7 Stars Doctor di era
4.0 tersebut dapat dimulai dengan beberapa langkah. Langkah yang pertama adalah
dengan selalu up to date terhadap kasus, info, serta teknologi mengenai kesehatan, serta
kritis terhadapnya. Sebagai calon dokter yang disebut-sebut sebagai long life learner,
merupakan seuatu kewajiban untuk selalu mengikuti perkembangan informasi secara
terkini.
Langkah kedua adalah dengan memperbanyak kegiatan seperti bakti sosial. Selain
dapat membantu sesama, kegiatan bakti sosial dapat meningkatkan skill yang tentunya
akan digunakan saat menjadi dokter nantinya.
Langkah ketiga adalah banyak mengikuti kegiatan penyuluhan dan seminar.
Dengan mengikuti kegiatan tersebut, mahasiswa dapat mengasah skill berbicara di
depan khalayak. Selain itu, dengan mengikuti seminar, mahasiswa dapat menambah
ilmu pengetahuan baru yang belum tentu dapat diperoleh melalui perkuliahan biasa.
Langkah keempat adalah memperbanyak relasi. Mahasiswa kedokteran sebaiknya
mulai menjalin relasi sebanyak mungkin. Hal ini dikarenakan banyaknya relasi yang
dapat dijalin akan mempermudah mahasiswa pada saat terjun ke dunia kesehatan yang
sebenarnya.
Langkah kelima, sekaligus langkah yang terpenting adalah selalu meningkatkan
iman dan taqwa. Seperti pada poin ketujuh dalam 7 Stars Doctor, seorang dokter harus
memiliki iman dan taqwa dalam hidupnya. Sebagai mahasiswa kedokteran, sudah
merupakan suatu kewajiban untuk selalu ingat bahwa ia hanyalah calon dokter, yang
hanya merupakan media perantara dari Tuhan untuk menyembuhkan penyakit. Cara
untuk meningkatkan iman dan taqwa ini dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah,
selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Tuhan berikan, serta selalu yakin bahwa
Tuhan akan memberikan segala cara untuk menyelesaikan suatu masalah dan
menyembuhkan suatu penyakit.
Daftar Pustaka
 Hoedi Prasetyo, Wahyudi Sutopo. Industi 4.0: Telaan Klasifikasi Aspek dan
Arah Perkembangan Riset. Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2018
 Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng. Era Industri 4.0: Tantangan
dan Peluang Perkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia. Makassar:
Universitas Negeri Makassar; 2018
 Raymond R Tjandrawinata. Industri 4.0: Revolusi Industri Abad ini dan
Pengaruhnya pada Bidang Kesehatan dan Bioteknologi. Banten: Dexa Medica
Group; 2016
 Venti Eka Satya. Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Jakarta: Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI; 2018
 dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes. Manajemen Pelayanan Kesehatan
Dokter Keluarga: Paradigma Baru Sistem Pelayanan Kesehatan. Malang:
Laboratorium Kedokteran Keluarga dan Industri, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang; 2018

Anda mungkin juga menyukai