Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
MALANG
2018
A. Pengertian Minoritas
a. Kelompok minoritas adalah entitas sosial yang tak dapat dinaϐikan keberadaannya.
Keminoritasan tersebut jamak dimaknai karena perbedaan dari mayoritas atas dasar
identitas, baik agama, bahasa, etnis, budaya atau jenis kelamin. Jumlahnya pun
tidak banyak apabila dibandingkan dengan penduduk di suatu negara dan berada
pada posisi yang tidak dominan. Kelompok minoritas rentan jadi korban
pelanggaran HAM, oleh karena itu perlindungan hukum diberikan. Dalam
perspektif HAM kelompok ini berada pada tingkat yang setara dengan individu
pemangku hak lain serta memiliki hak khusus. Hak khusus bukanlah hak istimewa,
tapi hak yang diberikan agar martabat kelompok minoritas dapat terangkat. (Rhona
K.M. Smith, et.al., 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Pusham UII.)
b. Kelompok minoritas adalah golongan sosial yang jumlahnya jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan golongan lain dalam suatu masyarakat dan karena itu
didiskriminasikan oleh golongan lain itu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
e. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Minoritas atau Minority merujuk
kepada:
1) Politik
Pemimpin minoritas, dalam politik Amerika, pemimpin lantai dari kaukus terbesar
kedua di sebuah badan legislatif.
2) Masyarakat
a. Tragedi Mei
Setiap tanggal 13-15 Mei, bangsa Indonesia kembali diingatkan pada sebuah
peristiwa yang menistakan kemanusiaan dan keadilan, yaitu Tragedi Mei. Tragedi
Mei adalah peristiwa kerusuhan massal yang terjadi pada 1998, yang
mengorbankan minoritas yaitu etnis Cina-Indonesia. Pada saat itu amukan massa
pecah di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya seperti Solo dan Medan yang
mengakibatkan kerusakan masif, dan diduga menelan ribuan korban.
Meskipun sudah berlalu selama sembilan belas tahun, Tragedi Mei masih
menyisakan misteri. Pengungkapan kebenaran dan keadilan atasnya belum
dituntaskan meskipun presiden telah berganti beberapa kali. Setiap pergantian
presiden tidak mengubah komitmen dan kebijakan pemerintah dalam menyikapi
kasus tersebut.
b. Tragedi Poso
C. Upaya Penyelesaian
Dalam metode ini, pihak yang sedang bertikailah yang memiliki kewenangan
paling besar, karena mereka menentukan sendiri bagaimana metode penyelesaian
yang terbaik bagi mereka. Kepentingan yang dimaksud dalam metode ini bukan
hanyalah kepentingan dari pihak mayoritas, namun juga kepentingan dari pihak
minoritas.
5) Hak untuk mendirikan dan memelihara hubungan bebas dan damai dengan
anggota lain dari kelompok mereka, dengan orang yang termasuk kaum
minoritas lainnya, dengan penduduk dari negara lain (Pasal 2 ayat (5)).
Rhona K.M. Smith, et.al., 2008, Hukum Hak Asasi Manusia, Yogyakarta: Pusham UII.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, diakses pada tanggal : 28 Oktober 2018
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/)
Ezzati, Abul Fazl, MA, PhD., 2009, Konsep Minoritas dan Mayoritas dalam Islam – Intelektual
Iran (ISLAM0-27). (https://jurnalparlemenonline.wordpress.com/2010/01/16/islam-27)
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas, diakses pada tanggal : 28 Oktober 2018
(https://id.wikipedia.org/wiki/Minoritas)
Fahli, Yogi Zul. 2014. Kedudukan Kelompok Minoritas dalam Perspektif HAM dan
Perlindungan Hukumnya di Indonesia. Yogyakarta: Staf Departemen Advokasi LBH
Yogyakarta, diakses pada tanggal : 16 November 2018
(https://media.neliti.com/media/publications/107367-ID-kedudukan-kelompok-minoritas-
dalam-persp.pdf)