Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan

Pengampu: Nafik Muthohirin, S.Pd.I, MA.Hum

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Indonesia memiliki banyak keragaman, mulai dari suku, agama, ras, dan kelompok.
Berikan pandangan Anda terkait dengan upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka menjadikan berbagai keragama tersebut sebagai potensi
kemajuan, bukan ancaman yang menyulut terjadinya aksi kekerasan?
2. Apa pendapat Anda tentang Hak Asasi Manusia di Indonesia? Lalu, jelaskan secara
singkat sejarah HAM di Indonesia?
3. Jelaskan maksud dari Sila Pertama Pancasila, yang oleh Soekarno dikatakan sebagai
“Ketuhanan yang Berkebudayaan”?
4. Narasi keteladanan nilai-nilai Pancasila bisa kita ambil dari beberapa tokoh di berikut
ini: Jenderal Soedirman, Soekarno, Tjokroaminoto, Bung Tomo, Ki Bagus
Hadikusumo, dan lainnya. Ceritakan dua di antara figur teladan pendiri bangsa di
atas, dan nilai-nilai Pancasila apa saja yang bisa kita teladani dari mereka?
5. Narasikan perdebatan para founding fathers/mathers bangsa ini dalam menentukan
ideologi negara! Dan, pelajaran apa saja yang bisa kita teladani dari berbagai
perdebatan yang muncul di rapat-rapat BPUPKI/PPKI?

Jawaban :
1. Pemerintah dapat bertindak sebagai penggerak untuk menyatukan keragaman, serta
menjadikannya sebagai potensi kemajuan. Pemerintah dapat mempertahankan ideologi
pancasila sebagai ideologi negara, dan berpedoman pada sila ketika, sila persatuan
Indonesia. Pemerintah juga dapat mencegah terjadinya perpecahan bangsa karena
keragaman dengan cara membentuk berbagai peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan keberagaman.
2. Saya berpendapat bahwa hak asasi manusia di Indonesia saat ini sudah lebih baik
dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Saat ini telah banyak bermunculan
lembaga-lembaga yang mewadahi HAM di Indonesia. Namun, kinerja aparat hukum perlu
ditingkatkan lagi.
Sejarah HAM di Indonesia : Perkembangan HAM di Indonesia terbagi menjadi dua periode,
yaitu periode sebelum kemerdekaan, dan periode setelah kemerdekaan. Pada periode
sebelum kemerdekaan, HAM baru muncul di Indonesia pada abad ke-19, dan diungkapkan
pertama kali oleh RA Kartini. Pada periode setelah kemerdekaan, HAM berkembang pada
masa orde lama, orde baru, dan reformasi. Pada intinya, HAM mulai berkembang pada UUD
1945, dan kemudian pada masa orde baru mengalami berbagai kontrofersi, hingga akhirnya
pada masa reformasi terdapat kemunculan mengenai pemikiran HAM, hingga akhirnya
muncul UUD 1945 hasil amandemen.
3. Menurut saya, Ketuhanan yang Berkebudayaan memiliki maksud agar kita tetap
melaksanakan kewajiban kita pada Tuhan Yang Maha Esa, namun juga tidak meninggalkan
budaya yang telah diwariskan kepada kita.
4. Jenderal Sudirman :
Jenderal Sudirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga. Sangat besar peran
yang dilakukan oleh Jenderal Sudirman dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Beliau tetap gigih berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, walaupun
dalam keadaan sakit parah, dengan paru-paru yang hanya tinggal satu saja.
Nilai pancasila yang dapat diteladani :
Gigih, memiliki tekad yang kuat, serta pantang menyerah, rela berkorban tanpa memandang
imbalan berupa materi atau lainnya, hidup sederhana dan rendah hati.

Sukarno :
Sukarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya. Beliau memiliki peran yang sangat besar
bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Sebagai bapak proklamator, tentunya Sukarno telah
berperan dalam proses memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Nilai pancasila yang dapat diteladani :
Mendahulukan kepentingan umum (bangsa dan negara) di atas kepentingan pribadi,
memiliki sikap berani serta rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan tanah air, pantang
menyerah, mengedepankan musyawarah mufakat, serta memiliki semangat kebersamaan
dan kekeluargaan.
5. Dalam menentukan idologi negara, terdapat beberapa usulan oleh beberapa tokoh, yaitu :
a. Muhammad Yamin :
1) Peri kebangsaan
2) Peri kemanusiaan
3) Peri ketuhanan
4) Peri kerakyatan
5) Kesejahteraan rakyat
b. M. Yamin :
1) Ketuhanan yang maha esa
2) Persatuan indonesia
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Ir. Soekarno :
1) Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2) Internasionalisme (perikemanusiaan)
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan

Anggota BPUPKI kemudian sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang bertugas
untuk menampung semua usulan-usulan mengenai ideologi negara tersebut. Kemudian,
pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan sebuah rapat gabungan antara anggota BPUPKI dengan
Panitia Kecil, yang kemudian dari rapat tersebut dihasilkan Piagam Jakarta, yang isinya :

1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya


2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pelajaran yang dapat diteladani dalam perdebatan tersebut :


Mengedepankan musyawarah mufakat, menghormati dan menghargai pendapat orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai