Anda di halaman 1dari 3

FORMAT ESAI REFLEKSI DIRI MINGGU KEDUA

MATA KULIAH TERINTEGRASI: PENGANTAR PROFESIONALISME DOKTER SPESIALIS

TOPIK INTERPROFESSIONAL EDUCATION

Nama : dr. Yuliza Ariani

PPDS Program Studi : PPDS Patologi Anatomi

Pada minggu kedua ini materi-materi topik IPE lebih detail dan spesifik di pelajari. Materi IPE
pada minggu kedua ini antara lain mengenai : Kerjasama tim, Komunikasi interprofesi, Peran dan
tanggung jawab profesi lain, serta nilai dan etik pada IPE. Materi kerja sama tim disampaikan oleh dr.
Alexander Kam, Sp.PD, kami di ingatkan Kembali tentang penting nya kerja sama tim untuk mencapai
tujuan dalam pelayanan Kesehatan, karena di dalam IPE, team and teamwork termasuk ke dalam ranah
domain kompetensi. Materi komunikasi interprofesi disampaikan oleh dr. Beni Indra, Sp.An yang banyak
berbagi pengalaman terkait bagaimana pentingnya komunikasi yang efektif dan benar antar profesi yang
pada akhirnya bertujuan untuk pelayanan Kesehatan yang berorientasi keselamatan pasien. Dr. Finny
Fitri Yani, Sp.A selanjutnya menjelaskan mengenai pentingnya mengetahui peran dan tanggung jawab
masing-masing profesi yang terlibat dalam IPE yang pada akhirnya nantinya akan menjadi IPC
(interprofessional collaboration). dr. Finny mencontohkan bahwa di Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK Unand telah mencoba menerapkan IPC dalam lingkup Klinis dan Komunitas, salah satu contoh
penerapan IPC dalam komunitas oleh bagian anak yaitu saat gempa di pasaman barat mereka
berkolaborasi untuk menyediakan MPASI yang sehat bagi anak korban gempa dan memotivasi untuk
direct breastfeeding pada kondisi bencana, sebuah materi yang sangat inspiratif dan memberikan
motivasi. Materi terakhir IPE pada minggu ini disampaikan oleh dr. Aswiyanti Asri, Sp.PA mengenai
keterkaitan nilai dan etik pada IPE, dr. Aswiyanti mengajak kami berfikir mengenai dilema aspek budaya,
agama, pendidikan, dan sebagainya yang bisa menjadi tantangan dalam pelaksanaan IPE beserta
membahas beberapa contoh kasusnya.

Sejak minggu lalu kami telah dibagi ke dalam kelompok untuk beberapa penugasan, salah
satunya adalah mempresentasikan telaah jurnal yang telah diberikan terkait IPE. Menurut pengalaman
saya, pentingnya komunikasi yang baik dari semua peserta kelompok dalam memahami penugasan yang
diberikan dan mengetahui tanggung jawab masing-masing dalam pengerjaan tugas ini. Kami mencoba
membagi tugas antara lain yang bertanggung jawab menerjemahkan jurnal, membuat presentasi power
point, mengirimkan hasil presentasi, dan yang bertanggung jawab untuk presentasi. Kami juga
melakukan diskusi lagi untuk membahas hasil kerja yang kami buat sehingga semuanya bisa memahami
isi jurnalnya dengan baik. Selain untuk penugasan, pada minggu ini kelompok juga berperan dalam
berbagai kegiatan games pembelajaran saat masing-masing sesi IPE, kerja sama kelompok dalam
kegiatan games ini pun semakin menguatkan definisi dari pentingnya kerja sama tim. Untuk pengalaman
dengan rekan sejawat saya di program studi yaitu kami sama-sama berdiskusi mengenai metode
pembayaran uang kuliah dan Bersama-sama menemui sekretariat bagian untuk memperoleh informasi
mengenai pengisian KRS (kartu rencana studi) nantinya.

Saat bekerja dulu saya tergabung dalam tim code stroke sebagai dokter jaga IGD. Tim tersebut
memfokuskan pada pelayanan trombolitik dengan menggunakan r-TPA untuk kasus stroke iskemik akut
dengan onset kurang dari 4,5 jam. Diperlukan Kerjasama dan komunikasi yang baik antar profesi yang
terlibat dalam pelayanan tersebut yaitu antara lain: Dokter Spesialis Neurologi, Dokter Spesialis
Radiologi, Dokter Spesialis Patologi Klinik, Dokter Jaga IGD dan Dokter Jaga Ruangan bahkan saat itu juga
ada PPDS Neurologi, Perawat IGD dan ICU, Analis Laboratorium, Radiografer, dan Petugas Farmasi.
Pelayanan trombolitik ini memiliki standar target waktu misalnya 5 menit, 10, menit, 15 menit dan
seterusnya untuk masing-masing Langkah yang harus dilakukan mulai dari pasien datang ke IGD hingga
pasien di transfer ke ICU sebagai perawatan pasca trombolitik karena keberhasilan atau kegagalan
tindakan ini sangat bergantung pada ketepatan dan kecepatan respon pelaksanaan tindakan yang tidak
melebihi golden time/period. Sehingga sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan persamaan persepsi
dari semua profesi mulai dari penyusunan SOP (standar operasional prosedur) Tindakan trombolitik,
sosialisasi SOP ke masing-masing profesi sehingga memahami tanggung jawabnya saat pelaksanaan
trombolitik, dan simulasi pre pelaksanaan tindakan berdasarkan SOP sehingga bisa di evaluasi
kekurangan atau kendala saat pelaksanaan di lapangan.

Tim dan kerja sama tim (team and teamwork) merupakan salah satu ranah domain kompetensi
dari IPE. Bagaimana membangun teamwork yang baik berawal dari membangun hubungan dan
komunikasi yang baik serta memahami peran dan tanggung jawab dari masing-masing profesi. Prinsip-
prinsip yang harus dipahami dalam proses pengembangan tim yang efektif antara lain :

 Mengetahui siapa saja profesi yang terlibat sesuai situasi khusus dalam pemecahan masalah
yang berpusat pada pasien
 Mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman masing-masing profesi sesuai dengan situasi
perawatan khusus dengan memperhatikan/menghormati nilai dan prioritas/preferensi
perawatan pasien dan masyarakat
 Mengembangkan konsensus yang berisi tentang prinsip etika untuk meberikan panduan
mengenai semua aspek perawatan dan kerja tim
 Menerapkan praktik kepemimpinan serta mendukung praktik kolaboratif dan efektivitas tim
 Ada kalanya diperlukan untuk berbagi akuntabilitas dengan profesi lain, pasien, dan masyarakat
demi mencapai hasil yang diharapkan dalam pelayanan Kesehatan
 Melibatkan diri dan orang lain untuk mengelola ketidaksepakatan atau berbagai dilema
mengenai nilai, peran, tujuan, dan Tindakan yang muncul baik di antara sesama profesi
Kesehatan maupun dengan keluarga pasien
 Menggunakan berbagai strategi dan bukti yang tersedia untuk meningkatkan efektivitas Kerja
sama tim
Materi mengenai pengumpulan literatur ilmiah dan filsafat ilmu kebetulan belum sempat kami
peroleh pada minggu ini karena beberapa kendala dalam teknis pelaksanaan perkuliahan. Harapan saya
selanjutnya benar-benar memahami dan bisa mengaplikasikan dengan baik mengenai pelaksanaan
systematic literature review serta adanya penugasan kelompok mengenai materi filsafat ilmu juga saya
harapkan bisa semakin meningkatkan pemahaman kami mengenai filsafat ilmu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai