Anda di halaman 1dari 23

EPISTEMOLOGI

KELOMPOK 7
1. dr. Bayu Budi Sukoco
2. dr. Wulan Afriwahyuni
3. dr. Fitria Risna Putri
4. dr. Rizky Abdillah
5. dr. Figa Prima Dani
6. dr. Ariel Alhamda
7. dr. Wira Ditya
8. dr. Franky Ladediska
9. dr. Fajar Dirgantara
10. dr. M. S. Fernandy
11. dr. Husnul Fikri
• Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari pengetahuan
• Menurut Plato,
“Pengetahuan adalah sebuah kesadaran mutlak, universal ideas or forms,
keberadaan bebas suatu subyek yang perlu dipahami.”
• Menurut Aristoteles,
“pengetahuan merupakan sebuah apprehension of necessary and universal
principles (penangkapan prinsip-prinsip yang diperlukan dan universal).”
Masa Renaisans

Pengetahuan itu sebagai produk


empiricism
persepsi indrawi
Epistemologi
Pengetahuan itu sebagai sebuah
rationalism
produk refleksi rasional
Pedoman pengetahuan terbaru

• Reflection-correspondence theory
“ pengetahuan dihasilkan dari sejenis pemetaan atau refleksi
obyek eksternal melalui organ indrawi, yang dimungkinkan
terbantu melalui alat-alat pengamatan berbeda, menuju ke otak atau
pikiran.”
Pengertian Epistemologi

• Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu


Episteme artinya pengetahuan
Logos menenjukkan pengetahuan sistematik
• Epistemologi adalah pengetahuan sistematik tentang pengetahuan.
• Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai
masalah hakikat pengetahuan. Disiplin filsafat yang secara khusus hendak
memperoleh pengetahuan tentang pengetahuan.
Akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasi dan
diorganisasi sedemikian rupa sehingga memenuhi asas
Pengetahuan ilmiah
pengaturan secara prosedural, metologis, teknis, dan
normatif akademis.

Jenis Pengetahuan

Masih tergolong pra ilmiah yang diperoleh dari hasi;


serapan indrawi yang secara sadar diperoleh, baik yang
Pengetahuan tidak ilmiah
telah lama maupun baru didapat sehingga
tidakdimasukkan dalam ilmu.
Masalah yang berkaitan dengan Epistemologi

1. Filsafat, yaitu sebagai cabang filsafat yang brusaha mencari hakikat dan
kebenaran pengetahuan.
2. Metode, sebagai metode bertujuan mengatur manusia untuk memperoleh
pengetahuan.
3. Sistem, sebagai suatu sistem bertujuan memperoleh realitas kebenaran
pengetahuan itu sendiri.
Metode untuk Memperoleh Pengetahuan

Empirisme Rasionalisme
Pengetahuan dengan sumber pengetahuan
melalui pengalaman terletak pada akal
Metode untuk Memperoleh Pengetahuan

Fenomenalisme Intusionisme

Pengetahuan tentang Pengetahuan yang


gejala (Phenomenon) diperoleh melalui intuisi
(naluri/ perasaan).
Problem Kebenaran dalam Epistemologi

Menyangkut watak pengetahuan

Menyangkut sumber pengetahuan

Menyangkut kebenaran pengetahuan


Pembahasan Masalah Epistemologi

Pendekatan historis
Mengamati permasalahan maupun teori-teori pengetahuan itu dalam
perkembangan sejarahnya.

Pendekatan tematis
Usaha mengkaji masalah-masalah dan isu-isu tertentu terkait masalah
kefilsafatan, tetapi mungkin merupakan masalah ilmiah.
FILSAFAT ILMU KEDOKTERAN

Bukan ilmu tetapi sesuatu pola pikir yang


Filsafat mendasar – menyeluruh - spekulatif

Contoh :
Empat orang buta dengan gajah
Masing-masing bersepsi/ diskripsinya berlainan (ada yang pegang ekor, telinga, kaki
dan belalai)
Tidak dapat memberikan gambaran yang menyeluruh atau seutuhnya.
Mendasar : menyentuh akar permasalahan (Why?)
Jawaban : Tidak cukup
Misal : Antibiotik A lebih baik secara signifikan dibanding antibiotik B, harus
dijelaskan mengapa?
(Kuman penyakit lebih sensitif terhadap antibiorik A dibanding B yang dibuktikan
dengan uji sensitivitas di lab.)
Interaksi antara bidang Keilmuan
• Ilmu kedokteran dengan :
• ilmu hukum, ekonomi, sosial-politik, psikologi
• ilmu biologi, farmasi, fisika, pertanian, teknik dll.
Epistemologi :
• Bagaimana cara mendapat ilmu ?
• Hal-hal apa yang harus diperhatikan
supaya didapatkan ilmu yang benar
• Apa “Kebenaran” itu ?
• Kiat & sarana apa yang membantu
untuk mendapatkan ilmu ?
Epistemologi Ilmu Kedokteran
• Sumber Ilmu Pengetahuan : Rasional pengalaman inderawi
(empiris)- intuisi – wahyu. Untuk ilmu kedokteran :
Rasional & empiris
• Bagaimana mendapat ilmu pengetahuan :
Hippocrates : Observasi & analisis, pengalaman empiris
(kuantitatif,
tanpa konsep)
Galen, Aribasisus, Paul, Alexander Thales, Dioscorides)
(Lepas dari alam mistik). Pelajari anatomi - Faal
Diteruskan oleh dokter Muslim pada abad keemasannya (abad ke
X sampai dengan XII) :
• Ar Razi (Al Hawi, Ahli Filsafat, Kimia, obat-obatan, cara
pengobatan),
• Ibnu Siena (Al Qanun, As Syifa 28 jilid) dan masih banyak yang
lain (ilmu bedah, anak, mata, logika dan matematik).
Penterjemahan buku kedokteran Yunani.
• Diteruskan pada abad Renaissance (kebangkitan Eropa) pada
abad ke XVII – XVIII
• Dimulai dengan menterjemahkan buku-buku Ar Razi, Ibnu
Siena dll. dalam bahasa – bahasa Eropa dan mengembangkan
dengan penemuan mikroskop, vaksin (Luis Pasteur),
penyempurnaan anatomi, Histologi, Faal, Biokimia dll hingga
sampai IPTEKDOK canggih saat ini.
• Hakikat mencari ilmu adalah : mengungkap kebenaran atau
realitas, walaupun kebenaran adalah relatif tidak mutlak.

• Modal yang perlu dimiliki manusia untuk mencari ilmu :


Naluri – Indera – nalar – imajinasi (kreativitas) – Hati
nurani. Bahasa sebagai penunjang

• Ilmuwan bebas untuk mengembangkan ilmu (otonomi,


kebebasan akademik) wallahu ‘alam
Kronologis Proses Pencarian Ilmu Pengetahuan
1. Mistik
2. Kebetulan
3. Otoritas dan Tradisi
4. Trial & Error
• Akal sehat (Common sense)
• Seni terapan
• Tanpa konsep (teori) dasar
5. Rasionalisme
• Observasi fenomena alam
• Analisis dengan argumen (rasional)
• Tanpa eksperimen (hipotesis)
• Metode deduktif
6. Empirisme
• Kebenaran (ilmu) didapat dengan pengalaman
• Analisis (tanpa konsep dasar)
• Metode induktif
7. Hipotesis dan Eksperimen
• Metode deduktif dan induktif
• Tanpa konsep (teori) dasar
Epistemologi (How?)🡪 sarana, sikap, metode, kebenaran ilmiah.
Modal Dasar Manusia :
• Panca Indera
• Naluri (Instinct)
• Akal
• Imajinasi
• Hati Nurani (Moral)
Metoda :
• Rasionalisme/akal
• Empirisme/ pengalaman
• Intuisi (Ilham)
• Wahyu (Nabi)
Tujuan : Menangkap Hakikat Realitas (Kebenaran)
Sarana ilmiah :
• Logika
• Matematika
• Statistik
• Bahasa
Teori Kebenaran :
• Korespondensi/ kesesuaian
• Koherensi/ saling berhubungan
• Pragmatis
Kerangka berpikir ilmiah

Perumusan Masalah

Khasanah Pengetahuan Ilmiah Kerangka berpikir ilmiah


Deduksi koherensi

Perumusan Hipotesis
Pragmatisme

Induksi korespondensi

Diterima Pengujian Hipotesis Ditolak

Anda mungkin juga menyukai