Anda di halaman 1dari 7

7 STARS DOCTOR DAN IMPLEMENTASINYA

7 SYARAT MENJADI DOKTER IDEAL

Disusun Oleh:

Shafiya Fatiha Rahmi

Kelompok: Skeletal

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

AGUSTUS / 2018
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Shafiya Fatiha Rahmi


NIM : 11181330000023
Fakultas : Kedokteran

dengan ini menyatakan bahwa judul essay “7 Syarat Menjadi Dokter Ideal” benar
bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Tangerang, 18 Agustus 2018


Yang membuat pernyataan,

Shafiya Fatiha Rahmi


Dokter adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menangani
masalah kesehatan setiap orang, dokter juga disebut sebagai tenaga kesehatan bagi
orang-orang yang menderita suatu penyakit tertentu, proses penyelesaian atau
penyembuhan suatu penyakit tersebut dilakukan dengan cara berkonsultasi dan
satu atau beberapa tahap pengobatan 1. Setiap pasien yang mendatangi dokter pun
pasti memiliki penyakit yang berbeda-beda, begitu pun seoarang dokter memiliki
keahlian yang berbeda-beda pula sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setiap
dokter menekuni bidang atau spesialis yang berbeda-beda sesuai dengan keahlian
mereka masing masing, tetapi setiap dokter harus memiliki standar minimal yang
sama dalam melayani pasien. Standar tersebut dapat kita lihat dari makna yang
ada dalam 7 Stars Doctor. Seorang dokter pastinya harus melayani pasien dengan
profesional, didalam keprofesionalan seorang dokter pun harus disertai dengan
ketulusan dalam merawat pasien, karena seorang dokter merupakan salah satu
profesi yang mulia.

7 Stars Doctor adalah 7 poin yang berisi sifat atau syarat ideal yang harus
dimiliki oleh seorang dokter yang profesional. Poin-poin dan penjelasan mengenai
7 Stars Doctor yaitu:

Pertama, Care Provider (Penyedia Pelayanan Kesehatan dan Perawatan). Hal ini
berarti setiap pasien yang sedang menderita suatu penyakit berhak mendapatkan
pelayanan yang sebaik-baiknya dari seorang dokter yang merawatnya disertai
dengan rasa peduli. Rasa peduli seorang dokter terhadap pasiennya sangatlah
penting, karena ketika seorang dokter sudah memiliki rasa peduli terhadap pasien,
dokter itu akan benar-benar teliti dan sabar merawat pasien tersebut hingga
sembuh, bahkan akan mengusahakan segala macam cara pengobatan untuk
membuat pasien pulih kembali. Begitu sebaliknya, jika seorang dokter hanya
melayani pasien tanpa rasa peduli, hal ini akan membuat pasien tidak respek juga
terhadap perintah sang dokter dan menyebabkan lebih lamanya waktu
penyembuhan, hal-hal seperti inilah yang harus dihindari oleh setiap dokter.

Kedua, Decision Maker (Pengambil Keputusan). Ketika seorang dokter


mendengarkan keluhan dari seorang pasien, disinilah keahlian berpikir seorang
dokter diuji, dimana dokter harus memberikan penjelasan dengan tepat mengenai
penyakit apa yang dialami pasien sesuai dengan gejala-gejala yang dirasakan
sekaligus memberikan solusi terhadap penyakit yang dialami pasien tersebut.
Apalagi saat keadaan gawat darurat, seorang dokter dituntut harus cepat dan tepat
dalam mengambil keputusan karena bertanggung jawab terhadap nyawa
seseorang. Waktu sangat berharga bagi seorang dokter karena pasien dapat
berubah keadaan setiap detiknya.

Ketiga, Communicator (Komunikator yang Baik). Setiap dokter harus memiliki


kemampuan berkomunikasi yang baik untuk mengetahui penyakit dan cara
penyembuhan seorang pasien. Mungkin terlihat remeh, tapi hal ini akan
berdampak besar bagi kesehatan pasien. Ketika dokter memberi resep kepada
pasien tanpa memberi tahu tata cara pemakaian obatnya, berapa kali sehari atau
diminum pada saat yang seperti apa, sebelum atau sesudah makan, hal ini akan
berdampak negatif pada pasien, seperti overdosis bahkan bisa menyebabkan
kematian.

Keempat, Community Leader (Pemimpin Masyarakat). Selama menjadi seorang


dokter, selama itu juga seorang dokter tidak bisa bekerja sendiri, dokter akan
selalu membutuhkan orang lain dan akan lebih sering bekerja dalam tim
dibandingkan bekerja sendiri. Seperti saat melakukan operasi yang akan
membutuhkan beberapa dokter dengan keahlian yang berbeda, mendiagnosis
pasien juga pasti meminta pendapat kepada dokter yang lain untuk memastikan
penyakit yang didiagnosis. Dalam bekerjasama seorang dokter harus memiliki
jiwa kepemimpinan.

Kelima, Manager (Pengelola). Seorang dokter harus mampu mengatur dan


mengelola keadaan agar efektif dan efisien, hal ini untuk memudahkan pasien
dalam proses pengobatan dan dokter dalam pekerjaannya. Mengefektifkan kondisi
sangatlah penting dilakukan, karena jika tidak akan menyulitkan pekerjaan
seorang doker.

Keenam, Reasearcher (Peneliti). Seorang dokter memiliki keahlian ilmu yang


akan terus berkembang, seiring berjalannya waktu, virus, bakteri, penyakit pun
akan berkembang bahkan bisa bertambah banyak jenisnya. Oleh karena itu,
seorang dokter harus memiliki pola belajar yang terus menerus, ilmu kedokteran
sangatlah luas, sebagai dokter tidak bisa jika memiliki rasa puas dalam belajar,
karena ilmu kedokteran akan terus berkembang. Hal ini pun menjadi penyokong
seorang dokter melakukan penelitian untuk menemukan obat-obatan baru, cara
penyembuhan yang lebih baik dari sebelumnya, atau pun hal-hal baru lainnya.
Semakin berkembangnya ilmu kedokteran harus semakin profesional seorang
dokter dalam melayani pasien.

Ketujuh, Iman dan Taqwa. Sebagai seorang dokter tidaklah cukup hanya memiliki
keahlian pada bidang ilmu saja, dokter akan terlihat lebih baik jika memiliki
keimanan dan ketaqwaan dalam beribadah kepada Tuhannya. Karena seperti kita
ketahui bahwa dokter bukanlah Tuhan yang menyembuhkan, menghidupkan, dan
mematikan seorang manusia. Dokter hanyalah seorang perantara dari Allah untuk
membantu orang-orang yang sedang kesulitan dengan penyakitnya yang ingin
penyakitnya disembuhkan agar bisa beraktivitas seperti biasanya. Hanya Allah
yang mengetahui umur seseorang, maka dari itu seorang dokter harus selalu
mengingat Allah dalam menjalankan pekerjaannya. Adanya keimanan dan
ketaqwaan inilah yang membuat dokter ingat untuk tidak sombong, karena yang
menyembuhkan sesungguhnya adalah Allah, seorang dokter juga harus melayani
pasien semaksimal mungkin tidak menjadikan pasien semata-mata hanya orang
yang dapat menghasilkan uang tetapi orang yang harus diperlakukan dengan baik
dan ditolong2.

Tujuh poin itulah yang seharusnya sudah menjadi pegangan untuk para
dokter, karena menjadi dokter adalah sebuah pilihan, jika sudah memilih kita
harus menjalankan dengan sebaik-baiknya. Dokter adalah pekerjaan dunia akhirat,
dimana kita membantu orang lain untuk sembuh, pekerjaan seperti ini dapat
menjadi ladang amal kita untuk di akhirat nanti.
Daftar Pustaka
1
Anonim. Tugas Dokter dan Hubungannya dengan Pasien [internet]. 2018. [cited 14 Agustus 2018].
Available from: http://www.monacolifecheck.com/kesehatan/tugas-dokter-dan-hubungannya-dengan-
pasien/
2
Ari A. 7 Stars Doctor [internet]. 2014. [cited 14 Agustus 2018]. Available from:
https://id.scribd.com/doc/222611287/7-Stars-Doctor

Anda mungkin juga menyukai