Anda di halaman 1dari 5

KASUS 2

8. TTV
9. Bisa terjadi perdarahan internal Cairan BB berapa estimasi volume cairan 70 cc x BB
Perdarahan 1 2 3 4 liat berapanya
Hasilnya kaliin sama kelas blood lossnya trus dpt kan hasil volume yg hilang
Sesuaikan kelas 1 atau 2 biasanya kristaloid doang
Kelas 2  kristaloid tp mulai cek crossmatch
Kelas 3  darah dan kristaloid
Kelas 4  massive transfusion protocol  >= 4 unit PRC/jam atau >= 10 unit PRC/24 jam

Kristaloid  3xvolume cairan yg hilang


Kombinasi spt kls 3  kombinasi
- Kristaloid + darah
- Kristaloid + koloid
Perbandingan keduan diatas 1:3

- Koloid+darah
Perbandingan 1:1
Syok kardiogenik  200-300 ml / 30 menit NaCl 0,9% bolus IV
Cairan kristaloid atau darah  pada kondisi syok harus dalam keadaan heat

Cairan RL 30 cc/kgBB

SYOK KARDIOGENIK  IV line NaCl 250 cc


COVID  IV line NaCl 500 cc /12 jam
SYOK HIPOVOLEMIK  infus RL 30 cc/kgBB dengan target MAP >65 mmHg dan
sistolik > 90 mmHg
STROKE HEMORAGIK  IV line NaCl 500 cc dalam 8 jam atau 12 jam?

KASUS 3
DBD rentan perdarahan jd kasi RL 20 cc/kgBB
CAIRAN CEK URIN OUTPUT!!!!!!!!!
KASUS 4
15. MOI
16. Trauma abdomen, Trauma pelvis, Trauma Femur
17.Airway, Pemeriksaan tanda2 gangguan napas (tension pneumothorax), perdarahan, fraktur
18. Deviasi trakea, hipersonor, Gerakan dada tertinggal, bendungan intratorakal

KASUS 5
SYOK ANAFILAKTIK
Awal: Aderanalin 1:1000  1 mg adrenalin dan 1000 aquades dosis 0,01 ml/kgBB
maksimal 0,3 ml subkutan
Kalo tidak membaik  beri IM maksimal 0,5 ml kalo gaada masalah jantung
Kalo TD < 100 mmHg  Pilih epinefrin 1:1000 masukin ke dextrose 250 ml infus 1-4 ml per
menit
21. Berikan epinefrin. Berikan cairan RL 20 cc/kgBB bolus
22. Syok anafilaktik

KASUS 6
Obat warna hijau  obat NSAID, kortikosteroid
Sirosis hepatis
Oversteroid inaktviasi di hepar  hepar jd cape  sirosis
Obat yg hepatotoksik
23. Airway  jalan napas
Breathing
Circulation
24. Anamnesis dan head to toe. Rectal touche jika ada indikasi?
25. Melena  perdarahan GI atas, hematemesis  perdarahan GI atas
Sirosis  peningkatan tekanan vena porta hepatica  peningkatan tekanan v. cava inferior
 peningkatan tek hidrostatik  edema pada abdomen dan ekstremitas bawah
26. kolinesterase, bilirubin, elektrolit (krn ada asites)
27. Endoskopi, USG abdomen
KASUS 7 (LIHAT PPT DR UGI PAT)
28.Anamnesis yg penting? BAKnya gimana, makan minumnya mau kah?
29.- Rl + 5% dextrose atau Normal saline + 5% dextrose

PEMBERIAN OKSIGEN
- Kebutuhan O2 8-10 cc/kgBB x RR
- 500 cc (TV org dewasa umumnya) x RR

HASIL PEMBAHASAN UJIAN


1. A. Ada tanda2 mau pingsan walaupun masi bisa jalan  merah
B. Ruang resusitasi

Kuning  Area critical care


Hijau  Area ambulatory

2. Cervical collar neck


Indikasi: Curiga trauma cervical, cedera di atas klavikula, luka di area kepala, fraktur
klavikula

3. Breathing: Takipneu
Circulation: Takikardi, hipotensi, akral pucat dan dingin , hipoperfusi  tanda2 syok

4. Antidotum: Physostigmine (obatnya antikolinergik)

5. A. Parafimosis
B. Jika tanpa edema  teknik manual mengambalikan preputium  segera
diindikasikan untuk melakukan dorsum sirkumsisi
Jika ada edema  reduksi cairan bisa pakai kompresi perban elastis atau gel lidokain
dan prilokain  edema sudah membaik  teknik manual  dorsum sirkumsisi
6. Banyak lebam ditubuh, MOI ortu tidak sesuai hasil PF, terdapat racoon eyes yang
menandakan fraktur basis cranii dimana tidak didapatkan hanya dengan terjatuh????
7. Epinefrin 1: 1000 dosis 0,01

Dewasa: 0,3-0,5 ml
Anak: 0,01 ml/kgBB

8. Prinsip: 2 sisi, 2 proyeksi, dan 2 sendi


Fiksasi eksternal dengan splint traction
Foto regio femur AP dan lateral dextra sinistra melewati 2 sendi (genu dan hip joint)

9. Irigasi normal saline 15 menit sampai lakmus berubah jd biru

10. Retensio urin  pasang kateter urin, apabila tidak perbaikan  pungsi suprapubic

11. Tension pneumothorax: deviasi trakea, bendungan intratorakal, hipersonor, Gerakan


dada asimetris atau tertinggal. Tatlak  needle thoracocentesis ICS V sejajar dengan
aksilaris anterior

12. A. 3 primary survey


Airway: gaada sumbatan
Breathing:napas kussmaul  napas cepat dalam (hiperventilasi)
Circulation: hipotensi, hipoperfusi, syok
B. Oksigenasi adekuat = volume tidal x RR, resusitasi cairan RL hangat 1-2 L dalam
20 menit

13. Anamnesis faktor risiko: RPD, Riwayat pengobatan


PF head to toe tp fokuskan pemeriksaan PF abdomen
Stigmata sirosis hepatis: pitting udem, asites, spider navy, palmar eritem,
ginekomastia, ikterus, clubbing finger

14. Kasus SSJ  kelupas terus bisa menyebabkan syok hipovolemik


Mortalitas: Sirkulasi (nadi, CRT, akral, TD)

15. Bolus Dextrose 5% 15 cc/kgBB


16. GCS berapa E2M4V2  GCS 8

Ada gambar radiologinya  Subfalcine herniation  pergeseran hemisfer ke sisi


sebelahnya

Epidural hemorrhage vs Subdural vs Subarachnoid

Diagnosis: Epidural hemorrhage ec trauma kapitis

17. A. SAH
B. Hipertensi

18. Hentikan NSAID


Epinefrin 1:1000 dosis 0,3-0,5 ml subkutan jika tidak membaik berikan IM

19. Obat tidur golongan obat yg diminum? Difenhidramin  Antikolinergik


(antihistamin 1)

USAHA UJIAN KLINIS


No. 10 Asma  nebulasi beta agonis (salbutamol atau terbutaline  short acting)

Anda mungkin juga menyukai