Ilmu Pengetahuan & Islam adalah suatu aspek yang memiliki keterkaitan yang penting dalam
kehidupan manusia, karena ilmu pengetahuan diajarkan agar dapat membantu manusia dalam
menjalankan aktivitas termasuk ibadah sehari-hari. Sebagai orang yang beriman sudah
seharusnya kita meyakini bahwa ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan dan sejalan dengan
ajaran Islam, keyakinan tersebut harus senantiasa semakin bertambah ketika seseorang
memperdalam suatu ilmu. Salah satunya dengan bukti semakin bertambah ibadahnya kepada
Allah, tidak hanya ibadah wajib saja, tetapi istiqomah juga dalam melakukan ibadah sunnah.
Selain itu, ilmu pengetahuan juga membuat orang yang beriman lebih tinggi derajatnya di
mata Allah SWT. Seperti dalam firman Allah dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 yang
artinya:
" Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Al - Mujadalah ayat 11)
Keterkaitan sains kedokteran dengan Islam juga sangatlah banyak, salah satunya adalah
berkomunikasi dengan pasien adalah hal yang sangat berpengaruh antara dokter dengan
pasiennya. Apabila komunikasi dengan perkataan yang baik maka pasien akan lebih mudah
mengerti dan nyaman bercerita kepada dokternya. Hal mengenai berkata baik atau Qaulun
Ma'rufun juga ada di dalam agama Islam, dimana hal tersebut adalah salah satu bentuk
shadaqoh, kemudian dapat menjadi obat juga untuk pasiennya apabila seorang dokter
melaksanakan Qaulun Ma'rufun tersebut.
Adapun juga keterkaitan ilmu kedokteran mengenai kesehatan dengan Islam yaitu Sehat Wal
'Afiyat
1. Sehat
2. 'Afiyat
Kata 'Afiyat sebagai perlindungan Allah kepada hamba-Nya dan bisa didapat dengan
memohon kepada Allah serta mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi yang
dilarang oleh-Nya.
Meminta permohonan sehat wal ‘afiyat kepada Allah adalah suatu yang penting, karena kita
hanyalah seorang makhluk, makhluk yang memohon kepada Tuhannya dalam kondisi sehat
ataupun sakit. Memohon perlindungan kepada Allah sampai kapanpun, sampai ajal
menjemput.
Dalam dunia kedokteran, terdapat hal juga sangat ditekankan yaitu pencegahan lebih baik
daripada pengobatan dalam Islam terdapat dalam hadist “Al-wiqaayah khairun min al-'ilaaj".
Salah satu tindakan pencegahan penyakit adalah menjaga kebersihan, hal ini juga berkaitan
dengan agama Islam karena terdapat dalam
Surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya bahwa "Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan orang yang mensucikan diri". Dalam hal ini mensucikan diri salah satunya adalah
menjaga kebersihan.
Ilmu pengetahuan mengenai reproduksi ditinjau dari persepektif Islam sangat berkaitan
dengan proses penciptaan manusia. Dalam dunia kedokteran sangat dirincikan proses
penciptaan tersebut mulai dari proses fertilisasi kemudian pembentukkan zigot, hingga janin
yang siap dilahirkan. Proses penciptaan manusia terjadi secara kompleks karena Allah adalah
sebaik-baiknya pencipta. Seperti ayat yang terkandung dalam surah At-Tin ayat 5 yang
artinya
" Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. "
Manusia dalam hal ini Ibu dan Bapak memiliki pengaruh pada fisik dan psikis seorang anak.
Namun, penciptaan manusia hanya Allah-lah yang memutuskan segala sesuatunya.
Selain proses penciptaan manusia, reproduksi juga sangat berkaitan dengan hubungan dalam
Islam yang hanya boleh dilakukan bagi pasangan suami dan istri. Dalam hal ini Islam juga
sangat memperhatikan terkait Penyakit Menular Seksual (PMS), maka dari itu Islam pun
mengharamkan siapapun yang melakukan hubungan tersebut di luar pernikahan. Seperti yang
terkandung dalam:
Surah Al-Isra ayat 32 yang memiliki makna “Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”
Proses bayi tabung adalah sperma dan ovum yang telah dipertemukan dalam sebuah tabung,
dimana setelah terjadi pembentukkan embrio, embrio tersebut akan dimasukkan ke dalam
rahim wanita, sehingga akan menempel pada dinding rahim dan mengalami tumbuh kembang
hingga siap untuk dilahirkan.
Proses bayi tabung tersebut biasanya dilakukan oleh suami istri yang sebelumnya sudah
berusaha untuk memiliki anak secara alami namun belum berhasil karena adanya kelainan
pada salah satu pasangan (baik hanya istri atau hanya suami) ataupun keduanya.
Hukum bayi tabung dalam Islam adalah mubah (dibolehkan) dan sah, tetapi hanya
diperbolehkan untuk dilakukan bagi pasangan suami istri. Pada hadits Nabi Muhammad
disebutkan bahwa " Tidak ada suatu dosa yang lebih besar di sisi Allah sesudah syirik
daripada laki-laki yang meletakkan maninya ke dalam rahim perempuan yang tidak halal
baginya". [ HR. Abid Dunya]
Walaupun persoalan rezeki salah satunya anak itu menjadi urusan Allah SWT, tetapi sebagai
manusia dalam hal ini adalah pasangan suami istri yang belum diberikan anak setelah
berusaha secara alami, dapat tetap berusaha semaksimal mungkin salah satunya dapat melalui
bayi tabung ini. Sesungguhnya Allah juga menyukai manusia yang senantiasa berusaha dan
berdo'a kepada-Nya.
Di dalam proses bayi tabung juga terdapat dua komponen yaitu mengenai Ikhtiar dan
Tawakkal
Ikhtiarnya adalah dalam bentuk menjalani proses bayi tabung yang cukup kompleks
Tawakkalnya adalah setelah menjalani proses bayi tabung tersebut apakah berhasil menjadi
positif hamil atau tidak itu hanyalah Allah yang menentukan. Seperti arti ayat surah Al-
Maidah yang berisi bahwa hanya Allah lah tempat bertawakkal bagi orang-orang yang
beriman.