Anda di halaman 1dari 5

Dokter sebagai tenaga kesehatan adalah orang yang mengabdikan diri didalam

bidang kesehatan, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan


di bidang kedokteran yang memerlukan kewenangan untuk melalukan upaya
kesehatan. Dokter merupakan salah satu profesi yang paling terhormat dan mulia.
Menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Harus ada pengetahuan dan
keterampilan yang cukup, karena pekerjaan yang dilakukan oleh dokter berkaitan
dengan nyawa seseorang. Jadi, untuk menjadi seorang dokter tidak boleh
sembarangan. Jika dilakukan secara sembarangan, hal tersebut dapat berakibat fatal
dan dapat memicu terjadinya malpraktik.
Berikut merupakan Kode Etik Kedokteran Indonesia, antara lain :
a. Seorang doker wajib menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan
sumpah dokter. (Pasal 1)
b. Seorang dokter harus melakukan profesinya sesuai ukuran yang tertinggi.
(Pasal 2)
c. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi. (Pasal 3)
d. Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji
diri sendiri. (Pasal 4)
e. Setiap pembuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun fisik hanya diberikan untuk kepetingan dan kebaikan pasien, setelah
memperoleh persetujuan pasien. (Pasal 5)
f. Setiap dokter harus senantiasa berhati- hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji
kebenrannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
(Pasal 6)
g. Seorang dokter hanya memberikan keterangan atau pendapat yang telah
diperiksa sendiri keberannya. (Pasal 7)
h. Seorang dokter harus, dalam setiap praktek medisnya, memberikan
pelayanaan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia. (Pasal 7a)
i. Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui
memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan
penipuan atau penggelapan,dalam menangani pasien. (Pasal 7b)
j. Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan
hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien (Pasal
7c)
k. Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melingdungi hidup
makhluk insani. (Pasal 7d)
l. Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanaan
kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif),
baik fisk maupun psikososial, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi
masyarakat yang sebenar-benarnya. (Pasal 8)
m. Setiap dokter dalam bekerja sama dengan pejabat dibidang kesehatan dan
bidang lainnya sera masyarakat,harus saling menghormati. (Pasal 9)
n. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
keterampilan untuk kepentingan penderita. Dalam hal ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksa atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia
wajib menunjuk penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian
dalam penyakit tersebut.(Pasal 10)
o. Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada penderita agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beradat dan atau
dalam masalah lainnya (Pasal 11)
p. Setiap doker wajib melakukan merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
tentang seorang penderita, bahka juga setelah penderita itu meninggal dunia.
(Pasal 12)
q. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suaru tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakni ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya. (Pasal 13)
r. Setiap dokter memperlukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan. (Pasal 14 )
s. Setiap dokter boleh mengambil alih penderita dari teman sejawatnya, kecuali
dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis. (Pasal 15) Setiap
dokter harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik
(Pasal 16) Setiap dokter hendaklah senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengeatuan dan tetap setia kepada cita-cita yang luhur. (Pasal 17 )

Kemudian, terdapat beberapa kompetensi inti (core competencies) yang harus


dimiliki dan dikuasai oleh seorang dokter, yakni :

1. Profesionalisme yang luhur


Danim (2002 : 23) mendefinisikan bahwa, profesionalisme adalah komitmen
para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan
terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam
melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu.
Sikap profesional merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang untuk
menggeluti profesi tertentu, termasuk untuk menjadi seorang dokter. Hal tersebut
dapat mempengaruhi kesuksesan dan juga pencapaian karir sesorang. Untuk
mencapai profesionalisme, terdapat komponen-komponen tertentu yang dapat
dijadikan sebagai acuan, berikut hal yang dapat dilakukan untuk menjadi dokter
yang profesional :
a. Memenuhi kompetensi kedokteran
Kompetensi yang telah ditetapkan harus dimiliki setiap dokter. Hal
tersebut dikarenakan kompetensi merupakan modal utama bagi setiap
dokter untuk meraih profesionalitasnya.
b. Keterampilan berkomunikasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keterampilan berkomunikasi
merupakan hal yang penting untuk menjadi seorang dokter. Perlu
diketahui, banyak malpraktik tejadi bukan karena kelalaian atau
kesengajaan dokter, tetapi karena kurangnya komunikasi yang baik dan
efektif antara dokter dan pasiennya. Oleh karena itu, keterampilan
berkomunikasi yang baik dan efektif sangat berpengaruh terhadap
profesionalisme seseorang.
c. Memiliki pemahaman mengenai etika
Etika merupakan salah satu hal yang penting dalam berprofesi.
Profesionalisme seseorang dapat dinilai dari caranya beretika terhadap
orang lain. Oleh karena itu, profesinalisme seorang dokter juga
dipengaruhi oleh etika atau kode etik yang terlah ditetapkan.
d. Berperikemanusiaan
Seorang dokter harus bersikap secara bersungguh-sunguh dalam
melakukan pengobatan kepada pasiennya. Dokter harus memperlakukan
dokter sebagaimana manusia seutuhnya. Sikap terharu, empati, kasihan,
serta sikap spiritual lainnya harus ditunjukkan oleh seorang dokter
terhadap pasiennya. Itu dikarenakan hal tersebut dapat membantu seorang
dokter dalam memberikan pengobatan kepada pasiennya.
e. Bertanggung Jawab
Segala sesuatu/tindakan yang dilakukan oleh seorang dokter harus disertai
dengan rasa tanggung jawab. Dengan begitu, akan tercipta
profesionalisme seorang dokter.
f. Mementingkan kepentingan orang lain
Seorang dokter harus mampu mendahulukan kepentingan pasien daripada
kepentingan dirinya sendiri. Dan juga tujuan utama yang harus dimiliki
oleh seorang dokter adalah mengobati orang sakit bukan memperoleh
imbalan dari hal tersebut, sehingga imbalan bukan menjadi patokan bagi
pelayanan yang ia lakukan. Jadi, seorang dokter yang profesional harus
memprioritaskan kesejahteraan pasien, bahkan di atas kepentingan pribadi
mereka sendiri.

2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri


Apabila menjadi seorang dokter, kita harus selalu menyadari keterbatasan yang
kita punya. Dengan keterbatasan yang dipunya, seorang dapat melatih dirinya
sendiri agar semakin berkembang dan terampil. Hal yang dapat dilakukan antara
lain; mengembangkan potensi diri, menambah pengetahuan, mengembangkan
pengetahuan baru, melakukan penelitian, dan juga hal-hal lainnya yang dapat
dipelajari mengenai keselamatan pasien.

3. Komunikasi Efektif
Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses
pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan
cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
Seorang dokter harus memiliki komunikasi yang baik dengan pasiennya.
Komunikasi yang dimaksud disini ialah keterampilan dalam berbicara dan
mendengarkan. Jika komunikasi yang terjalin buruk, contohnya perbedaan bahasa
antara dokter dengan pasiennya, maka akan terjadi kesulitan bagi dokter untuk
memahami keluhan apa saja yang terjadi pada pasien. Begitu pula sebaliknya, pasien
tidak akan memahami apa yang diinstruksikan oleh dokternya dalam menjalani
pengobatan.
Kemudian, dokter juga harus memerhatikan cara mengomunikasikan informasi
kepada pasiennya, karena hal tersebut sama pentingnya dengan informasi yang
dikomunikasikan kepada pasiennya. Apabila cara pengomunikasian informasi
seorang dokter buruk, pasien akan merasa tidak suka atau antipasti sehingga
informasi yang disampaikan tidak akan diterima dengan baik.
Hubungan dokter dan pasien didasarkan hubungan kepercayaan. Pasien percaya
terhadap dokter selau profesional dibidang kesehatan memiliki kemampuan,
keterampilan, dan kesungguhan niat akan menolong dirinya sesuai dengan ilmu
yang
dikuasainya.
Cara komunikasi yang baik :
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sopan, dan jelas
b. Tidak bertele-tele
c. Mampu mengemukakan informasi yang akan disampaikan
d. Tidak disertai dengan emosi
e. Memahami lawan bicara dengan baik
f. Dll.

4. Pengelolaan Informasi
Untuk menjadi seorang dokter yang baik, harus mampu mengolah informasi
mengenai pasien yang di dapat dengan baik, menyebarluaskan informasi yang
berhubungan dengan pengobatan dan menggunakannya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan. Apabila ada kesalahan dalam pengolahan informasi,
dapat berakibat fatal nantinya. Misalnya, kesalahan dalam memberikan resep kepada
pasien. Apabila seorang dokter tidak mampu melakukan hal tersebut, pasti dokter
tersebut tidak mampu menangani pasiennya dengan baik.

5. Menerapkan Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran


Untuk menjadi seorang dokter, harus paham betul mengenai dunia medis dan
seluk-beluknya. Pengetahuan mengenai dunia kedokteran harus dikuasai oleh
seorang dokter. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan seorang dokter berkaitan dengan
nyawa orang lain. Apabila terdapat kesalahan sedikit saja, dapat berakibat fatal bagi
hidup orang lain. Maka dari itu, Pendidikan yang dilakukan oleh seorang dokter
sangatlah sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Dengan tujuan terciptanya
dokter yang professional dan juga kompeten.

6. Keterampilan Klinis
Dalam melakukan perawatan kepada pasien, haruslah sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Prosedur tersebut harus dilakukan untuk menghindari hal-hal
buruk dapat terjadi. Maka dari itu, keterampilan klinis harus dikuasai oleh seorang
dokter.
Perlu diingat, untuk melakukan pelayanan Kesehatan bagi seorang pasien
memerlukan persetujuan Tindakan medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 585/Menkes/Per/IX/1989, persetujuan tindakan medis adalah persetujuan
yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik
yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008, persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap
pasien. Hal tersebut dikarenakan segala sesuatu tindakan dokter terhadap pasiennya
merupakan tanggung jawab dokter itu sendiri dan perlu adanya persetujuan dari
pasien maupun keluarganya.

7. Pengelolaan/sosialisasi Masalah Kesehatan


Seorang dokter harus meyakini kepada masyarakat bahwa Kesehatan itu penting.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat
bahwa Kesehatan itu penting, dan juga dokter dapat memberikan pengetahuan
kepada masyarakat megenai gaya hidup yang sehat. Apabila hal tersebut tidak
dilaksanakan, akan banyak orang-orang yang menyepelekan Kesehatan dan bisa saja
penyakit yang diderita orang tersebut dapat menular kepada orang lain. Dengan kata
lain, akan banyak orang yang akan dirugikan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai