3. Komunikasi Efektif
Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses
pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan
cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
Seorang dokter harus memiliki komunikasi yang baik dengan pasiennya.
Komunikasi yang dimaksud disini ialah keterampilan dalam berbicara dan
mendengarkan. Jika komunikasi yang terjalin buruk, contohnya perbedaan bahasa
antara dokter dengan pasiennya, maka akan terjadi kesulitan bagi dokter untuk
memahami keluhan apa saja yang terjadi pada pasien. Begitu pula sebaliknya, pasien
tidak akan memahami apa yang diinstruksikan oleh dokternya dalam menjalani
pengobatan.
Kemudian, dokter juga harus memerhatikan cara mengomunikasikan informasi
kepada pasiennya, karena hal tersebut sama pentingnya dengan informasi yang
dikomunikasikan kepada pasiennya. Apabila cara pengomunikasian informasi
seorang dokter buruk, pasien akan merasa tidak suka atau antipasti sehingga
informasi yang disampaikan tidak akan diterima dengan baik.
Hubungan dokter dan pasien didasarkan hubungan kepercayaan. Pasien percaya
terhadap dokter selau profesional dibidang kesehatan memiliki kemampuan,
keterampilan, dan kesungguhan niat akan menolong dirinya sesuai dengan ilmu
yang
dikuasainya.
Cara komunikasi yang baik :
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sopan, dan jelas
b. Tidak bertele-tele
c. Mampu mengemukakan informasi yang akan disampaikan
d. Tidak disertai dengan emosi
e. Memahami lawan bicara dengan baik
f. Dll.
4. Pengelolaan Informasi
Untuk menjadi seorang dokter yang baik, harus mampu mengolah informasi
mengenai pasien yang di dapat dengan baik, menyebarluaskan informasi yang
berhubungan dengan pengobatan dan menggunakannya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan. Apabila ada kesalahan dalam pengolahan informasi,
dapat berakibat fatal nantinya. Misalnya, kesalahan dalam memberikan resep kepada
pasien. Apabila seorang dokter tidak mampu melakukan hal tersebut, pasti dokter
tersebut tidak mampu menangani pasiennya dengan baik.
6. Keterampilan Klinis
Dalam melakukan perawatan kepada pasien, haruslah sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Prosedur tersebut harus dilakukan untuk menghindari hal-hal
buruk dapat terjadi. Maka dari itu, keterampilan klinis harus dikuasai oleh seorang
dokter.
Perlu diingat, untuk melakukan pelayanan Kesehatan bagi seorang pasien
memerlukan persetujuan Tindakan medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 585/Menkes/Per/IX/1989, persetujuan tindakan medis adalah persetujuan
yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik
yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008, persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah penjelasan secara lengkap
mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap
pasien. Hal tersebut dikarenakan segala sesuatu tindakan dokter terhadap pasiennya
merupakan tanggung jawab dokter itu sendiri dan perlu adanya persetujuan dari
pasien maupun keluarganya.