CURRICULUM VITAE
Nama : dr. ENDANG MARUF RANDY.SpOG
Alamat
: Jl. Brawijaya I No 26 Jember
Pekerjaan
:
1. Ka. SMF/Ka. Lab Obstetri Ginekologi RSD Dr. Soebandi dan Fakultas
Kedokteran Universitas Jember
2. Ketua Sub Komite Etika Profesi dan Disiplin Komite Medik RSD Dr.
Soebandi Jember
3. Ketua Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) RSD Dr.
Soebandi Jember
4. Ketua PERISTI ( Perinatal Risiko Tinggi) RSD Dr. Soebandi Jember
5. Ketua BHP2A (Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota) IDI
Cab. Jember
6. Anggota LAKI (Lembaga Advokasi Kedokteran Indonesia)
Pendidikan :
1. Dokter Umum FK UGM YOGYAKARTA
2. Dokter Spesialis OBSGYN FK UGM YOGYAKARTA (1994)
ETIKA
PROFESSIONALISME
DAMPAK CITRA DIRI DOKTER
(yang diduga MALPRAKTEK)
1.
2.
3.
Benificence (bermanfaat)
Lakukanlah hal yang betul-betul
bermanfaat thd pasien
Kemaslahatan pasien mutlak menjadi
pertimbangan utama setiap tindakan kita
Yakinkan diri kita akan kemampuan diri
kita melakukan tindakan tsb atau dengan
kata lain APAKAH KITA KOMPETEN ?
Apakah PROFESI
PROFESSIONALISME
2. Accountability :
Dokter bertanggung jawab bukan hanya
terbatas kepada pasiennya, tetapi terhadap
profesinya termasuk isu-isu kesehatan di
masyarakat
3. Excellence
Dokter diwajibkan berkomitmen utk belajar dan
meningkatkan keilmuannya sepanjang hayat
4. Duty
Setiap dokter berkewajiban memenuhi setiap
saat dan kapanpun bila dibutuhkan oleh pasien
dan profesinya
Nyaris cedera
tapi pasien dan keluarga tidak tahu
Sudah mencederai
Ironisnya :
Dalam pelayanan kedokteran, setiap ada kasus :
Dalam penelitian :
Medical error mencapai 50 96% tidak dilaporkan, karena alasan :
enggan, tidak mau repot, takut hukuman / sanksi, takut gugatan,
mal praktek, citra diri, dsb.
Di Indonesia (budaya) jika ada kesalahan medis yang
dilaporkan :
maka yang dibahas adalah siapa (who) pelakunya
bukan :
- mengapa (why)
- bagaimana (how)
kesalahan tersebut dapat terjadi
- Pemeriksaan polisi :
Sangat menguras energi, waktu dan finansial.
Stres dokter menjadi berkepanjangan :
- Ruwetnya masalah
- Penyelesaian di pengadilan makan waktu lama sampai
tahunan.
- Tidak ada kepastian biaya, waktu dan hukum akan
dimenangkan siapa ?
Beberapa kasus , hasil sangat ditentukan dengan besarnya
dana yang keluar. Oleh karena itu :
Jalin komunikasi yang baik dengan pasien
Bila ada sengketa medis selesaikan lewat jalur diplomasi
atau mediasi demi menjaga citra diri.
DEFENSIVE MEDICINE :
Dampak psikologis dokter akibat citra diri yang menurun
beragam :
- Ada mengambil hikmah , jadi hati-hati.
- Memperbaiki & meningkatkan ilmunya.
- Memperbaiki hubungan komunikasi dengan pasien.
- Melakukan praktek defensif
- Menarik diri / berhenti jadi dokter ( extrim )
DEFENSIVE MEDICINE :
- Mekanisme pertahanan diri dokter :
- agar terhindar dari resiko tuntutan
- antisipasi ancaman tuntutan malpraktek
- dengan sadar melakukan pemeriksaan berlebihan
- merujuk pasien yang mestinya tidak perlu
HASILNYA :
824 Dokter yang diteliti 93% melakukan praktek defensive
Keuntungan mel. Defensive medicine memperkecil risiko
kecelakaan diagnostik
Kerugian defensive medicine :
- Konsekuensi biaya jadi besar
- Pemeriksaan diagnostik invasif, kateterisasi jantung,
broncoscopi, BNOIVP, juga berisiko cedera latrogenik
(cedera akibat tindakan medis)
KESIMPULAN
Peluang terjadinya tuntutan malpraktek sangat besar dalam
pelayanan medis
Disebabkan karena : dunia pelayanan medis adalah sesuatu yang
tidak bisa dipastikan hasilnya
Penyakit yang sama pada 2 pasien yang berbeda dengan ditangan
1 dokter hasil akhir bisa berbeda
Lakukan :
Komunikasi
Negosiasi
Bila ada dugaan malpraktek
Mediasi
Penyelesaian sengketa medik dengan cara litigasi sangat
merugikan dokter dan rumah sakit