Anda di halaman 1dari 3

Refleksi Individu

Nama/NPM : Ahmad Rizal Fauzi/1606888134


Judul Tugas : Refleksi Akhir Individu Kolaborasi Kesehatan 2
Mata Kuliah : Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan II
Fasilitator : Marina Ika Irianti S.Farm., Apt., M.Sc.

1. Apa yang menjadi lessons learned dari proses pembelajaran berkolaborasi sampai
saat ini, baik dalam modul Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan, maupun
dalam modul atau pengalaman belajar lain?
Kolaborasi tidak hanya berbatas pada kerjasama belaka antar profesi dalam hal ini
profesi kesehatan yang ada, tetapi mencakup bagaimana kerjasama tersebut diciptakan,
dirumuskan, dan diterapkan sedemikian dengan melihat berbagai faktor kemungkinan baik
dari segi pasien atau masyarakat, maupun segi tenaga kesehatan yang ada. Karena dasar
dari kolaborasi kesehatan ini adalah saling percaya. Percaya bahwa masing-masing profesi
kesehatan tidak bergerak sendiri-sendiri dalam pelayanan kesehatan, tetapi
berkesinambungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Karena paradigma sehat yang
dibangun harus melihat dari aspek preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif
sehingga tidak semestinya timbul rasa tidak percaya diri atau merendahkan profesi
kesehatan yang lain dan timbullah rasa saling menghargai satu sama lain.

2. Bagaimana anda melihat peran diri anda sebagai calon profesional kesehatan dalam
kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan?
Sebagai seorang tenaga kesehatan, tentu pelatihan diri diperlukan agar siap dalam
menghadapi kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan nantinya. Pelatihan yang dimaksud
tidak berbatas pada pelatihan secara materi melalui training atau seminar belaka, tetapi
kepada sisi lain yang tidak ada pelatihan khusus, yaitu pelatihan psikis, emosi, dan
komunikasi yang baik. Selain ilmu secara tertulis yang didapat, praktik yang terus menerus
dalam penerapan materi-materi yang telah didapatkan harus dilakukan agar pelaksanaan
kolaborasi dapat berjalan dengan baik
3. Bagaimana anda melihat berbagai hambatan dan tantangan dari dalam diri anda
sendiri, sehubungan dengan proses bekerja sama dan berkolaborasi?
Hambatan dan tantangan yang ada dalam diri sendiri merupakan ancaman yang
paling besar dalam pelaksanaan kolaborasi dan kerjasama kedepannya. Karena masing-
masing individu dari berbagai profesi kesehatan akan membawa sudut pandang masing-
masing yang tentu tidak akan sama satu sama lain. Salah satu hal yang didapat dan
diperkuat dari hasil kunjungan lapangan yaitu miskomunikasi. Miskomunikasi tersebut
merupakan hal yang mungkin akan terlihat biasa dalam kolaborasi antar profesi yang
berbeda, tetapi dapat berakibat fatal yaitu tidak terjalinnya kerjasama dengan baik.

4. Apa yang menjadi aspek kekuatan dan kelemahan diri anda dalam proses bekerja
sama dan berkolaborasi?
Hal yang menjadi sebuah kekuatan dalam diri sendiri adalah keinginan yang cukup
besar untuk mencoba. Karena pada dasarnya kolaborasi dan kerjasama antar profesi
merupakan hal yang baru akan dialami nanti setelah pasca lulus dari bangku perkuliahan
dan menghadapi realita dunia pekerjaan sehingga pengalaman yang didapat akan
membantu mengarahkan jalan mana yang harus diambil nanti. Akan tetapi, kesulitan
dalam mengatur semua hal secara terorganisir menjadi sebuah kelemahan dalam diri
sendiri saat bekerjasama antar profesi nantinya. Karena bila hal-hal yang dilakukan tidak
dikerjakan secara berunut sesuai aturan yang telah ada dapat berdampak pada
terbengkalainya tujuan dari kolaborasi tersebut.

5. Apa yang anda perlu lakukan untuk meningkatkan kemampuan anda dalam bekerja
sama dan berkolaborasi?
Ibarat sebuah pepatah menyebutkan bahwa seperti ilmu padi, semakin berisi
semakin merunduk. Semakin banyak ilmu yang didapatkan dari berbagai sumber dan
kegiatan yang dilakukan, tidak serta merta membuat kita menjadi satu tingkat lebih besar
dibandingkan profesi yang lain. Karena masing-masing profesi terutama profesi kesehatan
yang ada memiliki porsi dan tujuan utama masing-masing. Tetapi hal tersebut dapat
dikolaborasikan dan menghasilkan tujuan utama yaitu pelayanan kesehatan yang holistik
dan komprehensif. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu banyak melakukan tukar
wawasan dan informasi dengan profesi kesehatan lain sehingga akan didapatkan sudut
pandang yang berbeda dalam pelayanan kesehatan kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai