No.Dokumen :446/C/SOP/VII/01/1
8/2.29
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit : 28 Januari 2018
Halaman : 1 /14
PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN
KANDANGHAUR
INDRAMAYU
H.SUPRIYADI,SKM.
NIP. 19730315 199403 1 007
Asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan
1. Pengertian
komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan,hipotermia, dan
asfiksia bayi baru lahir.
Menerangkan penerapan langkah-langkah Asuhan Persalinan
2. Tujuan
Normal.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kandanghaur no.
3. Kebijakan 446/C/SK/VII/01/18/01 tentang Pelayanan Klinis UPTD
Puskesmas Kandanghaur
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:JNPK-KR. 2008
Mengeluarkan Plasenta
37. Setelah piasenta terlepas .meminta ibu untuk meneran
sambil menarik tali pusat kearah bawah dan kemudian
kearah atas ,mengikuti kurve jalan lahir sambil
meneruskan tekana berlawanan arah pada uterus
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem
hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva.
Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit
menegangkan tali pusat :
1. Beri dosis ulang oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptic) jika kandung
kemih penuh
3. Minta keluarga menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikunya
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah
bayi lahir / bila terjadi perdarahan segera
lakukan plasenta manual.
38. Jika plasentaterlihat di introitus vagina, melanjutkan
kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua
tangan dan dengan hati hati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin,dengan lembut dan perlahan
me lahirkan selaput ketuban tersebut.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan
DTT atau steril dan memeriksa vagina dan servik ibu
dengan seksama.Menggunakan jari-jari tangan atau
klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagian
selaput yang tertinggal.
Rangsangan taktil (pemijatan uterus)
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
lakukan masase uterus , letakan telapak tangan di
fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar
Evaluasi
49. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan
perdarahan pervagina:
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
Setiap 15 menit pada satu jam pertama pasca
persalinan.
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
Jika uterus tidak berkontraksi dengan
baik.melaksanakan perawatan yang sesuai untuk
menatalaksana atonia uteri.
Jika ditemukan laserasi yang memerlukan
penjahitan,lakukan penjahitan dengan anestesi
lokai dan menggunakan teknik yang sesuai.
50. Mengajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana
melakukan masase uterus dan memeriksa kontraksi
uterus.
51. Mengevaluasi kehilangan darah.
52. Memeriksa tekanan darah,nadi dan kandung kemih
setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca
persalinan dan 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan.
Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap
jam selama dua jam pertama pasca persalinan.
Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan
yang tidak normal.
53. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan
klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit),mencuci
dan membilas peralatan setelah di dekontaminasi.
(jika di butukan)
8. Unit terkait
PONED
9. Dokumen - Panduan PONED JNPKR-KR Tahun 2008
terkait
10.Rekaman
historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan