No.Dokumen : 440/B.V.SOP..0018.01./01.2.11/2019
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/7
Kepala UPT Puskesmas Monta
PUSKESMAS MONTA
dr. Hj. Wahyuni
NIP. 197708142006042013
Asuhan yang bersih dan aman selaman pengeluaran hasil konsepsi setelah
1. Pengertian pembuahan berumur lebih dari 37 minggu dan setelah bayi lahir serta upaya
pencegahan komplikasi
II. Langkah-langkah
Mengenal tanda gejalan kala II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II
Ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk meneran
Ibu merasakan tekanan rektum dan vagina semakin meningkat
Perinium tampak menonjol
Vulva dan spingter ani membuka
Mengelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi
Menyiapkan oxitosin 10 IU dan alat suntik steril sekali pakai di
dalam partus set
3. Memakai celemek plastik
4. Melepeskan dan menyimpan semua perhiasaan yang di pakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersin mengalir, kemudian keringkan
tangan dengan handuk bersih dan kering
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan di gunakan untuk
pemeriksaan dalam
6. Memasukan oxitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang
memakai sarung tangan DTT dan steril), pastikan tidak terjadi
kontaminasi pada alat suntik
Mengeluarkan plasenta
38. Melakukan penegangan dan dorongan dorsolkrania hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,mengikuti
poros jalan lahir (tetap melakukan tekanan dorsol krania).jika
plasenta tidak terlepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat
Beri dosis ulang oxitosin 10 IU IM
Lakukan katerisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
Ulangi peregangan tali pusat 15 menit berikutnya
Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi
lahir
Bila terjadi perdarahan, lakukan manual plasenta
39. Setelah plasenta tampak pada introitus vagina,lahirkan plasenta
dengan dua tangan, pegang da putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan da tempatkan plasenta pada wadah yang
telah di sediakan .jika selaput ketuban robek, pakai sarung tanggan
DTT atau steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian
gunakan jari jari tangan atau klem DTT atau steril untuk
mengeluarkan bagian selaput yang tertinggal.
MENILAI PERDARAHAN
41. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh.masukan plsentan ke
dalam kantong plastik atau tempat khusus.
42. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.bila ada robekan
yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan.
Evaluasi
52. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5
%untuk dekontaminasi (selam 10 menit). Cuci dan bilas peralatan
setelah dekontaminasi
53. Buang bahan bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai
54. Bersihkan badan ibu dengan air DTT.bersihkan sisa cairan
ketuban,lendir,dan darah.bantu ibu untuk memakai pakaian yang
bersih dan kering
55. Pastikan ibu merasa nyaman.bantu ibu untuk memberikan
ASI.anjurkan keluarga untuk memeberi ibu minuman dan makanan
yang di inginkan
56. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan clorin 0,5 %
57. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan clorin 0,5% balikan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan clorin 0,5 %selama
10 menit
58. Cuci dengan kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir kemudian keringkan dengan tisue atau handuk pribadi yang
kering dan bersih
Dokumentasi
Menilai perdarahan
Dokumentasi
9. Dokumen Terkait Partograf, Buku KIA, Kohort Ibu dan Kartu Ibu