Anda di halaman 1dari 4

ANC (ANTENATAL CARE)

No.Dokumen : 440/BV.SOP..0017.01./01.2.11/2016

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 4 Januari 2016
Halaman : 1/3
Kepala UPT Puskesmas Monta
Pemerintah Kab.Bima
Dinas Kesehatan
dr. Hj. Wahyuni
NIP. 197708142006042013

ANC adalah pelayanan kesehatan yang di berikan pada ibu hamil dan selama
1. Pengertian
kehamilan

Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC),sehingga


2. Tujuan dapat menyelesaikan dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan
memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat menyusui
dengan baik dan benar.
Surat Kepala Puskesmas Tentang Kebijakan pemeriksaan ANC pada pasien
3. Kebijakan puskesmas Monta

Buku kesehatan Maternal dan Neonatus. Yayasan Bina Pustaka, Sarwono


4. Referensi Prawiroharjo, Jakarta, 2002

Intruksi Kerja
a. Persiapan
 Mempersiapkan alat dan bahan medis yang di perlukan
 Mempersiapkan bumil mengosongkan kandung kemih
 Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan
b. Pelaksanaan
 Anamnesa
 Riwayat perkainan
 Riwayat penyakit ibu dan keluarga
 Status riwayat haid, HPHT
 Riwayat imunisasi ibu saat ini
5. Prosedur  Kebiasaan ibu
 Riwayat persalinan terdahulu
Dari haid tersebut,tentukan usia kehamilan dan buat tafsiran persalinan.
a. Pemeriksaan anamnesa
1. Pemeriksaan Umum
 Ukur TB, BB, LILA
 Tanda Vital :Tensi, Nadi, RR, HR
 Pemeriksaan Fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas )
- Mata : konjungtiva,ikterus,gigi
- Kaki : Oedema kaki
2. Pemeriksaan Khusus
a. Umur kehamilan < 20 minggu
 Inspeksi
- Tinggi Fundus
- Hyperpigmentasi ( pada Areola mamae, linea nigra )
- Striae
 Palpasi
- Tinggi Fundus Uteri
- Keadaan perut
 Auskultasi
b. Umur Kehamilan > 20 minggu
 Inspeksi
- Tinggi Fundus Uteri
- Hyperpigmentasi dan striae
- Keadaan dinding perut
 Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan instruksi kerjanya sbb :
- Pemeriksaan berada disisi kanan bumil menghadap bagian laternal
kanan.
1. Leopold I
Letakkan sisi laternal telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus kebawah ( Jika diperluka , fiksasi uetrus basah dengan
meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan
kaknan dan kiri, setingggi tepi atas simpisis )
a. Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari – jari yang mengfiksasi uterus
bawah) kemudian atur posisi pemeriksaan hingga menghadap bagian
kepala ibu.
b. Letakkkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan
menekan secara lembut dan mengggeser telapak tangan kiri dan
kanan secara bergantian.

2. Leopold II
a. Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu jari sejajar
dan pada ketinggian yang sama.
b. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan
telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang ( Punggung ) atau
bagian yang kecil ( Ekstremitas ).
3. Leopold III
a. Atur posisi pemeriksaan pada sisi kanan dan menghadap kebagian
kaki ibu.
b. Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah,
telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu,
tekanan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukkan bagian bawah bayi ( bagian keras, bulat dan hampir
homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang
simetris adalah bokong ).
4. Leopold IV
a. Letakkkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri
dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan
berada pada tepi atas simpisis.
b. Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari –
jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
c. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari – jari kiri dan kanan
( Convergen / Divergen ).
d. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian bawah bayi
( Bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat
leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi ).
e. Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian
letakkkan jari – jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simpisi
untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu
atas panggul.
 Auskultasi
- Pemeriksaan Bunyi dan frekuensi jantung janin.
- Pemeriksaan tambahan :
- Laboratorium rutin ( Hb dan Albumin )
- USG
3. Akhir Pemeriksaan
a. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.
b. Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan.
c. Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
d. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada Bumil yang meliputi: Usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, tafsiran persaliana, Resiko yang
ditemukan atau adanya penyakit lain.
e. Jelasknan untuk melakukan kunjungan ulang.
f. Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan.
g. Jelaskan pentingnya imunisasi.
h. Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan.
6. Unit Semua Unit/Poli
Terkait

7.Rekama Tgl. Mulai


n historis No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan.
perubahan
.

i. Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai