Anda di halaman 1dari 4

ANTENATAL CARE (ANC)

No. Dokumen : SOP.A/A/I/31.34/PKM-PNB/III/2017


No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 1 Oktober 2019
Halaman : 1/2
Puskesmas Dr. Ela Sapta Ningsih B
Panambungan NIP. 19750823 200502 2 001

1. Pengertian ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan selama
kehamilannya untuk mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya
pemeliharaan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas serta mendeteksi dini
factor resiko dan menangani masalah tersebut secara dini.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah Antenatal Care dalam rangka
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Panambungan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Panambungan No: 440.Mmk/SK/A/I/31.24/PKM-
PNB/III/2017 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Panambungan Tahun 2019.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
hk.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan a. Alat : Pulpen
Bahan b. Bahan : kertas resep

6. Langkah- 1. Langkah –langkah


langkah a. Anamnesa:
1) Riwayat perkawinan.
2) Riwayat penyakit ibu dan keluarga
3) Status riwayat Haid, HPHT.
4) Riwayat imunisasi Ibu saat ini
5) Kebiasaan ibu.
6) Riwayat persalinan terdahulu
7) Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan dan buat
taksiran persalinan.
8) Pemeriksaan
b. Pemeriksaan Umum.
1) Keadaan umum Bumil
2) Ukur TB, BB, Lila.
3) Tanda vital : tensi, Nadi, RR,
4) Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstremitas).
Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi ,
Kaki :Oedema kaki , dst.
c. Pemeriksaan khusus.
UMUR KEHAMILAN <20 mgg :
1) Inspeksi.
 Tinggi fundus
 Hyperpigmentasi (pada areola mammae, Linea nigra).
 Striae.
2) Palpasi.
 Tinggi fundus uteri
 Keadaan perut
3) Auskultasi.

2/2
UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:
aInspeksi.
 Tinggi fundus uteri
 Hyper pigmentasi dan striae
 Keadaan dinding perut
b). Palpasi.
 Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi kerjanya sbb :
Pemeriksa berada disisi kanan bumil, menghadap bagian
lateral kanan.
a. Leopold 1.
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus
uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar
jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika
diperlukan, fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu
jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan
kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis)
 Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi
uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga
menghadap kebagian kepala ibu.
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada
bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut
dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara
bergantian
b. Leopold 2.
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut
lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama.
 Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak tangan kiri dan kanan kemudian
geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang
rata dan memenjang (punggung) atau bagaian yang kecil
(ekstremitas).
c. Leopold 3.
 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap
kebagian kaki ibu.
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral
kiri bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral
kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut bersamaan
atau bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi
(bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala,
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris
adalah bokong).
d. Leopold 4.
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
dinding lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung
jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan kanan yang meraba dinding
bawah uterus.
2/2
 Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan
kanan (konvergen/divergen)
 Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan
memegang bagian kepala didekat leher dan bila
presentasi bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi)
 Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul,
kemudian letakkan jari0jari tangan kanan diantara
tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
c). Auskultasi.
 Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d). PemeriksaanTambahan.
 Laboratorium rutin : Hb, Golongan darah dan protein urine
 USG
d. Akhir pemeriksaan :
1) Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
2) Buat diagnose kebidanan dan rencana penatalaksanaan.
3) Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
4) Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi :usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, Tafsiran persalinan, Resiko
yang ditemukan atau adanya penyakit lain.
5) Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang pentingnya
pemeriksaan hamil secara rutin, P4K, perawatan sehari-hari,
anjuran makan untuk ibu hamil, tanda bahaya pada kehamilan,
proses melahirkan, perawatan payudara, menjadi akseptor KB
setelah melahirkan, cara menyusui bayi, tanda bahaya dan
penyakit pada saat nifas, imunisasi
6) Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
7) Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah Sakit/ tata laksana
kasus
7. Bagan alir Lakukan pemeriksaan fisik
Petugas menanyakan Petugas mencatat hasil pada pasien : Keadaan
keluhan dan gejala anamnesa di kartu umum tampak lemah,
yang dirasakan oleh kesadaran menurun,
status pasien
pasien tekanan darah, nadi,
frekuensi pernafasan.

Rencana Penatalaksanaan
komprehensif (plan) Penegakan diagnosis
(assesment)

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Poli Umum
10. Dokumen Rekam Medis
yang
berhubungan
11. Rekam No Yang diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
Historis

2/2
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai