Halaman 3
Pengertian Pelayanan Ante Natal adalah Pelayanan Kesehatan yang di berikan pada ibu hamil
dan selama kehamilannya
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan Pemeriksaan Ante Natal, sehingga dapat
menyelesaikannya dengan baik, melahirkan Bayi sehat dan memperoleh kesehatan
yang optimal pada masa nifas dan dapat menyusui dengan baik dan benar
Referensi Buku Kesehatan Ibu dan Anak
Prosedur Persiapan
A. Alat
Lennec
Doopler
Meteran Kain Pengukur Tinggi Fundus Uteri
Meteran Pengukur LILA
Selimut
Reflek Hammer
Jarum Suntik Disposible 2,5 ml
Air Hangat
Timbangan Berat Badan Dewasa
Tensimeter air raksa
Stoscope
Bed Obstetri
Spekulum gyne
Lampu halogen/ senter
Kalender kehamilan
B. Bahan
*. Sarung tangan
* Kapas steril
* Kasa steril
* Alkohol 70%
* Jelly
* Sabun Anti Septik
* Wastafel dengan air yang mengalir
* Vaksin Td
C. Prosedur
1. Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
Mempersiapkan bumil dan di persilahkan mengosongkan kandung
kemih
Petugas mencuci tangan dengan sabun anti septik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan
2. Pelaksanaan
a. Anamnese
Riwayat perkawinan
Riwayat penyakit ibu dan keluargta
Status riwayat haid / HPHT
Status Imunisasi ibu saat ini
Kebiasaan ibu
Riwayat persalinan terdahulu
Dari anamnese haid tersebut,tentukan usia kehamilan dan buat taksiran persalinan
b. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum bumil
Ukur Tinggi badan, dan timbang berat badan (T1 )
Tanda Vital : Tekanan darah, nadi, RR, T ( T2 )
Ukur LILA ( T3 )
Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari kepala sampai ekstermitas )
2) Pemeriksaan khusus
Umur kehamilan < 20 mgg
a) Inspeksi
(1) Fundus
(2) Hiperpigmentasi ( pada areola mammae, Linnea nigra )
(3) Striae
b) Palpasi
(1) Tinggi Fundus Uteri
(2) Keadaan Perut
c) Auscultasi
Umur Kehamilan > 20 mgg
a) Inspeksi
(1) Tinggi Fundus uteri
(2) Hiperpigmentasi dan Striae
(3) Keadaan dinding Perut
b) Palpasi/ Presentasi janin dan Auscultasi (T4 )
Lakukan pemeriksaan Leopold dan Instruksi kerjanya sebagai
berikut :
(1) Leopold 1
- Letakkannsisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus .
Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah
( jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu
jari dan telunjuk tangan kanan di bagian lateral depan kanan
dan kiri, setinggi tepi dan simfisis.
- Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari nyang memfiksasiuterus
bawah ) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap
ke bagian kepala ibu
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus
uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut
dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak
tangan kiri dan kanan secara bergantian.
(2) Leopold 2
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan
dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu
sejajar dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai ke bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan
telapak tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah
dan rasakan adanya bagian yang ratadan memanjang
( punggung ) atau bagian yang kecil – kecil ( ekstermitas )
(3) Leopold 3
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap pada
bagian kaki ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan
bawah perut ibu. Tekan secara lembut bersamaan atau
bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi ( bagian
keras bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong.
(4) Leopold 4
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kananberada pada tepi atas simifis
- Tentukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua
jari – jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk olrh jari-jari kiri dan kanan
( konvergen/ divergen )
- Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi ( bila presentasi kepala, upayakan memegang
bagian kepala didekat leher dan bila presentasi bokong
upayakan untuk memegang pinggang bayi )
- Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas panggul,
kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri
dan simfisis untukmmenilai seberapa jauh bagian terbawah
telah memasuki pintu atas panggul
c. Auscultasi
- Pemeriksaan bunyi dan frekwensi jantung janin
Tablet Fe ( T5 )
Imunisasi Td ( T6 )
d. Pemeriksaan tambahan
- Tes Laboratorium ( T7 ) rutin : Hb, golongan darah, reduksi
urindan protein urin
- USG
3. Akhir Pemeriksaan
- Buat kesimpulan hasil pemeriksaan.
- Buat prognosa dan rencana Tata laksana Kasus ( T8 )
- Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien
- Temu Wicara / Konseling atau Penyuluhan ( T9 ) yang
meliputi : Usia kehamilan, letak janin, posisi janin, taksiran
persalinan, resiko yang ditentukan atau adanya penyakitlain.
- Jelaskan untuk kunjungan ulang
- Tatalaksana atau mendapatkan Pengobatan( T10 )
- Beri alasan bila pasien rujuk ke rumah sakit
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 9
Pengertian Proses Pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atu
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir secara spontan dengan
presentasi belakang kepala dan tanpa komplikasi
Tujuan Sebagai Pedoman Bidan dalam mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang
terintegrasi dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal
Referensi 1. Buku saku kesehatan ibu
2. Asuhan persalinan normal
Persiapan lingkungan
1. Tutup sketsel, jendela dan pintu untuk menjaga privasi pasien
2. Beri penerangan yang cukup untuk memudahkan bidan dalam
melakukan tindakan yang akan di lakukan
3. Siapkan tempat tidur pasien , yang memudahkan bidan memberikan
pertolongan pada persalinan normal
Persiapan pasien
1. Berikan penjelasan tentang prosedur, tujuan dan manfaat
2. Memberitahukan ibu, bahwa bidan akan melakukan pertolongan
persalinan, agar bayi lahir dan ibu melewati proses persalinan
dengan normal agar terhindar dari komplikasi
3. Informed concent
Memberitahukan ibu untuk mrendantangani surat pernyataan bahwa
ibu bersedia dilakukan pertolongan yang akan dilakukan
4. Bantu klien dalam posisi yang nyaman
Dianjurkan ibu pada posisi setengah duduk tidak dianjurkan ibu
untuk tidur terlentang
Persiapan petugas
Mencuci tangan dengan 12 langkah
1. Basahi tangan dengan air mengalir
2. Ratakan sabun ke seluruh permukaan tangan
3. Gosok telapak dengan telapak
4. Gosok telapak kanan di atas punggung telapak
kiri dan sebaliknya
5. Gosok telapak dengan jari saling menyilang
6. Gosok bagian belakang jari pada telapak dengan
posisi saling mengunci
7. Gosok jempol dengan gerakan memutar
. Kelima jari kanan menguncup dan digosok
memutar pada telapak kiri dan sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10. Keringkan tangan dengan tisu/handuk bersih
dan kering
11. Gunakan tisu/handuk tersebut untuk mematikan
keran air, lalu buang tisu/cuci handuk ke tempat
sampah yang tersedia
12. Tangan kini sudah bersih
Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
keluarga untuk melakukan stimulasi puting payudara ibu.
15. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan
uterus ke arah dorsal ternyata diikuti pergeseran tali pusat ke arah
distal maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan.
a. Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan
ditarik secara kuat terutama bila uterus tak berkontraksi) sesuai
dengan sumbu alan lahir (ke arah bawah-sejajar lantai-atas),
b. jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta,
c. Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat:
- Ulangi pemberian oksitosin 10 unit intramuskular,
- Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptik) jika
kandung kemih penuh
- Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan,
- Ulangi tekanan dorso kranial dan penegangan tali
pusat 15 menit berikutnya
jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan plasenta
manual
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput kemudian gunakan jari-jari
tangan atau klem ovum DTT/steril untuk mengeluarkan bagian
selaput yang tertinggal
17. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
uterus dengan meletakkan telapak tangan di fundus dan lakukan
masase dengan gerakan melingkar secara lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus teraba keras).
Menilai Perdarahan
1. Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu
maupun janin dan pastikan plasenta telah dilahirkan selaputnya
lengkap dan utuh. Masukan plasenta ke dalam kantung plastic atau
tempat khusus.
2. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi yang luas dan
menimbulkan perdarahan.
Catatan: Pastikan ibu sudah buang air kecil setelah asuhan persalinan
selesai
UTAMI DEWI
PELAYANAN NIFAS
BIDAN
UTAMI DEWI No. Dokumen 003/SIPBPM/07/2022
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 JULI 2022
Halaman 1
Pengertian Pelayanan perawatan masa nifas yang berlangsung sejak dilahirkannya plasenta
dan berakhir setelah rahim kembali normal kira-kira 6 minggu sejak kelahiran
(maternal health)
Tujuan Sebagai Pedoman Bidan dalam melakukan Pelayann pada ibu nifas dan Agar ibu
dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat sehingga menurunkan
AKI dan AKB
Prosedur :
1. Beri Salam
2. Persilahkan pasien untuk tidur berbaring
3. Siapkan alat – alat
4. Pemeriksaan tanda – tanda vital ( TD, Nadi, Suhu )
5. Jelaskan pada ibu tentang pemeriksaan yang dilakukan
6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir menggunakan langkah cuci
tangan efektif
7. Melakukan Pemeriksaan payudara.
Ibu terlentang dengan lengan kiri diatas kepala secara sistematis lakukan
perabaan atau raba payudara sampai axila bagian kiri/ kanan, perhatikan
apakah ada benjolan, pembesaran kelenjar atau abses
8. Melakukan pemeriksaan Abdomen
a. Lihat apakah ada bekas operasi ( jika baru )
b. Palpasi untuk mendeteksi apakah uterus diatas pubis atau tidak
c. Palpasi untuk mendeteksi apakah massa atau konsistensi/ otot perut
9. Memeriksa kaki untuk melihat apakah
a. Ada varises
b. Adakah warana kemerahan pada betis
c. Tulang kering/ kaki untuk melihat oedema perhatikan tingkat/ derajat
oedema jika ada
10. Membantu mengatur posisi untuk pemeriksaan perinium
11. Mengenakan sarung tangan untuk pemeriksaan perinium
12. Menanyakan tanda- tanda bahaya :
a. Kelelahan, sulit tidur
b. Demam
c. Nyeri / perasaan pada waktu buang air kecil
d. Sembelit, haemorroid
e. Sakit kepala terus menerus,nyeri, bengkak
f. Nyeri abdomen
g. Lokhia yang berbau busuk
h. Pembengkakan payudara, pembesaran puting atau puting yang terbelah
i. Kesulitan dalam menyusui
j. Perasaan sedih
k. Baby blues
l. Rabun senja
Dibuat Oleh Paraf
BIDAN
UTAMI DEWI
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
BIDAN
UTAMI DEWI No. Dokumen 004/SIPBM/07/2022
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 2
Pengertian Asuhan yang diberikan pada Bayi selama jam pertama setelah kelahiran
Tujuan Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan spontan
serta mencengah Hypotermi, Pencegahan infeksi, bayi baru lahir tali pusat, Inisiasi
menyusu dini (IMD), Pencegahan perdarahan, Pemberian imunisasi, Pemeriksaan
bayi baru lahir
Prosedur :
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 2
Prosedur :
A. Sapa klien dengan ramah
B. Melakukan anamnese klien, pengkajian data klien dan pengisian kartu KB
Dan Register
C. Melakukan konseling/ penyuluhan tentang efek samping KB suntik
D. Melakukan pemeriksaan :
a. Mengukur berat badan
b. Mengukur tekanan darah
c. Melakukan pemeriksaan khusus :
Mata : warna sklera
Payudara : ada benjolan
Leher : kelainan thyroid
Perut : pembesaran uterus
Ekstermitas : varices
E. Memberiakn suntikan
a. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. Menyiapkan alat dan obat suntik
c. Gunakan alat suntik sekali pakai yang baru untuk setiap suntikan,
pastikan pembungkus alat suntik tersebut tidak robek atau rusak
d. Pakai flakon dosis tunggal, kocok vial dengan lembut, gunakan jarum
steril tidak perlu mengusap dengan alkohol
e. Sedot dari vial sampai habis, keluarkan udara
f. Lakukan antiseptik dengan kapas alkohol pada lokasi yang akan di
suntik
g. Tusukkan jarum steril ke bokong ( otot gluteal bagian luar atas )secara
intramuskuler
h. Jangna mengyusap area suntikan dan minta klien untuk tidak mengurut
bekas tempat suntikan
i. Buang alat suntikan dengan benar setealah menyuntik jangan
memasang tutup jarum kembali langsung masukan ke wadah benda
tajam ( sefaty bok )
j. Petugas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
k. Petugas menyerahkan kartu KB yang telah diisi dan disampaikan
jadwal kunjungan kembali kepada klien
2. Tujuan Mengetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan darurat pada
partus lama dan macet.
Penatalaksaaan
1. Memantau dan mencatat secara berkala keadaan ibudan jann, his dan
kemajuan persalinan pada partograf dengan cermat pada saat
pengamatan dilakukan.
2. Jika terdapat penyimpangan dalamkemajuan persalinan ( misalnya
garis waspada pada partograf tercapai, his selalu kuat/cepat/lemah
sekali, nadi melemah dan cepatatau djj menjadi cepat/tidak
teratur/lambat), maka palpasi uterus dengan teliti untuk mendeteksi
gejala-gejala dan tanda lingkaran retraksi patologis.
3. Jaga agar ibu mendapat hidrasi yang baik selama proses persalinan,
anjurkan ibu sering minum.
4. Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan dan merubah oisisi selama
proses persalinan dan kelahiran. Jangan biarkan ibu berbaring
terlentang selama proses persalinan dan kelahiran.
5. Mintalah ibu sering buang air kecil selama proses persalinan (sedikit
tiap 2 jam). Kandung kemih yang penuh akan memperlambat
penurunan bayi dan membuat ibu tidak nyaman. Pakailah kateter hanya
bila ibu tidak bisa kencing sendiri dan kandung kemih dapat dipalpasi.
Hanya gunakan kateterdari karet.
6. Amati tanda-tanda partus macet dan lama dengan melakukan palpasi
abdomen, menilai penurunan janin, dan perriksa dalam, menilai
penyusupan janin dan pembukaan servick paling sedikit tiap 4jam
selama fase laten dan aktif. Catat semua temuan pada partograf. Liat
standar 9 untuk melihat semua pengamatan yang diperlukan untuk
partograf.
7. Selalau amatai tanda-tanda gawat ibu dan gawat janin, rujuk dengan
cepat dan teparjika hal ini terjadi.
Halaman 2
Pengertian Suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada sistem sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ – organ vital
Referensi Buku saku Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
2. Tatalaksana khusus
Syok Hemoragik
a. Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab
syok,cari tahu dan atasi sumber perdarahan:
- Perdarahan sebelum usia kehhamilan 22 minggu,
- Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu dan saat persalinan.
- Perdarahn setelah persalinan
b. transfusi dibutuhkan jika HB < 7 g/dl atau secara
klinis ditemukan anaemia berat
Syok Anafilaktik
a. Hentikan kontak dengan alergen yang dicurigai
b. Koreksi hipotensi dengan resusitasi cairan yang agresif dan berikan
efinefrin / adrenalin 1 : 1000
( 1 mg/ ml ) dengan dosis 0,2 – 0,5 ml/ IM atau SC
c. Berikan terapi suportif dengan antihistamin ( difenhidramin
25 – 50 IM atau IV ), penghambat reseptor H2 ( ranitidin 1 mg/kg BB
IV dan kortikosteroid ( metilprednisolon 1-2 mg/kgBB/hari diberikan
tiap 6 jam )
PENGUKURAN TINGGI BADAN
BIDAN
No. Dokumen 008/SIPBM/07/2022
Halaman 1
Pengertian Pengukuran Tinggi Badan adalah Tata cara pengukuran yang digunakan untuk
menilai status perbaikan perbaikan gizi, Pengukuran ini dapat dilakukan dengan
sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 2
Pengertian Pengukuran Tekanan Darah adalah tata laksana pemeriksaan tekanan darah yang
diperoleh dari pengkuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah akibat pemompaan
jantung menimbulkan gelombang yaitu gelombang tinggi yang disebut tekanan
systole dan gelombang pada titik terendah yang disebut tekanan diastole. Satuan
Tekanan darah dinyatakan dalam millimeter air raksa (mmhg)
BIDAN
UTAMI DEWI
PENENTUAN FAKTOR RESIKO IBU HAMIL
BIDAN
UTAMI DEWI No. Dokumen 010/SIPBM/07/2022
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 2
Pengertian Penentuan Faktor Resiko untuk Ibu Hamil adalah tatalaksana melakukan
Pemeriksaan dan analisis secara lengkap untuk menentukan kemungkinan factor
resiko dan resiko tinggi pada ibu hamil.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penentuan Faktor Resiko untuk
Ibu Hamil
BIDAN
UTAMI DEWI
No Revisi 0
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 2
4. Tahap Terminasi
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut
b. Pendidikan Kesehatan
BIDAN
UTAMI DEWI
PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG BAYI
BIDAN
No. Dokumen 012/SIPBM/07/2022
Halaman 1
BIDAN
UTAMI DEWI
PEMASANGAN AKDR
BIDAN
No. Dokumen 013/SIPBM/07/2022
Halaman 2
Pengertian Pemasangan AKDR adalah tindakan memberikan alat kontrasepsi dengan cara
dimasukkan ke dalam rahim.
BIDAN
UTAMI DEWI
PEMASANGAN IMPLANT
BIDAN
No. Dokumen 014/SIPBM/07/2022
Halaman 2
Pengertian KB Implant 3 tahun adalah suatu jenis kontrasepsi hormonal yang dipasang
dibawah kulit lengan atas
BIDAN
UTAMI DEWI
TINDIK PADA BAYI
BIDAN
No. Dokumen 015/SIPBM/07/2022
UTAMI DEWI SOP No Revisi
Tanggal Terbit
0
01 Juli 2022
Halaman 1 Halaman
Pengertian Pemberian tindik adalah pemasangan anting pada telinga bayi.
Sebagai acuan dalam pemberian anting untuk membedakan jenis
Tujuan
kelamin laki – laki dan perempuan.
1. Ilmu Kesehatan Anak Aziz Alimul Hidayat tahun 2008.
Referensi
2. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal esensial tahun 2010.
A. Persiapan Alat
1. Jarum nomor 18
2. Betadine
3. Kapas
4. Anting (dari pasien)
5. Sarung Tangan
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Petugas mencuci tangan
Prosedur 2. Pakai sarung tangan
3. Pastikan jarum yang akan digunakan (jarum 18)
4. Posisikan bayi senyaman mungkin
5. Bersihkan daun telinga yang akan ditindik dengan bethadine
6. Tusuk daun telinga dengan jarum lalu pasang anting pada
telinga
7. Lakukan hal yang sama pada telinga yang satu
8. Jelaskan kepada keluarga pasien tentang perawatan pasca tindik
9. Rapikan alat.
Paraf :
Dibuat oleh :
UTAMI DEWI
LANGKAH-LANGKAH PEMAKAIAN DAN PELEPASAN
BIDAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No. Dokumen 016/SIPBM/07/2022
UTAMI DEWI
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
0
01 Juli 2022
Halaman 2
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan sebagai Teknik
pencegahan mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain.
Pengertian APD yang umum digunakan masker, kacamata pelindung (googles),
apron/celemek, sarung tangan, penutup kepala, penutup kaki.
UTAMI DEWI
CUCI TANGAN
No Dokumen 017/SIPBM/07/2022
BIDAN
No Revisi 0
UTAMI DEWI
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 3
Prosedur
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Air Mengalir/Larutan alcohol 70% + Gliserin (jika tidak ada
air mengalir) atau air dalam ember + gayung
2. Sabun anti septic
3. Handuk / Tissue
B. PELAKSANAAN
Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air mengalir
(Handwash)
1. Pastikan tidak ada perhiasan tangan / melepaskan jam
tangan, cincin atau perhiasan lainnya.
2. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan
dengan air mengalir, kemudian mengambil sabun
secukupnya.
3. Ratakan sabun pada kedua telapak tangan.
4. Gosokan telapak tangan, tangan kanan disilangkan diatas
punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung
tangan kanan sambil digosok-gosokan.
5. Gosok tangan dengan jari-jari tangan dimasukkan kesela
jari-jari hingga bersih. Punggung jari tangan berhadapan
dengan telapak tangan dengan posisi jari-jari
tergenggam/mengepal.
6. Lakukan gerakan memutar dengan menggosok ibu jari dari
arah belakang kedepan dengan menekan jari-jari tangan
kanan pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
7. Lakukan gerakana memutar dengan menggunakan ujung
jari-jari ditelapak kanan dan kiri dari arah lateral ke medial.
8. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
9. Keringkan kedua tangan dengan tissue bersih sekali pakai.
10. Matikan keran dengan siku/tissue usahakan tangan selalu
terjaga bersih.
UTAMI DEWI
HANDRUB
No Dokumen 018/SIPBM/07/2022
BIDAN
No Revisi 0
UTAMI DEWI
SOP Tanggal Terbit 01 Juli 2022
Halaman 2
Prosedur
A. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Antiseptic berbahan dasar alcohol / handrub
B. PELAKSANAAN
Cara Handrub
1. Pastikan tidak ada perhiasan tangan / melepaskan jam
tangan, cincin atau perhiasan lainnya.
2. Tuangkan 3-5 cc antiseptic berbahan dasar alcohol /handrub
pada telapak tangan.
3. Ratakan handrub pada kedua telapak tangan.
4. Gosokan telapak tangan, tangan kanan disilangkan diatas
punggung tangan kiri dan telapak kiri diatas punggung
tangan kanan sambil digosok-gosokan.
5. Gosok tangan dengan jari-jari tangan dimasukkan kesela
jari-jari hingga bersih. Punggung jari tangan berhadapan
dengan telapak tangan dengan posisi jari-jari
tergenggam/mengepal.
6. Lakukan gerakan memutar dengan menggosok ibu jari dari
arah belakang kedepan dengan menekan jari-jari tangan
kanan pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
7. Lakukan gerakana memutar dengan menggunakan ujung
jari-jari ditelapak kanan dan kiri dari arah lateral ke medial.
8. Semua gerakan diatas lakuakn 4 kali hitungan.
9. Rentan waktu yang digunakan untuk mencuci tangan
menggunakan antiseptic berbasis alcohol 20-30 detik, dan
tangan anda sudah bersih.
Dibuat Oleh Paraf
UTAMI DEWI
PEMBERIAN IMUNISASI IPV
BIDAN No. Dokumen : 019/SPBM/07/2022
UTAMI DEWI No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 01 Juli 2022
Halaman :
5. Langkah- Persiapan
langkah
Alat dan bahan:
- Vaksin IPV
- Jarum dan spuit disposible 0,5 cc
- Kapas
- Kartu Imunisasi
Penatalaksanaan
6. Bagan Alir
Poli KIA
Posyandu
7. Unit Terkait
Klinik/PMB UTAMI DEWI
BAP
(BERITA ACARA PEMERIKSAAN)
PMB
UTAMI DEWI