Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC)

No. Dokumen: 011/PMB/SOP/IV/2022


S
No. Revisi : 1/1
O
Tanggal : 05/04/2022
P
Halaman : 1/4

Nina Liliani Dewi, S.Tr.Keb


Praktek Mandiri Bidan
KTA. 1805.1800.1121

A. Pengertian Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan


kesehatan mental dan fisik ibu hamil,sehinggamampu menghadapi persalinan,kala
nifas,persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pemeriksaan Ante


Natal Care (ANC),sehingga dapat melahirkan bayi yang sehat dan meperoleh
kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat menyusui dengan baik dan
benar.

C. Kebijakan PMK RI no. 28 tahuun 2017 tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Maisuri T. Chalid Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
D. Referensi
UNHAS Universitas Hasanuddin
E. Alatdan Bahan Alat
 Leanec
 Doppler/ speculum corong
 Meteran kain pengukur fundus uteri
 Meteran pengukur LILA
 Selimut
 Reflex hammer
 Jarum suntik disposibel 2,5 ml
 Air hangat
 Timbangan berat badan dewasa
 Tensimeter air raksa
 Stetoscope
 Bed obstetric
 Speculum gynec
 Lampu halogen/ senter
 Kalender kehamilan

Bahan
 Sarung tangan
 Kapas steril
 Kassa steril
 Alkohol 70%
 Jelly
 Sabun antiseptik
 Wastafel dengan air mengalir
 Vaksin TT
F. Prosedur Langkah- Satandar Asuhan Kehmilan / ANC melipuuti pelayanan “ 10 T + 3 pesan”
Langkah 1. Timbang BB
2. Tensi
3. Tinggi fundus uteri (TFU)
4. Status TT
5. Tambah darah
6. Tes laboratorium rutin (tes HB dan gol.da) dan tambahkan (prot.uri & gula
darah)
7. Status gizi (lila)
8. PMTCT (prevent mother to cild transmition)
9. Temu wicara (konseling)
10. Tata laksana rujukan

3 pesan : sewaktu-waktu
1. Perut sakit
2. Dari kemaluan keluar cairan darah, keputihan
3. Gerakan anak berkurang dari biasanya ( normal gerkan anak 10x dalam sehari
semalam)

PERSIAPAN
1. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
2. Memepersiapakan bumil mengosongkan kandung kemih.
3. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan bilas dengan air mengalir
keringkan.

PELAKSANAAN
A. ANAMNESA
1. Riwayat perkawinan
2. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
3. Status riwayat haid, HPHT
4. Riwayat imunisasi ibu saat ini
5. Kebiasaan ibu
6. Riwayat persalinan ibu terdahulu
Dari anamneses haid tersebut, tentukan usia kehamilan dan buat taksiran persalinan.

B. PEMERIKSAAN
1. PemeriksaanUmum
 Keadaan umum ibu hamil
 Ukur TB, BB, Lila
 Tanda vital: tensi, nadi, RR, HR
 Pemeriksaan fisik menyeluruh (dari kepala sampai ekstremitas).
 Kepala: masa, asimetris, hematom, luka vertigo, sakit kepala, lain-lain
 Rambut : rontok, kotor, lain-lain
 Muka: asinotris, belis palsy, lain-lain
 Mata: conjungtiva, sclera
 Telinga: berdengung, nyeri, tuli, keluar cairan, lain-lain
 Hidung: asinutris, epistaksis, lain-lain
 Mulut: asimetris, bibir pucat, stomatitis, cyanosis, kelainan kongenital, lain-
lain
 Gigi: caries, tambal, lain-lain
 Lidah: kotor, mukosa kering, gerakan asirnetris, pucat, lain-lain
 Tenggorokan: fharing merah, sulit menelan, tonsil membesar, lain-lain
 Leher: pembesaran thyroid, pembesaran V jugularis, keterbatasan gerak, lain-
lain
 Dada: asimetris, retrasi dinding dada, ronchi, weizing, nyeri dada, takikardi,
bradikardi, lain-lain
 Payudara : benjolan, putting menonjol, hiperpigmentasi, asi atau kolostrum,
lain-lain
 Abdoment: meteorismus, acites, tegang, bekas luka operasi, lain-lain
 Genital: pendarahan, asites, keputihan, benjolan, lain-lain
 Ektermitas: reflek patella, oedema, lain-lain

2. Pemeriksaan khusus
- Umur kehamilan <20mgg:
1. Inspeksi
 Tinggi fundus
 Hyperpigmentasi (pada aerola mammae, linea nigra)
 Strie
2. Palpasi
 Tinggi findus uteri
 Keadaan perut
3.Auskultasi
- Umur kehamilan >20 mgg :
1. Inspeksi
 Tinggi fundus uteri
 Hyperpigmentasi dan strie
 Keadaan dinding perut
2. Palpasi
 Lakukan pemeriksaan Leopold dan instruksi kerjanya sbb:
 Pemeriksaan berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral kanan.
Leopold 1
 Letakan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan
tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah
(jika diperlukan, fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri, setiap tepi atas simfisis).
 Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah)
kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepala ibu.
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan
bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan lembut dan
menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
Leopold 2
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian
yang sama.
 Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak kiri
dan kanan kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang
rata dan memanjang (punggung) atau bagian yang kecil (ekstermitas).
Leopold 3
 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu.
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara
lembut bersama atau bergantian untuk menetukan bagian bawah bayi (bagian
keras, bulat hamper homogeny adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong).
Leopold 4
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi
atas simfisis.
 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan
kanan yang meraba dinding bawah uterus.
 Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen).
 Pindahkan ibu jari dan telinjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila
presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat lehar dan bila
presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)
 Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan jari-jari
tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh
bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
3. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
 Pemeriksaan tambahan
 Laboratorium rutin : HB, Albumin

3.Akhir pemeriksaan:
o Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
o Buat prognosa dan perencanaan penatalaksanaan
o Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
o Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia kehamilan,
letak janin, posisi janin, tafsiran persalinan, resiko yang ditemukan atau
adanya penyakit lain.
o Jelaskan untuk melakukan kunjunagan ulang
o Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan.
o Jelaskan pentingnya imunisasi
o Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
o Beri alasan bila pasien dirujuk kerumah sakit

G. DiagramAlir -

H. Hal-hal Yang Perlu


Diperhatikan
I. Unit Terkait 1. Ruang KIA/KB

J. Dokumen Terkait
Rekam Medis

a. Historis
Yang Diberlakukan
Perubahan No Halaman Perubahan
diubah Tanggal

Halaman 4/4

Anda mungkin juga menyukai