Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN ANC

No. Dokumen /UKM/SK/


SOP KAPUS/2016
No. Revisi
Tanggal 04 Januari 2016
Terbit
Halaman 1/5
UPTD Kesehatan dr. Yessy Rivai
puskesmas Tarusan NIP.197401052002122002

1,Pengertian Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC),
sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat
dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat
menyusui dengan baik dan benar.
3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Tarusan No. /SK/KAPUSK/2016 Tentang
UKM UPTD Kesehatan Puskesmas Tarusan
4.Referensi Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Tahun 2015
5.Alat dan Bahan Alat
 Leanec
 Doppler/ spekulum corong
 Meteran kain pengukur fundus uteri
 Meteran pengukur LILA
 Selimut
 Reflex hammer
 Jarum suntik disposibel 2,5 ml
 Air hangat
 Timbangan berat badan dewasa
 Tensimeter air raksa
 Stetoscope
 Bed obstetric
 Speculum gynec
 Lampu halogen/ senter
 Kalender kehamilan
Bahan
 Sarung tangan
 Kapas steril
 Kassa steril
 Alkohol 70%
 Jelly
 Sabun antiseptik
 Wastafel dengan air mengalir
 Vaksin TT

6.Prosedur / Langkah PERSIAPAN


– langkah 1. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
2. Mempersiapkan bumil mengosongkan kandung kencing
Petugas mencuci tangna dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan.
PELAKSANAAN
A. ANAMNESA
1. Riwayat perkawinan
2. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
3. Status riwayat haid, HPHT
4. Riwayat imunisasi ibu saat ini
5. Kebiasaan ibu
6. Riwayat persalinan ibu terdahulu
Dari anamnese haid tersebut, tentukan usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.

B. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum Bumil
 Ukur TB, BB, Lila
 Tanda vital: tensi, nadi, RR, HR
 Pemeriksaan fisik menyeluruh (dari kepala sampai ekstremitas).
- Kepala: masa, asimetris, hematom, luka vertigo, sakit kepala,
lain-lain
- Rambut : rontok, kotor, lain-lain
- Muka: asinotris, belis palsy, lain-lain
- Mata: conjungtiva, sclera
- Telinga: berdengung, nyeri, tuli, keluar cairan, lain-lain
- Hidung: asinutris, epistaksis, lain-lain
- Mulut: asimetris, bibir pucat, stomatitis, cyanosis, kelainan
kongenital, lain-lain
- Gigi: caries, tambal, lain-lain
- Lidah: kotor, mukosa kering, gerakan
asirnetris, pucat, lain-lain
- Tenggorokan: fharing merah, sulit menelan, tonsil membesar,
lain-lain
- Leher: pembesaran thyroid, pembesaran V jugularis,
keterbatasan gerak, lain-lain
- Dada: asimetris, retrasi dinding dada, ronchi, weizing, nyeri
dada, takikardi, bradikardi, lain-lain
- Payudara : benjolan, puting menonjol, hiperpigmentasi, asi
atau kolostrum, lain-lain
- Abdoment: meteorismus, acites, tegang, bekas luka operasi,
lain-lain
- Genital: pendarahan, asites, keputihan, benjolan, lain-lain
- Ektermitas: reflek patella, oedema, lain-lain
2. Pemeriksaan khusus

 Umur kehamilan <20mgg:


a. Inspeksi
1. Tinggi fundus
2. Hyperpigmentasi (pada aerola mammae, linea nigra)
3. Strie
b. Palpasi
1. Tinggi findus uteri
2. Keadaan perut

c. Auskultasi

 Umur kehamilan >20 mgg :


a. Inspeksi
1. Tinggi fundus uteri
2. Hyperpigmentasi dan strie
3. Keadaan dinding perut

b. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan instruksi kerjanya sbb:
Pemeriksaan berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral
kanan.

 Leopold 1
- Letakan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari
tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri, setiap tepi atas simfisis).
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi
uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga
menghadap kebagian kepala ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus
uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian
tersebut dengan jalan menekan lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
 Leopold 2
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kkanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral
kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak kiri dan kanan kemudian geser kearah
bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang
(punggung) atau bagian yang kecil (ekstermitas).
 Leopold 3
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap
kebagian kaki ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dindinglateral kiri
bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan
bawah perut ibu, tekan secara lembut bersama atau bergantian
untuk menetukan bagian bawah bayi (bagian keras, bulat
hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong).
 Leopold 4
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan
kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
- Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua
jari-jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jarikiri dan kanan
(konvergen/divergen).
- Pindahan ibu jari dan telinjuk tangan kiri pada bagian
terbahaw bayi (bila presentasi kepala, upatyakan memegang
bagian kepala didekat lehar dan bila presentasi bokong,
upayakan untuk memegang pinggang bayi)
- Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian
letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan
simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.

c. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
d. Pemeriksaan tambahan
Laboratorium rutin : HB, Albumin
3. Akhir pemeriksaan:
a. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
b. Buat prognosa dan perencanaan penatalaksanaan
c. Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
d. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, tfsiran persalinan, resiko yang
ditemukan atau adanya penyakit lain.
e. Jelaskan untuk melakukan kunjunagn ulang
f. Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan.
g. Jelaskan pentingnya imunisasi
h. Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
i. Beri alasan bila pasien dirujuk kerumas sakit
7.Hal- hal yang perlu
di perhatikan
8.Unit terkait Unit KIA

9.Dokumen Terkait

10. Rekaman Histori NO Halaman Yang diubah Isi perubahan Diberlakukan


tanggal
PEMERIKSAAN ANC
No. Dokumen /UKM/SK/
SOP KAPUS/2020
No. Revisi
Tanggal 04 Januari 2020
Terbit
Halaman 1/5
UPTD Kesehatan Jon Marta Hendra

puskesmas Tarusan Nip:198106102006041010

1,Pengertian Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC),
sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat
dan memperoleh kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat
menyusui dengan baik dan benar.
3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Tarusan No. /SK/KAPUSK/2020 Tentang
UKM UPTD Kesehatan Puskesmas Tarusan
4.Referensi Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Tahun 2015
5.Alat dan Bahan Alat
 Leanec
 Doppler/ spekulum corong
 Meteran kain pengukur fundus uteri
 Meteran pengukur LILA
 Selimut
 Reflex hammer
 Jarum suntik disposibel 2,5 ml
 Air hangat
 Timbangan berat badan dewasa
 Tensimeter air raksa
 Stetoscope
 Bed obstetric
 Speculum gynec
 Lampu halogen/ senter
 Kalender kehamilan
Bahan
 Sarung tangan
 Kapas steril
 Kassa steril
 Alkohol 70%
 Jelly
 Sabun antiseptik
 Wastafel dengan air mengalir
 Vaksin TT

6.Prosedur / Langkah PERSIAPAN


– langkah 3. Mempersiapkan alat dan bahan medis yang diperlukan
4. Mempersiapkan bumil mengosongkan kandung kencing
Petugas mencuci tanggan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air
mengalir dan keringkan.
PELAKSANAAN
C. ANAMNESA
7. Riwayat perkawinan
8. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
9. Status riwayat haid, HPHT
10. Riwayat imunisasi ibu saat ini
11. Kebiasaan ibu
12. Riwayat persalinan ibu terdahulu
Dari anamnese haid tersebut, tentukan usia kehamilan dan buat taksiran
persalinan.

D. PEMERIKSAAN
4. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum Bumil
 Ukur TB, BB, Lila
 Tanda vital: tensi, nadi, RR, HR
 Pemeriksaan fisik menyeluruh (dari kepala sampai ekstremitas).
- Kepala: masa, asimetris, hematom, luka vertigo, sakit kepala,
lain-lain
- Rambut : rontok, kotor, lain-lain
- Muka: asinotris, belis palsy, lain-lain
- Mata: conjungtiva, sclera
- Telinga: berdengung, nyeri, tuli, keluar cairan, lain-lain
- Hidung: asinutris, epistaksis, lain-lain
- Mulut: asimetris, bibir pucat, stomatitis, cyanosis, kelainan
kongenital, lain-lain
- Gigi: caries, tambal, lain-lain
- Lidah: kotor, mukosa kering, gerakan
asirnetris, pucat, lain-lain
- Tenggorokan: fharing merah, sulit menelan, tonsil membesar,
lain-lain
- Leher: pembesaran thyroid, pembesaran V jugularis,
keterbatasan gerak, lain-lain
- Dada: asimetris, retrasi dinding dada, ronchi, weizing, nyeri
dada, takikardi, bradikardi, lain-lain
- Payudara : benjolan, puting menonjol, hiperpigmentasi, asi
atau kolostrum, lain-lain
- Abdoment: meteorismus, acites, tegang, bekas luka operasi,
lain-lain
- Genital: pendarahan, asites, keputihan, benjolan, lain-lain
- Ektermitas: reflek patella, oedema, lain-lain
5. Pemeriksaan khusus

 Umur kehamilan <20mgg:


d. Inspeksi
4. Tinggi fundus
5. Hyperpigmentasi (pada aerola mammae, linea nigra)
6. Strie
e. Palpasi
3. Tinggi findus uteri
4. Keadaan perut

f. Auskultasi

 Umur kehamilan >20 mgg :


e. Inspeksi
4. Tinggi fundus uteri
5. Hyperpigmentasi dan strie
6. Keadaan dinding perut

f. Palpasi
Lakukan pemeriksaan leopold dan instruksi kerjanya sbb:
Pemeriksaan berada disisi kanan bumil, menghadap bagian lateral
kanan.

 Leopold 1
- Letakan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri
untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari
tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus basah dengan meletakkan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan
kiri, setiap tepi atas simfisis).
- Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi
uterus bawah) kemudian atur posisi pemeriksa sehingga
menghadap kebagian kepala ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus
uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian
tersebut dengan jalan menekan lembut dan menggeser
telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
 Leopold 2
- Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kkanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral
kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama.
- Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak kiri dan kanan kemudian geser kearah
bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang
(punggung) atau bagian yang kecil (ekstermitas).
 Leopold 3
- Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap
kebagian kaki ibu.
- Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dindinglateral kiri
bawah, telapak tangan kanan pada dinding lateral kanan
bawah perut ibu, tekan secara lembut bersama atau bergantian
untuk menetukan bagian bawah bayi (bagian keras, bulat
hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang
lunak dan kurang simetris adalah bokong).
 Leopold 4
- Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding
lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan
kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis.
- Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua
jari-jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus.
- Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jarikiri dan kanan
(konvergen/divergen).
- Pindahan ibu jari dan telinjuk tangan kiri pada bagian
terbahaw bayi (bila presentasi kepala, upatyakan memegang
bagian kepala didekat lehar dan bila presentasi bokong,
upayakan untuk memegang pinggang bayi)
- Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian
letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan
simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.

g. Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
h. Pemeriksaan tambahan
Laboratorium rutin : HB, Albumin
6. Akhir pemeriksaan:
j. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan
k. Buat prognosa dan perencanaan penatalaksanaan
l. Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
m. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil yang meliputi : usia
kehamilan, letak janin, posisi janin, tfsiran persalinan, resiko yang
ditemukan atau adanya penyakit lain.
n. Jelaskan untuk melakukan kunjunagn ulang
o. Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil pemeriksaan.
p. Jelaskan pentingnya imunisasi
q. Jelaskan menjadi akseptor KB setelah melahirkan
r. Beri alasan bila pasien dirujuk kerumas sakit
7.Hal- hal yang perlu
di perhatikan
8.Unit terkait Unit KIA

9.Dokumen Terkait

10. Rekaman Histori NO Halaman Yang diubah Isi perubahan Diberlakukan


tanggal

Anda mungkin juga menyukai