Terminasi kehamilan
1. SC bila PEB fase laten atau PEB dengan komplikasi
2. Pervaginam bila PEB fase aktif atau bayi lahir dalam waktu 12
jam
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN EKLAMSI
KLINIS
PENGERTIAN Kejang dalam kehamilan, persalinan atau Post partum.
Tekanan Darah umumnya > 160 / 100 mmHg
Pasca kejang tidak sadar / ngorok.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berat akibat kejang.
Agar dapat memberikan pertolongan dengan segera.
TUJUAN
Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan keluarga.
Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan
1. Persiapan Alat dan obat : Trolley Emergency lengkap
2. Persiapan petugas : Tim Emergency yang selalu siap
3. Persiapan pasien :
PROSEDUR
Suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan dilakukan
tindakan.
Suami dan keluarga diberi penjelasan tentang langkah-langkah
tindakan yang akan dilakukan.
1. Pasang infuse dan berikan obat anti kejang MgSO4 4 gr bolus
i.v/10 menit, bila kejang berulang dapat diberikan Magnesium
sulfat 2 gr bolus
i.v selama 10 menit. Bila kejang berulang dapat diberikan injeksi
PELAKSANAAN diazepam 10 mg iv atau Luminal 125 mg/i.m, lanjutkan dosis
magnesium sulfat maintenance 2 gr/jam (6 gr dalam infuse RL 500
cc).
2. Jaga jalan nafas agar teteap baik.
Mulut diganjal dengan spatel/gudel agar bebas, mudah menghisap
lender. Bahu pasien diganjal dengan kain setebal 5 cm agar leher
defleksi sedikit, tetapi kepala harus tetap lebih tinggi.
3. Beri Oksigen 4-6 ltr/mnt.
4. Berikan Nifedipin 10 mg oral bila pasien sadar yang dapat diulang
tiap 3-6 jam agar TD Diastolik 110 mmHg. Bila pasien tidak sadar
dan tekanan darah > 160 mmHg beri Nicardipine sesuai protokol.
5. Koreksi Asidosis.
6. Pemeriksaan Neurologik dan Reflek pupil untuk menentukan
kerusakan atau perdarahan otak.
7. Dalam waktu < 6 jam kehamilan harus diakhiri baik per Abdominal
maupun per Vaginam.
8. Penjelasan kepada keluarga tentang keadaan pasien dan rencana
tindakan.
Surat ijin tindakan.
STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR PEMERIAN MgSO4 PADA PREEKLAMSIA DAN
EKLAMSIA
Memberikan obat MgSo4 baik secara Intra Vena bolus maupun melalui
PENGERTIAN infuse sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk mencegah terjadinya kejang pada pasien dengan Pre
Eklamsia dan kejang ulang pada eklampsi.
TUJUAN
Untuk mencegah komplikasi yang ditimbulkan akibat pemberian
obat.
Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan keluarga.
Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar.
KEBIJAKAN Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan
PETUGAS Bidan dan Mahasiswa.
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
Obat MgSO4
Spuit 5 cc dan 10 cc
Set pasang infus
Cairan infuse
Biknat dan mylon bila perlu
Set pasang Dower Catheter.
Urine Bag.
Sepasang sarung tangan.
Bengkok.
2. Persiapan pasien :
Pasien, suami dan keluarga diberitahu maksud
dan tujuan dilakukan tindakan.
Pasien, suami dan keluarga diberi penjelasan
tentang langkah-langkah tindakan yang akan
dilakukan.
3. Persiapan obat :
Magnesium sulfat 20%, 40%
Calcium glukonas 10%
Infus RL
Nifedipine tab 10 mg
Inj Nicardipine
Inj Diazepam 10 mg
INDIKASI :
Pre Eklamsia berat
Eklamsia Iminens
Eklamsia
SYARAT :
Pernapasan > 16x / menit.
Reflek patella ( + )
Diuresis cukup (25 ml / jam)
Urine berwarna jernih
Antidotum tersedia.
CARA PEMBERIAN :
MgSO4 40% = 10 gram MgSO4 dalam 25 ml.
MgSO4 20% = 5 gram MgSO4 dalam 25 ml.
3. Pertama kali diberikan 4 gr bolus i.v MgSO4 dalam 10
menit. (MgSO4 40% sebanyak 5 ml atau MgSO4 20%
sebanyak 10 ml)
4. Dilanjutkan dengan 12 gr MgSO4 dalam RL 5% untuk 6 jam (28
tts/mnt) 2 gr/jam.
5. Kolf berikutnya tetap diberikan 12 gr MgSO4 dalam Dextrose 5%
untuk 6 jam.
KEJANG ULANG
6. Magnesium sulfat diberikan 2 gr bolus i.v dalam 10 menit.
7. Bila kejang berulang lagi dapat diberikan diazepam 10 mg i.v
bolus atau phemobarbital 125 mg i.m
8. Pemberian MgSO4 tetap dilanjutkan dengan dosis dan
tetesan maintenance.
PENGHENTIAN PEMAKAIAN
1. Bila ada tanda-tanda keracunan obat.
2. Setelah 24 jam pengobatan.
3. 12 jam Post Partum PEB atau 24 jam postpartum eklampsi.
TANDA-TANDA KERACUNAN
1. Paralysis total
2. Depresi pernapasan
3. Hypotensi
ANTIDOTUM
1 ampul Calcium Glukonas 10% (10 cc) diberikan i.v selama 3 menit.