Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENATALAKSANAAN PRE EKLAMSIA


HALAMAN
NO. DUKUMEN NO. REVIS
Ditetapkan:
1 Dari 3
PETUNJUK TANGGAL TERBIT
PELAKSANAAN

Direktur

KLINIS :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TD > 160/110 mmHg.
Protein urin (+) PENATALAKSANAAN PRE EKSLAMSIA
PENGERTIAN

NO. DUKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1. 2 dari 3penyakit
Untuk mencegah terjadinya komplikasi (eklampsi) dan progresifitas
2. Mencegah terjadinya komplikasi dan progresifitas penyakit
3. Melahirkan bayi dengan komplikasi minimal
TUJUAN
4. Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien, suami dan keluarga.
5. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar

KEBIJAKAN Mengacu pada standar oprasional asuhan kebidanan Edisi 2 Tahun 2023

PETUGAS Bidan, Perawat


1.Persiapan alat
PROSEDUR  ATK dan status pasien
 Pengukur Tekanan Darah (tensimeter)
 Stetoscope
 Surat ijin tindakan
2.Persiapan pasien :
 Pasien, suami dan keluarga diberitahu maksud dan tujuan dilakukan tindakan.
 Pasien, suami dan keluarga diberi penjelasan tentang langkah langkah tindakan
yang akan dilakukan.
3.Persiapan Obat :
 MgSO40 %
 Calcium Glukonas 10%
 Diazepam inj 10 mg

1.Observasi keadaan janin.


PELAKSANAAN a. Pemeriksaan kardiotokografi (CTG) bilakehamilan > 36mg.
b. Pemeriksaan USG
c. Bila terdapat tanda-tanda insufisiensi plasenta / gawat janin
TERMINASI KEHAMILAN.
2.Observasi keadaan ibu ,lihat komplikasi / progresifitas penyakit

A. PRE EKLAMSIA RINGAN


1. Pasien tidak perlu dirawat.
2. Dianjurkan banyak istirahat di rumah.
3. Antenatal secara teratur dan lebih ketat. Diberikan obat anti hypertensi :
Nifedipin 3 x 10 mg kalau perlu
PELAKSANAAN 4. Tinggi kalsium 2 gr/hari.
5. Rawat bila ada hal hal lain seperti : infertilitas primer maupun sekunder
atau penyulit lain. (lihat kasus per kasus).
6. Observasi 2 minggu bila tidak ada perbaikan pikirkan kemungkinan
terminasi
B. PRE EKLAMSIA BERAT / EKLAMSIA
1. Pemberian MGSO4 sesuai protokol (lihat protokol pemberian MgSO4)
2. Pemberian obat anti hypertensi, target penurunan tensi 25% dari tensi
awal(masuk):
a. Nifedipin 3 x 10 mg
 Dapat diberikan peroral.
 Bila 1 jam setelah pemberian obat, TD tidak turun dapat
diberikan.
 Tambahan 10 mg oral, dosis maksimal 80 mg/ 24 jam.
 Bila dianggap perlu dapat ditambah.
b. Nicardipine
Bila tekanan darah tidak turun/persisten terhadap nifedipin oral
Nicardipine dilarutkan dalam NaCL atau glukosa 5% sehingga larutan
0,01% 0,02% (0,10,2 mg/dl). Diberikan infus drip dengan kecepatan
0,56 mikrogram/kg BB/menit sampai penuruna tekanan darah yang
dikehendaki.
3. Observasi keadaan umum ibu.
A. TD, nadi, suhu, pernapasan setiap 30 menit.
B. Cek laboratorium PEB: DPL, UL, SGOT/PT,Ureum, Kreatinin,
GDS
C. Tanda tanda perburukan, seperti :
 Muntah
 Pusing
 Mata berkunang-kunang
 Syndrome : Hemolisis (urine hematuria)
Elevated Liver Enzym

PELAKSANAAN 4. Bila preterm dan tekanan darah membaik atau normal serta penyakit tidak
progresif maka setelah dilakukan pematangan paru pasien boleh rawat
jalan dan kontrol setiap minggu.Terminasi dilakukan bila PEB preterm dengan
keadaan tensi yang tidak membaik kemungkinan dilakukan terminasi.
5. Observasi kemajuan persalinan sesuai dengan Partograf bila sudah
inpartu
6. Penjelasan kepada keluarga mengenai kemungkinan tindakan operasi.
7. Surat ijin dilakukannya tindakan.
Terminasi kehamilan
1.SC bila PEB fase laten atau PEB dengan komplikasi
2.Pervaginam bila PEB fase aktif atau bayi lahir dalam waktu 12 jam

UNIT TERKAIT UGD, KB,KH dan R. Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai