Anda di halaman 1dari 8

PRE EKLAMSIA

No. Dokumen :

No. Revisi : 01

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/8

Nama Kapus
PUSKESMAS
ttd NIP.00000000000000000
ABCD

1. Pengertian Pre-eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan


diatas 20 minggu yang ditandai dengan adanya disfungsi
plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi
spesifik dengan aktivasi endotel dan koagulasi.

2. Tujuan Sebagai pedoman langkah-langkah penanganan pre eklamsi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan


Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan.Jakarta:
KementerianKesehatan RI. 2013.(Kementerian Kesehatan
5. Prosedur a. Alat dan bahan :
1) Infus set
2) Abocet no.18
3) Dower cateter
4) Aquabides
5) Spuit 20cc
6) Spuit 5 cc
7) Urine bag
8) Nifedipin 5 mg
9) Plester
10)Tensimeter
11)Termometer
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

12)Mgso4
13)Gely
14)Sarung tangan steril
15)Protein urine
b. Langkah-langkah :
1) Pada pre-eklampsia ringan:
a) Tekanan darah 140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20
minggu
b) Tes celup urin menunjukkan proteinuria +1 atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil > 300
mg/24 jam
2) Pada pre-eklampsia berat:
a) Tekanan darah > 160/110 mmHg pada usia kehamilan >
20 minggu
b) Tes celup urin menunjukkan proteinuria +2 atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >
5g/24 jam
c) Atau disertai keterlibatan organ lain:
 Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
 Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran
kanan atas
 Sakit kepala, skotoma penglihatan
 Pertumbuhan janin terhambat, oligohidroamnion
 Edema paru atau gagal jantung kongestif
 Oligouria (<500cc/24 jam), kreatinin > 1.2 mg/dl
Penegakan Diagnostik (Assessment)
1) Diagnosis klinis
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, gejala klinis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangyang
telah dilakukan.
2) Diagnosis Banding
Hipertensi gestasional, Hipertensi Kronik, Hipertensi Kronik
dengan superimposed preeklampsia
Komplikasi
Sindrome HELLP, pertumbuhan janin intra uterin yang
terhambat, edema paru, kematian janin, koma, kematian
ibu
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
1) Non Medikamentosa
a) Pre-eklampsia ringan
 Dapat di rawat jalan dengan pengawasan dan
kunjungan antenatal yang lebih sering.
 Dianjurkan untuk banyak istirhat dengan baring atau
tidur miring. Namun tidak mutlak selalu tirah baring
 Diet dengan cukup protein dengan rendah karbohidrat,
lemak dan garam secukupnya.
 Pemantuan fungsi ginjal, fungsi hati, dan protenuria
berkala
b) Pre-eklampsia berat
Segera melakukan perencanaan untuk rujukan segera ke
Rumah Sakit dan menghindari terjadi kejang dengan
pemberian MgSO4.
2) Medikamentosa
a) Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal:
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa
tubuh, ukuran uterus dan gerakan janin.
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

OBAT ANTIHIPERTENSI UNTUK IBU HAMIL


Nama Obat Dosis Keterangan

Nifedipine 4 x 10-30 mg Dapat


peroral (short meyebabkan
acting) hipotensi pada
ibu dan janin,
bila diperlukan
diberikan
sublingual

Nikardipin 5 mg/jam,
dapat dinitarsi
2,5 mg/jam tiap
5 menit hingga
maksimun 10
mg/jam

Metildopa 2 x 250 – 500


mg peroral
(dosis
maksimal 2000
mg/hari

Penatalaksanaan Pemberian dosis awal dan rumatan


MgSO4 pada pasien pre-eklampsia
 Berikan dosis awal 4g MgSO4 sesuai prosedur untuk
mencegah kejangatau kejang berulang
 Sambil menunggurujukan, mulai dosisrumatan 6 g
MgSO4 dalam 6 jam sesuaiprosedur
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

CARA PEMBERIAN DOSIS AWAL


 Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%)
dan larutkan dengan 10 ml akuades
 Berikan larutan tersebut secra perlahan IV selama 20
menit
 Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 gr
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 dalam 40%) IM
dibokong kiri dan kanan

CARA PEMBERIAN DOSIS RUMATAN


 Ambil 6 gr MgSO4 (15 ml larutan MgSO4) dan larutkan
dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu
berikan secra IV dengan kecepatan 28 tetes / meit
selama 6 jam, dan diulang hingga 24 jam setelah
persalinan atau kejang terakhir (bila eklampsia)

 Syarat pemberian MgSO4


 Tersedia Ca Glukonas 10%
 Ada reflex patella
 Jumlah urin minimal 0,5 ml/Kg BB/jam

b) Rawat jalan (ambulatoir)


 Ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring)
 Konsumsi susu dan air buah
 Antihipertensi
 Ibu dengan hipertensi berat selama kehamilan perlu
mendapatkan terapi antihipertensi.
 Pilihan antihipertensi didasarkan terutama pada
pengalaman dokter dan ketersediaan obat.
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

Pertimbangan persalinan/terminasi kehamilan


a) Pada ibu dengan preeklampsi berat dengan janin sudah
viable namun usia kehamilan belum mencapai 34
minggu, manajemen ekspektan dianjurkan, asalkan
tidak terdapat kontraindikasi.
b) Pada ibu dengan preeklampsi berat, dimana usia
kehamilan 34-37 minggu, manajemen ekspektan boleh
dianjurkan, asalkan tidak terdapat hipertensi yang tidak
terkontrol, disfungsi organ ibu, dan gawat janin.
c) Pada ibu dengan preeklampsi berat yang kehamilannya
sudah aterm, persalinan dini dianjurkan.
d) Pada ibu dengan preeklampsia ringan atau hipertensi
gestasional ringan yang sudah aterm, induksi persalinan
dianjurkan.
Konseling dan Edukasi
a) Memberikan informasi mengenai keadaan kesehatan
ibu hamil dengan tekanan darah yang tinggi.
b) Melakukan edukasi terhadapa pasien, suami dan
keluarga jika menemukan gejala atau keluhan dari ibu
hamil segera memberitahu petugas kesehatan atau
langsung ke pelayanan kesehatan
c) Sebelum pemberian MgSO4, pasien terlebih dulu
diberitahu akan mengalami rasa panas dengan
pemberian obat tersebut.
d) Suami dan keluarga pasien tetap diberi motivasi untuk
melakukan pendampingan terhadap ibu hamil selama
proses rujukan

Kriteria Rujukan
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

a) Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda


preeklampsia berat ke fasilitas pelayanan kesehatan
sekunder.
b) Penanganan kegawatdaruratan harus di lakukan
menjadi utama sebelum dan selama proses rujukan
hingga ke Pelayanan Kesehatan sekunder.

Peralatan
a) Doppler atau Laenec
b) Palu Patella
c) Obat-obat Antihipertensi
d) Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin
dan urinalisa.
e) Larutan MgSO4 40%
f) Larutan Ca Glukonas
Prognosis pada umumnya dubia ad bonam baik bagi ibu
maupun janin.
6. Diagram Alir -
(bila diperlu)

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait a. Pemeriksaan umum

b. Ruang KIA

c. Rawat inap

d. PONED
PRE EKLAMSI

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

9. Dokumen
terkait

10. Rekaman
No Yang Isi Perubahan Tgl.mulai
historis
dirubah diberlakukan
perubahan
1

Anda mungkin juga menyukai