Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMSIA

Nomor Dokumen BUMIL/SOP-02


/100.02.024.007/2018
SOP Nomor Revisi
Tanggal Terbit 1 Maret 2018
Halaman 1 dari 3
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
Nata Siswanto
LEMPAKE NIP.197102012003122004

1. Pengertian Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema
akibat kehamilansetelah usia kehamilan20 minggu.
1. Pre-Eklamsia ringan:
a. TD >140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu
b. Proteinuria >1+ pada pengukuran dengan dipstik atau kadar prot
ein urin total >300mg/24 jam
2. Pre-Eklamsia berat:
a. TD sistolik >160 mmHg dan diastolik >110 mmHg
b. Proteinuria >2+ pada pengukuran dengan dipstik atau kadar prot
ein urin total sebesar 2gram/24jam
c. Sakit kepala yang terus bertahan atau gangguan serebal atau vi
sual lain
d. Nyeri epigastrik yang terus menerus
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pre-eklamsi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lempake No.188.4/008/100.02.024.007/2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Lempake
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RepubIik Indonesia No 97 Tahun 2014
tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital
3. Penatalaksanaan Pre-Eklamsia ringan :
a. Bed rest dengan menurunkan aktifitas fisik
b. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal care meliputi
tekanan darah, pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui pro
tein dalam urin
c. Makan dengan menu gizi seimbang
d. Pemberian antihipertensi methyldopa dan atau nifedipin bila dias
tolik >90 mmHg.
e. Terminasi kehamilan apabila umur kehamilan cukup bulan atau t
erdapat tanda-tanda ketidakstabilan ibu atau janin
PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMSIA 1/3
4. Penatalaksanaan Pre-Eklamsia berat :
Pre-Eklamsia berat biasanya memerlukan persalinan segera. Penata
laksanaan harus mencakup terapi berikut ini secara bersamaan mula
i dari Profilaksis kejang, terapi antihipertensi, hingga terminasi keha
milan.
 Lakukan penilaian awal:
a. Reflek patela (+)
b. Produksi urin >300cc/jam
c. Respirasi ≥16X/menit
d. Nifedipin 10mg sublingual (dosis maksimal 30mg)
e. Pasang infus dan ambil sampel darah
f. Pasang DC dan koreksi produksi urin
 Cara pemberian MgSO4 dosis awal : 4 gram MgSO4 (10cc MgS
O4 40%+10cc aquades atau 20cc MgSO4 20%) berikan IV secar
a perlahan selama 5-10 menit. Atau jika akses intravena sulit ber
ikan 5 gram MgSO4 40% (12,5cc MgSO4 40%) IM bokong kana
n dan kiri.
 Cara pemberian dosis rumatan MgSO4 : 6 gram MgSO4 (15cc M
gSO4 40%)dan larutkan dalam 500cc larutan ringerlaktat/ringer a
seta, lalu berikan melalui infus 28 tetes/menit selama 6 jam (1gr
am/jam). Diberikan hingga 24 jam setelah persalinan atau setela
h kejang terakhir pada eklamsia.
 Perhatikan bahwa :
a. Frekuensi nafas >16X/menit
b. Reflek patela (+)
c. Jumlah urin minimal 0,5cc/kgBB/jam
d. Tersedia Ca. Gluconas 10%

6. Diagram
Alir

PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMSIA 2/3


7. Unit Terkait 1. Ruang KIA
2. Ruang bersalin
3. Laboratorium
4. Apotek
8. Catatan
Revisi

PENATALAKSANAAN PRE-EKLAMSIA 3/3

Anda mungkin juga menyukai