PEDOMAN INTERNAL
PROGRAM
KESEHATAN
LANJUT
USIA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
E. Batasan Operasional
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
1. Sasaran langsung :
Ruang lingkup kegiatan pokok UKM Pengembangan Puskesmas Loa Bakung terdiri
dari :
1. Posyandu Lansia
2. Penyuluhan
3. Senam Lansia
E. Batasan Operasional
F. Landasan Hukum
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal. Secara keseluruhan jadwal
dan perencanaan kegiatan program Lanjut Usia dikoordinasikan oleh Kepala UPT
Puskesmas Loa Bakung.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
2. KMS Lansia
BAB IV
A. Lingkup Kegiatan
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
Gerak dan mobilitas usia lanjut menjadi lebih lambat dari pada kelompok umur
yang lebih muda, begitu juga dengan kekuatannya. Secara mental, usia lanjut juga
seringkali mempunyai perasaan tertekan / depresi akibat fisik yang lemah,
kemampuan ekonomi yang menurun karena sudah berhenti bekerja / pensiun serta
perasaan tersisih dari masyarakat karena berkurangnya kontak sosial.
Pandangan masyarakat umum mengenai usia lanjut saat ini masih belum sesuai
dan keliru. Kebanyakan masih beranggapan bahwa,memang merupakan hal yang
alami dan biasa bila usia lanjut seringkali sakit, cepat marah ataupun sering kali
menaruh curiga terhadap orang lain. Akibat yang di rasakan karena pandangan salah
tersebut adalah seringkali keadaan kesehatan fisik,mental maupun kebutuhan sosial
usia lanjut tidak tertangani atau terpenuhi dengan baik.
1. Sasaran langsung
a. Pendataan sasaran usia lanjut Kegiatan ini dilakukan 1 kali setahun, yang
seringkali akan lebih efektif bila dilakukan bekerjasama dengan petugas
desa/kelurahan setempat dan di bantu oleh kader lansia.
b. Penyuluhan kesehatan usia lanjut, pembinaan kebugaran melalui senam usia
lanjut , pembinaan kebugaran melalui senam usia lanjut maupun rekreasi
bersama.
c. Deteksi dini keadaan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala,
yang dilakukan setiap bulan melalui kelompok usia lanjut ( posyandu/posbindu
dll) atau di Puskesmas dengan instrument KMS usia lanjut sebagai alat
pencatat yang merupakan teknologi tepat guna.
d. Pengobatan penyakit yang di temukan pada sasaran usia lanjut sampai kepada
upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
e. Upaya rehabilitatif ( pemulihan ) berupa upaya medik, psikososial dan edukatif
yang dimaksudkan untuk mengembalikan semaksimal mungkin kemampuan
fungsional dan kemandirian usia lanjut.
f. Melakukan/memantapkan kerjasama dengan lintas sektor terkait melalui asas
kemitraan dengan melakukan pembinaan terpadu pada kegiatan yang di
laksanakan di kelompok usia lanjut, atau kegiatan lainnya.
g. Melakukan fasilitas dan bimbingan dalam rangka meningkatkan peran serta
dan pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut ,
antara lain dengan pengembangan kelompok usia lanjut, dana sehat.
h. Melaksanakan pembinaan kesehatan usia lanjut secara optimal dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara berkala. Upaya ini dapat
dilakukan melalui pelaksanaan lokakarya mini di Puskesmas secara berkala,
untuk menentukan strategi, target dan langkah-langkah selanjutnya dalam
pembinaan kesehatan usia lanjut.
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan Posyandu lansia dibahas pada tiap
pertemuan lokakarya mini tiap tribulan dengan melibatkan lintas program dan lintas
sektor yang terkait.
BAB IX
PENUTUP
Selain itu dengan pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar advokasi
bagi pemegang kebijakan untuk peningkatan mutu pelayanan lansia di Puskesmas.