Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PATI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PUCAKWANGI I
Jl. Puntadewa No.24 Pucakwangi Pati Kode Pos 59183
Telp : 082311679647 Email : pusk.pcw1@gmail.com

SOP PENANGANAN PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI

1. Pengertian 1. Preeklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada


kehamilan yang ditandai dengan terjadinya hipertensi
dan proteiuria setelah usia kehamilan 20 minggu.
2. Eklamsia adalah kejang atau koma yang menyertai
keadaan preeklamsia
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan kasus
preeklamsia dan eklamsia

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pucakwangi I Nomor 440/ 080 /


2017 tentang standar dan kebijakan pelayanan KIA, KB
4. Referensi Buku Penatalaksanaan kegawatdaruratan obstetric dan
gynecologi

5. Alat dan a. Infus RL


Bahan b. Oksigen
c. MGSO4
d. Spuit 5 cc
e. DC dan urine bag
f. Tensi meter
g. Protein urine
h. Nifedipine
6. Prosedur B. Preeklamsia ringan
Tanda-tanda:
1) Tekanan darah 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan
interval pelaksanaan 6 jam
2) Tekanan diastol 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan
interval pelaksanaan 6 jam
3) Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam
seminggu
4) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih dengan
tingkat kualitatif plus 1 sampai 2
Penanganan
1) Melakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat
jalan
2) Memantau tekanan darah, priotein urine, refleks dan
kondisi janin
3) Memberi konseling pasien dengan tanda-tanda
bahaya dan gejala preeklampsi dan eklampsi

1/3
4) Menganjurkan Lebih banyak istirahat
5) Menganjurkan untuk diet biasa
6) Menganjurkan Jika tekanan darah naik maka pasien
perlu dirawat
7) Menganjurkan pada ibu Jika terdapat tanda2
pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan
terminasi kehamilan, jika tidak di rawat sampai
aterm
8) Memeriksa jika protein urine meningkat tangani
sebagai preeklampsi berat
9) Merujuk pasien ke rumah sakit
C. Preeklamsia berat dan eklamsia
Tanda-tanda:
1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
2) Oligouria, urin kurang dari 40 cc / 24 jam
3) Proteinuria lebih dari 3gr / liter
4) Adanya gangguan selebral, gangguan visus dan rasa
nyeri di epigastrium
5) Terdapat edema paru dan sianosis
Penanganan
1) Memberi Nifedipin 10 mg oral
2) Memasang oksigen 4 liter/menit
3) Memasang infus RL
4) Memasang DC
5) Memberian MGSO4 dengan dosis 4 gram IV sebagai
larutan 40% selama 5 menit, infus loss klem.
6) Segera lanjutkan dengan 15 ml MGSO4 (40%) 6g
dalam larutan Ringer Asetat/ Ringer Laktat selama 6
jam.
7) Segera rujuk ke rumah sakit.
Syarat pemberian MGSO4
1. RR > 16 x/menit
2. Urin > 30 cc/jam
3. Refleks patella positif
4. Protein urine positif 2
5. Tensi > 160/110 mmHg
Catatan :
1. Jika TD 140/90 mmHg disertai gejala nyeri ulu hati,
sakit kepala, pandangan kabur, (termasuk PEB).
Rujuk dengan memberikan injeksi MGSO4 dengan
dosis yang sama tanpa diberi nifedipin oral
D.Bila setelah pemberian injeksi MGSO4 terjadi sesak
nafas (asidosis / keracunan MGSO4) beri injeksi
calciglukonas 1 ampul, oksigen 8 liter/menit kemudian
rujuk segera

2/3
7. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait 2. Buku register
3. inform consent

3/3

Anda mungkin juga menyukai