Anda di halaman 1dari 6

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

No. Dokumen : 133/SOP/PKM/KMG/2018


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 19 Januari 2018
Halaman : 1/5

Adrianus Kusmiran
UPTD PUSKESMAS
KEMANGAI NIP. 19770330 199602 1 001

1. Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau


90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam .
2. Hipertensi kronik adalah hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari
sebelum kehamilan dan menetap setelah kehamilan.
3. Hipertensi gestasional adalah hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah
kehamilan >20 minggu dan menghilang setelah kehamilan.
1. Pengertian 4. Preeklampsia ringan adalah adalah keadaan dimana tekanan darah ≥140/90
mmHg pada usia kehamilan >20 minggu disertai proteinuria +1 atau > 300
mg/24 jam
5. Preeklampsia berat adalah keadaan dimana tekanan darah >160/110 mmHg
pada kehamilan usia >20 minggu dan proteinuria ≥ +2 atau > 5 gr/24 jam
disertai keterlibatan organ lain.
6. Eklampsia adalah preeklampsia disertai kejang dan atau koma.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam diagnosis dan tatalaksana
2. Tujuan
pasien dengan hipertensi pada kehamilan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kemangai No. 116/SK/PKM/KMG/2018
3. Kebijakan
tentang Standar Layanan Klinis di UPTD Puskesmas Kemangai.
1. World Health Organization, Depkes RI. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Depkes RI. 2013
4. Referensi
2. Arifputera A, Calistania C, Klarisa C, et al. Kapita Selekta Kedokteran. Ed
ke-4. Jakarta : Media Aesculapius. 2016.
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis singkat terarah.
langkah a. Pusing, nyeri ulu hati, pandangan kurang jelas, mual hingga muntah
b. Faktor risiko :
1) Umur > 40 tahun
2) Nullipara dan kehamilan multipel
3) Obesitas
4) Riwayat keluarga preeklampsia dan eklampsia
5) Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
6) Riwayat penyakit metabolik/kardiovaskular (DM, hipertensi)
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik singkat terarah.
a. Pemeriksaan kardio-pulmoner
b. Pemeriksaan obstetrik
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Protein urin
b. Darah rutin (trombosit)
4. Petugas menegakkan diagnosis.
Kriteria diagnosis :
a. Hipertensi kronik
1) Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
2) Usia kehamilan < 20 minggu atau riwayat hipertensi sebelum
hamil
b. Hipertensi gestasional
1) Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
2) Usia kehamilan > 20 minggu
c. Preeklampsia ringan
1) Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
2) Usia kehamilan > 20 minggu
3) Proteinuria +1 atau > 300 mg/24 jam
d. Preeklampsia berat
1) Tekanan darah > 160/110 mmHg
2) Usia kehamilan > 20 minggu
3) Proteinuria ≥ +2 atau > 5 gr/24 jam
4) Atau disertai keterlibatan organ lain :
a) Darah : trombositopenia ( < 100.000 sel/ul)
b) Hati : nyeri abdomen kuadran kanan atas, peningkatan
SGOT/SGPT
c) Saraf : nyeri kepala, skotoma penglihatan
d) Jantung-paru : edema paru
e) Ginjal : oliguria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
e. Eklampsia
1) Kriteria preeklampsia
2) Kejang umum dan/atau koma
5. Petugas melakukan tatalaksana.
a. Hipertensi kronik
1) Nifedipin, PO, 4 x 10 – 30 mg (bila TD ≥ 160/110 mmHg)
2) Calcium lactate, PO, 1,5 -2 gr/hari (mulai dari usia kehamilan 20
minggu)
3) Aspirin, PO, 1 x 75 mg (mulai dari usia kehamilan 20 minggu)
b. Hipertensi gestasional
1) Nifedipin, PO, 4 x 10 – 30 mg (bila TD ≥ 160/110 mmHg)
2) Evaluasi tekanan darah, protein urin dan dan kondisi janin setiap 2
minggu.
c. Preeklampsia ringan
1) Evaluasi tekanan darah, protein urin dan dan kondisi janin setiap 2
minggu.
d. Preeklampsia berat
1) Nifedipin, PO, 4 x 10 – 30 mg
2) Pemberian MgSO4 untuk profilaksis kejang
a) Loading : Injeksi 4 gr MgSO4 (10 ml MgSO4 40 %) + 10 ml
aquades, IV bolus pelan selama 20 menit
b) Maintenance : Drip 6 gr MgSO4 (15 ml MgSO4 40 %) dalam
500 ml RL, IV drip dengan kecepatan 28 tpm dan diulang
hingga 24 jam setelah persalinan
3) Rujuk
e. Eklampsia
1) Pemberian MgSO4 untuk profilaksis kejang
a) Loading : Injeksi 4 gr MgSO4 (10 ml MgSO4 40 %) + 10 ml
aquades, IV bolus pelan selama 20 menit.
b) Maintenance : Drip 6 gr MgSO4 (15 ml MgSO4 40 %) dalam
500 ml RL, IV drip dengan kecepatan 28 tpm dan diulang
hingga 24 jam setelah persalinan.
2) Bila masih kejang, diberikan kembali MgSO4 dengan dosis 2 gr
MgSO4 (10 ml MgSO4 40 %) + 5 ml aquades, IV bolus pelan
selama 20 menit.
3) Bila setelah pemberian MgSO4 ulangan masih kejang,
dipertimbangkan pemberian injeksi diazepam 10 mg, IV bolus
pelan selama 2 menit.
4) Rujuk
f. Catatan
1) Syarat pemberian MgSO4 :
a) Tersedia Ca Glukonas 10%,
b) Ada refleks patella
c) Jumlah urin minimal0,5ml/kgBB/jam
2) Setelah MgSO4 diberikan, lakukan pemeriksaan fisik setiap jam,
meliputi tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan,
refleks patella, dan jumlah urin.
3) Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau tidak
didapatkan refleks tendon patella, dan/atau terdapat oliguria
(produksi urin < 0,5 ml/kgBB/jam), segera hentikan pemberian
MgSO4.
4) Jika terjadi depresi napas, berikan Ca glukonas 1 g IV (10 ml
larutan 10%) bolus dalam 10 menit.
6. Petugas memberikan edukasi
7. Petugas melakukan rujukan sesuai indikasi
Kriteria rujukan :
a. Preeklampsia berat
b. Eklampsia
Petugas melakukan anamnesis singkat terarah

- Pusing, nyeri ulu hati, pandangan kurang jelas, mual hingga muntah
- Faktor risiko :
o Umur > 40 tahun
o Nullipara dan kehamilan multipel
o Obesitas
o Riwayat keluarga preeklampsia dan eklampsia
o Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
o Riwayat penyakit metabolik/kardiovaskular (DM, hipertensi)

Petugas melakukan pemeriksaan fisik singkat terarah

- Pemeriksaan kardio-pulmoner
- Pemeriksaan obstetrik

Petugas melakukan pemeriksaan penunjang

- Protein urin
- Darah rutin (trombosit)

Petugas menegakkan diagnosis

KRITERIA DIAGNOSIS :
- Hipertensi kronik
o Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
o Usia kehamilan < 20 minggu atau riwayat hipertensi sebelum hamil
- Hipertensi gestasional
o Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
o Usia kehamilan > 20 minggu
- Preeklampsia ringan
o Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
o Usia kehamilan > 20 minggu
o Proteinuria +1 atau > 300 mg/24 jam
- Preeklampsia berat
o Tekanan darah > 160/110 mmHg
o Usia kehamilan > 20 minggu
o Proteinuria ≥ +2 atau > 5 gr/24 jam
6. Bagan alir o Atau disertai keterlibatan organ lain :
 Darah : trombositopenia ( < 100.000 sel/ul)
 Hati : nyeri abdomen kuadran kanan atas, peningkatan SGOT/SGPT
 Saraf : nyeri kepala, skotoma penglihatan
 Jantung-paru : edema paru
 Ginjal : oliguria (< 500 ml/24 jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
- Eklampsia
o Kriteria preeklampsia

Petugas melakukan tatalaksana dan edukasi

- Hipertensi kronik
o Nifedipin, PO, 4 x 10 – 30 mg (bila TD ≥ 160/110 mmHg)
o Calcium lactate, PO, 1,5 -2 gr/hari (mulai dari usia kehamilan 20 minggu)
o Aspirin, PO, 1 x 75 mg (mulai dari usia kehamilan 20 minggu)
- Hipertensi gestasional
o Nifedipin, PO, 4 x 10 – 30 mg (bila TD ≥ 160/110 mmHg)
o Evaluasi tekanan darah, protein urin dan dan kondisi janin setiap 2 minggu.
- Preeklampsia ringan
1. UGD
7. Unit terkait 2. Poli KIA/KB
3. Ruang bersalin

Anda mungkin juga menyukai