Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PADA IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSI

KELOMPOK 5
1. Elva Murni
2. Rika Oktavia Putri
3. Pelia Peltresia

Dosen Pembimbing :

Yessi Andriani, M.Kep.Sp.Kep.Mat


DEFENISI

• Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri, dan edema.
Umumnya terjadi pada trimester ke III (Prawirohardjo, 2006).

• Kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih di atas tekanan yang
biasanya, atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Tekanan sistolik meningkat
lebih 15 mmHg atau lebih atau mencapai 90 mmHg.
KLASIFIKASI
• 2. Pre–eklamsia Berat
1. Pre–eklamsia Ringan
• Bila salah satu gejala atau tanda ditemukan
 Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mm
pada ibu hamil sudah dapat digolongkan pre-
Hg dengan interval pemeriksaan 6 jam
eklamsia berat :
 Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15
 Tekanan darah 160/110 mmHg
mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam

 Kenaikan B 1 kg atau lebih dalam seminggu  Oliguria, urin kurang dr 400cc/24 jam

 Proteinuria 0,3 gr atau urin aliran pertengahan  Proteinuria lebih dari 3 gr/liter

 Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan


pengelihatan, nyeri kepala, edema paru dan
ETIOLOGI

Menurut Marianti (2017) selain Primigravida, Kehamilan Ganda serta Riwayat Preeklampsia, beberapa faktor
lainnya yang bisa meningkatkan resiko preeklamsia antara lain adalah :

 Malnutrisi Berat.

 Riwayat penyakit seperti : Diabetes Mellitus, Lupus, Hypertensi dan Penyakit Ginjal.

 Jarak kehamilan yang cukup jauh dari kehamilan pertama.

 Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

 Obesitas.

 Riwayat keluarga dengan preeklampsia.


MANIFESTASI KLINIS
Tanda klinis utama dari preeklampsia adalah tekanan darah yang terus meningkat, peningkatan tekanan darah mencapai
140/90 mm Hg atau lebih atau sering ditemukan nilai tekanan darah yang tinggi dalam 2 kali pemeriksaan rutin yang terpisah.
Selain hipertensi, tanda klinis dan gejala lainnya dari preeklamsia adalah :

1. Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama.

2. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter.

3. Nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen.

4. Edema Paru.

5. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus.

6. Oligohidramnion
KOMPLIKASI
1. Bagi Ibu
2. Bagi Janin
 Sindrom HELLP (Haemolysis, elevated liver enzymes,
and low platelet count),  Prematuritas.
 Eklamsia, preeklamsia bisa berkembang menjadi  Kematian Janin.
eklamsia yang ditandai dengan kejang-kejang.

 Penyakit kardiovaskular
 Terhambatnya pertumbuhan janin.
 Kegagalan organ  Asfiksia Neonatorum.
 Gangguan pembekuan darah

 Solusio plasenta

 Stroke hemoragik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium 3. Pemeriksaan Fungsi hati

 Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah :  Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl ).

 Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau kadar normal  LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat.
hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr %)  Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
 Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol %).  Serum Glutamat pirufat transaminase (SGPT ) meningkat
(N= 15-45 u/ml).
 Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 ).
2. Urinalisis  Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT)
meningkat (N= <31 u/l).
 Ditemukan protein dalam urine
 Total protein serum menurun (N= 6,7-8,7 g/dl)
Lanjutan…
4. Tes kimia darah

 Asam urat meningkat (N= 2,4-2,7 mg/dl

5. Radiologi

 Ultrasonografi
 Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat,
dan volume cairan ketuban sedikit.

 Kardiotografi ( Diketahui denyut jantung janin lemah.)


PENATALAKSANAAN
Menurut (Pratiwi, 2017) penatalaksanaan pada preeklampsi adalah sebagai berikut :

1. Tirah Baring miring ke satu posisi.

2. Monitor tanda-tanda vital, refleks dan DJJ

3. Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah karbohidrat lemak dan garam.

4. Pemenuhan kebutuhan cairan : Jika jumlah urine < 30 ml/jam pemberian cairan infus Ringer Laktat 60-125 ml/jam

5. Pemberian obat-obatan sedative, anti hypertensi dan diuretik.

6. Monitor keadaan janin ( Aminoscopy, Ultrasografi).

7. Monitor tanda-tanda kelahiran persiapan kelahiran dengan induksi partus pada usia kehamilan diatas 37 minggu
KONSEP DASAR ASKEP
PENGKAJIAN
Data yang dikaji pada ibu bersalin dengan
1. Biodata pasien preeklamsia adalah:
2. Biodata penanggung jawab
3. Riwayat kesehatan pasien a. Data subyektif :
a) Keluhan utama

b) Riwayat kesehatan dahulu b. Data Obyektif :


c) Riwayat kesehatan sekarang
c. Pemeriksaan penunjang:
4. Riwayat kesehatan keluarga
5. Riwayat perkawinan d. Pemeriksaan fisik biologis
6. Riwayat psikososiaL
DAFTAR PUSTAKA
• Indah, R. (2010). Konsep dasar asuhan Neonatus, bayi & balita.
• Maryunani, A. (2016). Manajemen Kebidanan. Jakarta.
• Sukarni, I. (2017). Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus
Resiko Tinggi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai