Ciri ciri :
Umur ibu relatif tua di atas 35 tahun
Tekanan darah sangat tinggi
Umumnya multipara
Umumnya ditemukan kelainan jantung, ginjal, dan diabetes mellitus
Obesitas
Penggunaan obat-obat antihipertensi sebelum kehamilan
Hipertensi yang menetap pascapersalinan
Diagnosis (5)
Hipertensi Kronik dengan Superimposed Preeklamsia
Hipertensi kronik disertai tanda tanda preeklampsia.
Proteinuria, gejala-gejala neurologic, nyeri kepala hebat,
gangguan visus, edema patologik yang menyeluruh
(anasarka), oliguria, edema paru.
Hipertensi Gestasional
Tekanan darah 140/90 mmHg meningkat pertama kali
selama kehamilan
Tidak ditemukan proteinuria
Tekanan darah kembali normal < 12 minggu post partum
Diagnosa terakhir pada saat post partum
Dapat ditemukan gejala menyerupai preeklamsia seperti
nyeri epigastrik atau trombositopeni
Tatalaksana
Hipertensi Kronik
Anjurkan istirahat lebih banyak.
Penurunan TD ibu akan mengganggu perfusi
Suplementasi kalsium1,5-2 g/hari dan aspirin 75 mg/hari mulai
dari usia kehamilan 20 minggu
Pantau pertumbuhan dan kondisi janin.
Jika tidak ada komplikasi, tunggu sampai aterm.
Jika denyut jantung janin <100 kali/menit atau >180 kali/menit,
tangani seperti gawat janin.
Jika terdapat pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan
terminasi kehamilan.
Preeklampsia
Preeklampsia Berat
Anti hipertensi
Direkomendasikan pada PE dengan hipertensi berat, atau
tekanan darah sistolik 160 mmHg atau diastolik 110
mmHg
Target penurunan tekanan darah : sistolik < 160 mmHg&
diastolik < 110 mmHg
Line pertama: nifedipin oral short acting, hidralazine dan
labetalol parenteral
Alternatif pemberian antihipertensi yang lain adalah
nitogliserin, metildopa, labetalol
Pemeriksaan penunjang tambahan
Hitung darah perifer lengkap (DPL)
Golongan darah ABO, Rh, dan uji pencocokan silang
Fungsi hati (LDH, SGOT, SGPT)
Fungsi ginjal (ureum, kreatinin serum)
Profil koagulasi (PT, APTT, fibrinogen)
USG (terutama jika ada indikasi gawat janin/pertumbuhan
janin terhambat)
Pertimbangan Persalinan
Hipertensi Gestasional
Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria), dan kondisi
janin setiap minggu.
Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklampsia.
Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan janin
terhambat, rawat untuk penilaian kesehatan janin.
Beri tahu pasien dan keluarga tanda bahaya dan gejala
preeklampsia dan eklampsia.
Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan secara normal
Evaluasi
Evaluasi secara sistematis dapat dilakukan sebagai berikut:
Keluhan.
Pengawasan berat badan.
Menganalisa protein urin Pencatatan tekanan darah dalam
posisi duduk dengan ukuran yang sudah disesuaikan setiap 4
jam.
Penghitungan plasma atau serum kreatinin.
Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan antenatal
yang rutin dapat menemukan tanda-tanda dini preeklamsia.
Pengetahuan yang diberikan berupa tentang manfaat diet dan
istirahat yang berguna dalam pencegahan. Dapat juga
diberikan Antitrombotik dosis rendah pada pasien dengan
resiko tinggi.
Terima Kasih