No Dokumen :
Terbitan :
SOP No Revisi :
Tgl Berlaku :
Halaman :
SUBAIM
Prosedur 1. ,Pk,etugas memmakai APD seperti Masker, face shield, Celemek/hazmat, dan
sarung tangan.
2. Petugas melakukan identifikasi atau anamnesa.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
4. Tahap Penatalaksanaan :
A. Tata Laksana Pre-eklamsia Ringan
1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal : Tekanan darah, berat
badan, tinggi badan, indek masa tubuh, ukuran uterus, dan gerakan janin.
2. Rawat Jalan
Ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring)
Konsumsi susu, air, dan buah
Obat anti hipertensi : indikasi utama pemberian anti hipertensi pada
kehamilan adalah untuk keselamatan ibu dalam mencegah penyakit
cereborvaskular. Meskipun demikian, penurunan tekanan darah dilakukan
secara bertahap tidak lebih dari 25% penurunan dalam 1 jam. Hal ini untuk
mencegah terjadinya penurunan aliran darah utero plasenta.
a. Metildopa, biasanya dimulai pada dosis 250-500mg per oral 2 atau 3 kali
sehari dengan dosis maksimal 3 gram perhari, atau
b. Nifedipine 10 mg kapsul per oral di ulang setiap 15-30 menit dengan dosis
maksimal 30mg.
B. Tata Laksana Pre-eklamsia Berat
Pemberian MgSO4 ( 10ml larutkan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 10 ml
aquades. Berikan secara perlahan IV selama 20 menit. Jika akses IV sulit
berikan masing-masing 5mg MgS04 (12,5 ml larutkan MgS04 40%) IM
dibokong kiri dan kanan.
5. Kriteria Rujukan
Rujuk bila ada salah satu atau lebih gejala dan tanda-tanda pre-eklamsia berat
ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis
obstetric dan ginekologi setelah dilakukan tata laksana pada pre-eklamsia
berat.
Hal - Hal Yang Perlu Keadaan umum ibu (TTV)
Diperhatikan