1
d. Penanganan kejang
- Beri obat anti konvulsan
- Perlengkapan untuk penanganan kejang
- Oksigen 4-5 l/mnt
- Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
- Baringkan pasien pada sisi kiri untuk menghindari resiko
aspirasi
- Setelah kejang aspirasi mulut dan tenggorokan jika diperlukan
e. Penanganan umum
- Jika tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg, berikan obat
antihipertensi, sampai tekakan diastolik diantara 90-100 mmHg
- Pasang infus dengan jarum ukuran besar
- Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai overload
- Pasang kateter urin untuk memantau pengeluaran urin dan
proteinurine
- Jika jumlah urin kurang dari 30 ml/ jam
- Hentikan pemberian MgSO4 dan berikan cairan IV (Na Cl 0.9
% atau RL) dengan kecepatan tetasan 1 liter/8jam
- Pantau kemungkinana edema paru
- Observasi tand-tanda vital dan denyut jantung janin tiap jam
- Jika terjadi edema paru berikan injeksi Furosemid 40 mg IV
sekali saja
f. Anti Konvulsan MgSO4
- Cara pemberian MgSO4:
Dosis awal : MgSO4 4 gr I.V sebagai larutan 20% atau 40 %
selama 5 menit segera diberikan larutan MgSO4 6 gr di
larutkan dalam cairan infus RL 500 ml diberikan sekama 6 jam
(untuk MgSO4 40%, maka 10 cc IV dan 15 cc drip). Jika kejang
berulang setelah 15 menit berikan Mg SO4 2 gr IV selam 2
menit.
Dosis pemeliharaan : MgSO4 1-2 gr per jam perinfus lanjutkan
pemberian MgSO4 sampai 24 jam pasca persalinan atau
kejang berakhir.
Berikan MgSO4 bila :
- Frekuensi pernapasan >16 X/mnt
- Reflek patela (+)
- Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
- Berhentikan pemberian MgSO4 jika :
- RR < 16 X/mnt
- Refleks patela (-)
- Urin < 30ml/jam dalam 4 jam terakhir
g. Antidotum
- Jika terjadi henti napas lakukan ventilas
- Beri kalsium glukonat 1 g (20 ml dalam larutan 10%) pelan-
pelan sampai napas mulai lagi
h. Diazepam
- Diasepam digunakan hanya jika MgSO4 tidak ada
- Pemberian intravena
Dosis awal : Diasepam 20 mg IV pelan-pelan selama 20 menit
Jika kejang berulang dosisi awal.
2
Dosis pemeliharaan : Diasepam 40 mg dalam larutan RL 500 cc
perinfus jangan berikan dosis > 100mg / 24 jam
Pemberian melalui rectum : jika pemberian IV tidak
dimungkinkan diasepam dapat diberikan per rectal dengan
dosis awal 20 mg dengan semprit 10 ml tanpa jarum. Jika
konvulsi dalam 10 menit beri tambahan 10 mg/ jam tergantung
pada berat pasien dan respon klinik.
i. Persalinan
- Persalinan harus diusahakan segera setelah pasien stabil.
- Periksa serviks, jika matang lakukan pecah ketuban dan
induksi dengan oksitosin atau prostaglandin
- Jika persalinan tidak bisa diharapkan dalam 12 jam lakukan
seksio sesarea
- Jika DJJ < 100 atau > 180 X/ menit lakukan sectio sesarea
- Jika servik belum matang dan janin hidup lakukan secsio
sesaria
- Jika janian mati atau terlalu kecil usahakan lahir pervaginam
dengan matangkan serviks dengan misoprostol, prostaglandin
atau folly kateter
j. Perawatan pasca persilanan
- Anti konvulsi diteruskan sampai 24 jam setelah persalinan atau
setelah kejang
- Teruskan antihipertensi jik tensi > 110 mmHg
- Pantau urin Pantau Vital sign per jam
3
Penanganan Pre Eklampsi ringan
Penanganan kejang
6. Diagram Alir
Penanganan umum
Antidotum
Diazepam
4
Nomor PK/SOP/RPR.005/414.102.22/2022
Revisi 01
Berlaku Tgl 01 Februari 2022
5
6