NIP.19690515200212 1 007
DEFINISI Penanggulangan
Penanggulangan kejang yaitu suatu tindakanyang dilakukan untuk mengatasi
pasien dalam keadaan kejang
kejang sampai
sampai kejang berhenti
berhenti
NIP.19690515200212 1 007
DEFINISI Piñatalaksanaan
Piñatalaksanaan pemberian antenatal kortikosteroid untuk penanganan terhadap
persalinan prematur
prematur
TUJUAN Tujuan Umum :
1. Melakukan perbaikan keadaan umum pasien
2. Mampu melakukan pemberian antenatal kortikosteroid pada persalinan premature
3. Melakukan
Melakukan persiapan rujukan
KEBIJAKAN Dilakukan semua oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
PERSIAPAN 1. Sarung tangan bersih
ALAT & BAHAN 2. Spuit 3 cc
3. Kapas DTT
4. Dexametahason 6 mg
PROSEDUR 1. Langkah 1 : Tentukan apakah ibu hamil itu terdapat kondisi yang mengarah pada
persalinan prematur
a. Langkah 1 A :
Pengeluaran cairan pervaginam?
pervaginam?
Kontraksi yang nyeri?
Perdarahan pervaginam?
Tanda preeklamsia berat atau eklamsia?
b. Langkah 1 B :
Ketuban pecah dini?→ memastikan ketuban pecah menggunakan speculum
steril. Berikan antibiotic sesuai protocol.
Persalinan premature?→
premature?→ terdapat penipisan dan pembukaan
pembukaan sevik. Berikan
tokolitik sesuai protocol.
Solusio plasenta atau plasenta previa?→ bedakan antara kehilangan darah
normal, solusio plasenta dan plasenta previa. Lakukan sesuai protokol.
Preeklamsi berat atau eklamsia?→
ekla msia?→ tentukan apakah preeklamsi berat atau
eklamsia. Berikan MgSO4 dan pengobatan anti hipertensi sesuai protokol.
2. Langkah 2 :
Bial jawaban ”ya” pada salah satu langkah 1 B, tentukan apakah usia kehamilan ibu
antara 24 –
24 – 36
36 minggu.
3. Langkah 3 :
Bila jawaban
jawaban ”ya” pada langkah 2, SEGERA berikan pada ibu suntikan
dexamethason 6 mg IM, dan ulangi setiap 12 jam hingga total pemberian 4 dosis.
Walaupun waktu tidak cukup untuk memberikan dosis lengkap dexamethason
sebelum bersalin, berikan dosis pertama sesegera mungkin. Berikan sebanyak
mungkin dosis yang memungkinkan untuk diberikan. Walaupun pemberian
antenatal kortikosteroid kurang dari 4 kali tetap akan bermanfaat bagi bayi.
Antenatal kortikosteroid tidak dapat digunakan pada yang jelas terdapat infeksi atau
infeksi sistemik. Bila dexamethason tidak tersedia berikan ibu bethametason 12 mg
IM. Dan ulangi setelah 24 jam sampai total 2 kali pemberian.
UNIT TERKAIT PONED
DOKUMEN Buku Panduan Praktis Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
TERKAIT Buku Pelatihan PONED 2008
PEMROSESAN ALAT PAKAI ULANG
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2075/PKM
SOP Halaman 1/1
NIP.19690515200212 1 007
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan –
Jakarta; Kementrian Kesehatan
Kesehatan republic Indonesia, 2013, hal 10 - 11
PENGENDALIAN KEBERSIHAN DAN VENTILASI
RUANGAN DAN LINGKUNGAN
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2073/PKM
SOP Halaman 1/2
NIP.19690515200212 1 007
DEFINISI Proses pokok sebagai upaya pencegahan infeksi dengan pembuangan limbah
yang sesuai standar. Meliputi limbah cair dan padat
TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi silang
Melindungi petugas pengelola sampah dari luka atau cedera tidak disengaja
oleh benda –
benda – benda
benda terkontaminasi
KEBIJAKAN Dilakukan oleh semua tenaga kesehatan sesuai dengan standar pelayanan.
PERSIAPAN ALAT Clorin 0,5%
& BAHAN Air bersih
Sabun/ detergen
Sikat cuci
Sarung Tangan Rumah Tangga
PROSEDUR JADWAL PENGENDALIAN KEBERSIHAN DAN PROSEDUR
Dinding, jendela, pintu, termasuk pegangan pintu : bersihkan dengan lap
basah, detergen dan air. Umumnya secara rutin dibersihkan debunya pada
area ini ( tidak perlu desinfektan )
Kursi, lampu, tutup meja, tempat tidur, pegangan pintu/ handle, jeruji,
lampu, atas pintu dan konter : Bersihkan tiap haru dengan lap
basah,detergen
basah,detergen dan air. Jika ada kontaminasi
kontaminasi bersihkan
bersihkan dengan desinfektan.
desinfektan.
Alat – alat nonkritik ( misalnya stetoskop, pengukur tekanan darah,
termometer) : bersihkan setiaphari dengan lap, detergen dan air. Jika
terkena darah atau duh tubuh atau kontak dengan pasien yang diwaspadai
akan menginfeksi, bersihkan dan didesinfeksi dulu sebelum dipakai ulang
Lantai : bersihkan lantai setiap hari sesuai kebutuhan dengan lap basah,
detergen dan air. Pakailah detergen jika ada kontaminasi
Tempat cuci/ watafel : bersihkan sesering mungkin dengan pel khusus,
disikat, dan gunakan larutan pembersih desinfektan, bilas dengan air
Toilet : bersihkan sesring mungkin dengan pel khusus, sikat dan gunakan
larutan pembersih desinfektan
desinfektan
Kamar pasien : bersihkan setiap hari dan sewaktu pasien pulang
Kamar tindakan : bersihkan permukaan mendatar, alat – alat dan meja/
bangku untuk tindakan dengan larutan dengan larutan pembersih
desinfektan setelah setiap prosedur atau bila terlihat kotor
Kamar periksa : bersihkan permukaan mendatar dengan larutan pembersih
desinfektan sesudah setiap tindakan
Tirai : ganti dan bersihkan tirai sesuai jadwal dan apabila terlihat kotor
Kain/ linen kotor : kumpulkan kain kotor setiap hari dalam kontainer
tertutup atau antibocor
Sampah : kumpulkan sampah setiap hari, hindari sampah berserakan
Kontainer sampah : bersihkan kontainer sampah yang terkontaminasi
sesudah setiapdikosongkan. Bersihkan container bersih sekurang –
kurangnya satu kali seminggu. Pakailah larutan pembersih desinfektan dan
sikat untuk menghilangkan material organis dan kotoran lainnya
UNIT TERKAIT
DOKUMEN Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya terbatas, panduan
TERKAIT pencegahan infeksi – Jakarta; Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo,
2004, hal 16-7 dan 16-8
PENGENDALIAN BENDA TAJAM
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2074/PKM
SOP Halaman 1/1
NIP.19690515200212 1 007
KEBIJAKAN Dilakukan oleh semua tenaga kesehatan sesuai dengan standar pelayanan.
DIBAKAR
Pilih lokasi searah angin menjauhi klinik
Buatlah insenerator sederhana dengan bahan local ( tanah lumpur batu )
atau drum bekas minyak/ tong besar.
Pastikan insenerator mempunyai : cukup inlet udara dibawahnya untuk
pembakaran yang baik ; untuk memudahkan perluasan kendurkan susunan
batang besi api; bukaan cukup untuk memasukan
memasukan sampah baru dan
membuang abu ; cerobong asap cukup panjang untuk memudahkan saluran
udara dan pembuangan asap dengan baik
Tempatkan drum pada dasar yang cukup keras atau dasar konkrit
ENKAPSULASI
Benda tajam dikumpulkan dalam wadah tahan tusukan dan antibocor
Sesudah tiga penuh, bahan seperti semen, pasir atau bubuk plastik
dimasukan dalam wadh sampai penuh
Sesudah bahan – bahan menjadi padat dan kering, wadah ditutup,
disebarkan pada tanah rendah, ditimbun dan dapat dikuburkan
Bahan –
Bahan – bahan
bahan sisa kimia dapat dimasukkan bersama dengan benda –
benda
tajam
DIKUBUR
Batasi akses ke tempat pembuangan sampah tersebut
Tempat penguburan sebaiknya dibatasi dengan lahan dengan permeabilitas
rendah
Pilih tempat berjarak setidaknya-tidaknya 50 meter dari sumber air untuk
mencegah kontaminasi air
Harus terdapat pengaliran yanb baik, lebih rendah dari sumur, bebas
genangan air dan tidak didaerah rawan banjir
UNIT TERKAIT
DOKUMEN Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya terbatas, panduan
TERKAIT pencegahan infeksi – Jakarta; Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo,
2004, hal 8-6 s.d 8-11
PENATALAKSANAAN LIMBAH
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2079/PKM
SOP Halaman 1/1
NIP.19690515200212 1 007
DEFINISI Proses pokok sebagai upaya pencegahan infeksi dengan pembuangan limbah
yang sesuai standar. Meliputi limbah cair dan padat
lainnya
Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) sewaktu menangani dan
penutup ketat
ketat
Kumpulkan wadah sampah secara regular dan pindahkan yang bisa
UNIT TERKAIT
DOKUMEN Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya terbatas, panduan
TERKAIT pencegahan infeksi – Jakarta; Yayasan Bina Pustaka sarwono Prairohardjo,
2004, hal 8-7 dan 8-8
MONITORING PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI
DI PUSKESMAS
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2071/PKM
SOP Halaman 1/1
NIP.19690515200212 1 007
UNIT TERKAIT
DOKUMEN Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya terbatas, panduan
TERKAIT pencegahan infeksi – Jakarta; Yayasan Bina Pustaka sarwono Prairohardjo,
2004, hal 19-8 dan 19-10
KEBERSIHAN DAN KESEHATAN TANGAN
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2070/PKM
SOP Halaman 1/1
NIP.19690515200212 1 007
DEFINISI Membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung sampai siku dan
lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan.
Buku Saku Pelayanan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan – Jakarta;
Jakarta;
Kementerian Republik Indonesia, 2013, hal 6 – 8
8
PENGGUNA ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017 440/2069/PKM
SOP Halaman 1/1
NIP.19690515200212 1 007
DEFINISI Menggunakan
Menggunakan alat pelindung diri sebagai perlengkapan
perlengkapan perlindungan untuk
mencegah penularan penyakit dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan.
TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi silang/ nosokomial
Melindungi petugas kesehatan dari risiko penularan penyakit
berbahaya
KEBIJAKAN Dialkukan oleh semua tenaga kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
PERSIAPAN ALAT Sarung Tangan ( Sarung Tangan Steril, Pemeriksaan/ non steril, dan
& BAHAN rumah tangga )
Masker
Pelindung Mata
Topi/ Tutup kepala/ Kap
Apron
Alas Kaki
UNIT TERKAIT
DOKUMEN Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya terbatas, panduan
TERKAIT pencegahan infeksi – Jakarta; Yayasan Bina Pustaka sarwono Prairohardjo,
2004, hal 5-5, 5-6, 5-7
Buku Saku Pelayanan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan – Jakarta;
Jakarta;
Kementerian Republik Indonesia,
Indonesia, 2013, hal 9
No. Dokumen SPO-UM/PS/001
SPO-UM/PS/001
No. revisi 0
Tanggal Terbit 01 Juli 2017
SOP Halaman 1/1
TUJUAN Tuuan Umum : pasien mendapat pertolongan dengan cepat dan tepat.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan
Meningkatkan respon time penanganan terhadap pasien
2. Perujuk menetahui lebih awal kepastian kesanggupan RS yang akan
dijadikan tempat rujukan
3. RS dapat mengetahui kondisi calon pasien gawat darurat/ komplikasi
sejak dini, menyediakan waktu yang cukup untuk menyiapkan tenaga
yang akan menolong dan menyiapkan logistik yang diperlukan secara
memadai
4. Mememberdayaan
Mememberdayaan fasilitas PONED
KEBIJAKAN Kesehatan ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita di Kabupaten
Indramayu adalah merupakan salah satu factor utama bagi kehidupan
keluarga, karena tingkat derajat kesehatan keluarga dapat terukur dari
angka kematian bayi, angka kematian ibu, dan gizi buruk
Perda KIBBLA