Anda di halaman 1dari 5

SOP TATALAKSANA PRE EKLAMSI

No. Dokumen : No. Revisi :


Halaman :
445/ /RSU /II/2021
2/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Panyabungan
Tanggal Terbit :
SPO
10 – 02 - 2021
dr. Muhammad Rusli Pulungan, Sp.THT-KL
NIP. 19720101 200012 1 010
PENGERTIAN Adalah komplikasi kehamilan setelah kehamilan 20 minggu yang ditandai den
timbulnya hypertensi dan proteinuria
TUJUAN 1. Untuk dapat mampu menegakkan diagnosa preeklamsia
2. Dapat memahami patofisiologi dan etiologi dari preeklamsia
3. Untuk memahami dan mampu memberi penanganan preeklamsia
KEBIJAKAN 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sa
3.Sesuai Surat Keputusan  Direktur Tentang kebijakan PONEK

PROSEDUR Prosedur diagnostik:


Terbagi 2 :
 PE ringan
- Tekanan darah  140/90 mmHg tetapi  160/110 mmHg
- Edema
- Proteinuria +1 atau ≥ 300mg/24jam
- Kehamilan > 20 minggu
 PE berat
- Tekanan darah  160/110 mmHg
- Proteinuria > 5 gr/24 jam atau kwalitatif +3/+4
- Oliguria  500 ml/24 jam
- Kenaikan kadar kreatinin plasma
- Gangguan visus dan cerebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala, skot
& pandangan kabur
- Nyeri epigastrium/kuadran kanan atas
- Edema paru & sianosis
- Hemolisis mikroangiopatik
- Trombositopeni berat
- Gangguan fungsi hepar
- Pertumbuhan janin terhambaT
- Sindroma HELLP
- Kehamilan > 20 minggu
Pemeriksaan Penunjang :
 USG
 Laboratorium:
- Fungsi hati
- Fungsi ginjal
- Urin, darah rutin
- Hemoragik screening test
Prosedur penatalaksanaan:
 Preeklamsia Ringan
Rawat jalan :
- Bed rest (baring/tidur miring)
- Makan biasa
- Roborantia 1 x 1
- Tidak boleh diberikan diuretikum atau anti hypertensi
- Periksa ulang 1 x 1 minggu
- Pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, trombosit, asam urat, urine lengkap
(Msu), fungsi hati, fungsi ginjal).
Rawat inap :
Indikasi :
- Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan ada
perbaikan gejala-gejala preeklampsia
- Kenaikan berat badan ibu  1 kg perminggu selama 2 kali berturut-turu
- Kalau setelah dirawat 1 minggu tidak jelas terjadi perbaikan, pende
dimasukkan kedalam golongan PE berat atau kalau dijumpai salah
atau lebih gejala PE berat.
Cara persalinan :
Sedapat mungkin persalinan secara pervaginam dengan persingkat kal
( EV/EF )
SC dilakukan bila ada indikasi obstetri
- Penderita PE ringan yang mencapai normotensif selama perawa
persalinan ditunggu sampai 40 minggu lewat TTP dilakukan induksi part
- Penderita PE ringan yang tekanan darah turun selama perawatan te
belum mencapai nomotensif terminasi kehamilan dilakukan p
kehamilan 37 minggu.
 Preeklamsia Berat
- Kehamilan < 37 minggu :
Perawatan ekspektatif
1. Pengobatan medisinal :
2. Pemberian MgSO4 selama 1 x 24 jam dimulai dengan loading do
mg MgSO4 20% / IV, yang diteruskan dengan 6 mg MgSO 4 4
dalam infus 500 cc RL (1 gr/jam atau 28 tts/i)
3. Pemberian kortikosteroid dexametasone 6mg/12jam IM sebanyak 4
4. Pemberian antihipertensi nifedipin 10 mg oral diulangi 30 me
maksimal pemberian 120mg dalam 24jam
5. Monitoring gejala nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual muntah, nyeri p
kuadran kanan atas/ nyeri epigastrium, kenaikan berat badan yang ce
6. Menimbang beratbadan sewaktu masuk dan selanjutnya setiap hari
7. Mengukur proteinuria sewaktu masuk dan diulang kembali setiap 2 h
8. Pemeriksaan laboratorium darah rutin, RFT, LFT, LDH, HST
9. Pemeriksaan USG : biometri janin dan volume air ketuban
10. Penderita boleh dipulangkan bila telah bebas dari gejala-gejala P
selama 3 hari berturut-turut
Rawat inap :
Indikasi :
- Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan ada
perbaikan gejala-gejala preeklampsia
- Kenaikan berat badan ibu  1 kg perminggu selama 2 kali berturut-turu
- Kalau setelah dirawat 1 minggu tidak jelas terjadi perbaikan, pende
dimasukkan kedalam golongan PE berat atau kalau dijumpai salah
atau lebih gejala PE berat.
Cara persalinan :
- Sedapat mungkin persalinan secara pervaginam dengan persingkat k
II ( EV/EF )
SC dilakukan bila ada indikasi obstetri
- Penderita PE ringan yang mencapai normotensif selama perawa
persalinan ditunggu sampai 40 minggu lewat TTP dilakukan induksi part
- Penderita PE ringan yang tekanan darah turun selama perawatan te
belum mencapai nomotensif terminasi kehamilan dilakukan p
kehamilan 37 minggu.

 Preeklamsia Berat
- Kehamilan < 37 minggu :
Perawatan ekspektatif
1. Pengobatan medisinal :
2. Pemberian MgSO4 selama 1 x 24 jam dimulai dengan loading dos
mg MgSO4 20% / IV, yang diteruskan dengan 6 mg MgSO4 40%
dalam infus 500 cc RL (1 gr/jam atau 28 tts/i).
3. Pemberian kortikosteroid dexametasone 6mg/12jam IM sebanyak
kali
4.Pemberian antihipertensi nifedipin 10 mg oral diulangi 30 menit,
maksimal pemberian 120mg dalam 24jam
5. Monitoring gejala nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual muntah, nyer
perut kuadran kanan atas/ nyeri epigastrium, kenaikan berat badan
yang cepat
6. Menimbang beratbadan sewaktu masuk dan selanjutnya setiap har
7. Mengukur proteinuria sewaktu masuk dan diulang kembali setiap
hari
8. Pemeriksaan laboratorium darah rutin, RFT, LFT, LDH, HST
9.Pemeriksaan USG : biometri janin dan volume air ketuban
10.Penderita boleh dipulangkan bila telah bebas dari gejala-gejala PE
3 hari berturut-turut
Perawatan aktif ( terminasi kehamilan):
Indikasi :
 Indikasi ibu :
Kegagalan pengobatan medisinalis :
o Setelah 6 jam sejak dimulai pengobatan medisinal terjadi kena
tek.darah yang persisten
o Setelah 24 jam setelah pengobatan medisinal terjadi perbaikan
o Muncul Tanda dan gejala impending eklampsia : PE berat dise
gejala-gejala : nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah, n
epigastrium, kenaikan TD yang progressif.
o Dijumpai gangguan fungsi hati / ginjal
o Dicurigai terjadi solusio plasenta
o Inpartu, KPD, perdarahan
 Indikasi janin :
o Usia kehamilan ≥ 37 minggu
o PJT berat berdasarkan USG
o NST non reaktif & profil biofisik Terjadi
o Oligohidramnion
 Indikasi laboratorium : Sindroma HELLP
 Penanganan obstetrik :
Setelah 1 - 2 jam setelah pemberian MgSO4 atau setelah ter
stabilisasi dilakukan terminasi. MgSO4 diteruskan sampai 24 jam pa
persalinan.
Cara persalinan :
- Persalinan pervaginam merupakan pilihan yang dianjurkan
Belum inpartu :
 Induksi persalinan bila bishop score ≥ 5
 Bila perlu dilakukan pematangan cervix dengan balon kateter no
diisi dengan 40cc aqudest
 Indikasi SC bila:
o Bila induksi persalinan gagal (6 jam setelah diinduksi, tidak terc
his yang adekuat)
o Terjadi maternal / fetal distres
Inpartu :
 Kemajuan persalinan dipantau dengan partograf
 Persingkat kala II persalinan secara EV/EF
 Indikasi SC bila:
o Terjadi maternal / fetal distress
o 6 jam tidak masuk fase aktif
o Penyimpangan partograf
SC primer :
 Kontraindikasi persalinan pervaginam
 Usia kehamilan < 34 minggu
 Konsul anastesi, SMF.anak

UNIT TERKAIT Unit PONEK RSUD PANYABUNGAN


Unit Penyakit Dalam

SOP TATALAKSANA PERSALINAN EKLAMSIA


No. Dokumen : No. Revisi :
Halaman :
445/ /RSU /II/2021
2/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Panyabungan
Tanggal Terbit :
SPO
10 – 02 - 2021
dr. Muhammad Rusli Pulungan, Sp.THT-KL
NIP. 19720101 200012 1 010
PENGERTIAN Adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang ditan
dengan timbulnya kejang atau koma, sebelumnya menunjukkan gejala-ge
preeklampsia, (kejang, timbul bukan kelainan neurologik)
TUJUAN 1. Untuk dapat mampu menegakkan diagnosa eklamsia
2. Untuk memahami dan mampu memberi penanganan eklamsia
KEBIJAKAN 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sa
3.Sesuai Surat Keputusan  Direktur Tentang kebijakan PONEK
PROSEDUR Prosedur diagnostik:
Anamnese: kejang dan biasanya didahului oleh adanya gejala dan tanda PE berat
 Kegagalan sistem kardiovaskuler
- Edema pulmonum
- Sianosis
- Rendah atau menurunnya tekanan darah
- Rendahnya tekanan nadi
 Elektrolit imbalance
 Kegagalan pengobatan
- Kejang menetap
- Urine < 30 cc/jam atau 700 cc/24 jam
- Penurunan dibawah 10% dari nilai hematokrit
Bila tidak ada atau hanya satu kriteria diatas maka eklampsia tergol
ringan, bila dijumpai 2 atau lebih, tergolong berat, prognosis jelek
 Syarat Pemberian MgSO4 :
- Harus tersedia antidotum MgSO4 yaitu Ca. Gluconas 10 % diberikan
pelan-pelan 3 menit
- Refleks patella (+) kuat
- Frekwensi pernafasan > 16 x/i
- Produksi urine > 100 cc dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/ kg BB/jam)
 IVFD, jumlah cairan dalam 24 jam  2000 cc
 Antihipertensi: Nifedipin 3x10 mg/hr.
 Antibiotika: inj.ceftriaxone 1 gr/ 12 jam
- Perawatan pada serangan kejang
- Dirawat dikamar isolasi
- Masukkan tang spatel kedalam mulut
- Kepala direndahkan, lendir diisap dari orofaryng
 Perawatan penderita koma
 Diuretikum (furosemid) jika ada oedem paru.
 Kateter menetap
Penanganan Obstetrik
Terminasi kehamilan tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin
Bila anak hidup SC dapat dipertimbangkan.
UNIT TERKAIT Unit PONEK RSUD PANYABUNGAN
Unit Penyakit Dalam

Anda mungkin juga menyukai