Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

Hipertensi Dalam Kehamilan

Oleh :
dr. Resta

Pembimbing :
dr. Ninong A Putri, Sp.OG

RS AWAL BROS UJUNG BATU


2022
Tinjauan Pustaka
Definisi
 Hipertensi dalam kehamilan (HDK)  meningkatnya TD (>140/90 mmhg)
usia kehamilan >20 minggu yang sebelumnya normal dan tidak disertai
proteinuria resiko terjadinya preeklamsia dan eklamsia
Klasifikasi
Gejala klinis dan Diagnosis
 Hipertensi kronik

UK <20 minggu

UK > 20 minggu – 12 minggu post patum

Proteinuria (-)

 Superimposed Preeklamsia

Hipertensi kronik + tanda-tanda preeklamsia

Hipertensi kronis + Proteinuria (+)


 Hipertensi gestasional  Disebut juga transient hypertension

UK >20 minggu

Proteinuria (-)

Menghilang setelah 3 bulan post partum

Atau kehamilan dengan tanda preeklamsia tanpa proteinuria


 Preeklamsia

Hipertensi yang disebabkan kehamilan > 20 minggu

Gangguan sistem organ

- Proteinuria >300 mg/dl /24 jam, >+1 dipstick


- Trombositopenia (<100.000/mm3)
- Kreatinin serum >1,1 mg/dl
- Peningkatan konsentrasi transaminase 2 kali normal
- Edema paru
- Gejala neurologis: nyeri kepala, gangguan visual, stroke
- Gangguan pertumbuhan janin
- Nyeri epigastrium persisten
 Eklamsia

- Preeklamsia yang disertai dengan kejang dan /koma


- Tidak ada penyebab lain (epilepsi, perdarahan, SDH, meningitis)
Faktor Risiko
 Primigravida, primipaternitas
 Hiperplasentosis  molahidatidosa, kehamilan multiple, DM, hidrops
fetalis, bayi besar
 Usia <18 tahun atau >35 tahun
 Obesitas
 Riwayat keluarga
 RPT: ginjal, hipertensi, preeklamsia
Patofisiologi
Penyebab HDK belum diketahui secara jelas

Teori kelainan
vaskularisasi
plasenta

Teori iskemia
plasenta, radikal
Teori inflamasi
bebas, dan
disfungsi endotel

HDK
Teori intoleransi
Teori defisiensi imunologik
gizi antara ibu dan
janin

Teori adaptasi
kardiovaskuler
genetik
Diagnosis
1. Anamnesis: usia dan paritas, RPT, RPK, gaya hidup sehari-hari
 Gejala: Nyeri kepala, gangguan visual, rasa panas dimuka, dyspneu, nyeri dada, mual,
muntah, kejang
2. Evaluasi TD (istirahat, tidak boleh minum kopi dan obat-obatan)
3. Proteinuria
- >300 mg dengan urun tampung 24 jam
- Rasio protein/kreatinin > 0.3
- Dipstick +1
Atau tanpa proteinuria tetapi disertai salah satu gejala: Trombositopenia,
insufisiensi renal, perburukan fungsi hepar, edema

4. Pemeriksaan penunjang
HB, HT, trombosit, SGOT, SGPT, protein urin, serum asam urat, serum kreatinin,
serum albumin
Hellp syndrome
 Adalah PE-eklamsia disertai timbulnya hemolisis, peningkatan enzim
hepar, disfungsi hepar, trombositopenia
- H : Hemolysis
- EL: elevated livel enzim
- LP: low platelet count
 Klasifikasi:

1 Trombosit <50.000, LDH >600 iu/l, AST dan /ALT >40 iu/l
2 Trombosit >50.000 <100.000, LDH >600 iu/l, AST dan /ALT >40 iu/l
3 Trombosit >100.000 <150.000, LDH >600 iu/l, AST dan /ALT >40 iu/l
Terapi Hellp Syndrome
 Monitoring kadar trombosit tiap 12 jam
 Pemberian dexametason rescue
 Jika trombosit <100.000 atau 100.000-150.000 disertai tanda eklamsia 
dexametason 10 mg /12 jam
 Post partum  dexametason 10 mg/12 jam IV 2 kali, kemudian 5 mg tiap
12 jam 2 kali
 Terapi dexametason dihentikan jika: terjadi perbaikan trombosit
(>100.000), penurunan LDH serta perbaikan gejala klinis PE
 Transfusi trombosit jika <50.000
Penatalaksanaan
A. Prinsip terapi HDK
 Terapi hipertensi kronis: bertujuan mempertahankan TD di level minimal
untuk terjadinya resiko kardiovaskuler dan serebrovaskuler
 Terapi hipertensi gestasional: bertujuan mencegah ibu tidak jatuh ke
hipertensi kronis
 Terapi PE: bertujuan encegah untuk tidak terjadinya kejang pada ibudan
tanda-tanda gawat janinnserta kerusakn organ lainnya
 Terapi superimposed PE: pada dasarnya sama dengan terapi PE
Lanjutan ….
B. Sikap terhadap kehamilan:
1. Aktif (agrresive management)
- Kehamilan segera diakhiri/terminasi bersamaan dengan pemberian
pengobatan medikamentosa
- Indikasi:

Ibu Janin Lab


• UK >37 minggu • Tanda fetal distress • Adanya tanda hellp syndrome,
• Gejala PE • Adanya tanda IUGR terutama turunnya trombosit
• Kegagalan terapi pada • Terjadinya dengan cepat
perawatan konservatif oligohidramnion
(klinis dan lab memburuk)
• Diduga terjadinya solusio
plasenta
• Timbul onset persalinan:
ketuban pecah, perdarahan
2. Konservatif (ekspektatif)
- Kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian
medikamentosa
- Indikasi: kehamilan preterm <37 minggu tanpa disertai tanda PE dan
keadaan janin baik
 Obat hipertensi

Obat Dosis Keterangan


Nifedipin 4x10-30 mg po (short acting) Dapat menyebabkan hipoperfusi pada ibu
1x20 mg po (long acting /adalatoros dan janin jika diberikan SL
Nikardipin 1 ug/kgBB/menit (dapat di titrasi)
Metildopa 2x250-500 mg

Target penurunan MAP 20%


Golongan ACEI dan BB keracunan karena penurunan fungsi ginjal

 Diuretik: Diperbolehkan hanya jika penggunaannya telah berlangsung lama


sebelum kehamilan
Indikasi: gagal jantung berat, edema paru, oliguria
• Vasodilator: Efek relaksasi otot polos vaskular
- Hidralazin 5 mg IV/IM kemudian 5-10 mg setiap 20-40 menit, jika TD
terkontrol ulangi setiap 3 jam, jika tidak berhasil perkirankan pemberian
obat lain
 MgSO4  PE dan eklmasia
Syarat pemberiannya:
- Tersedia Ca gluconas 10%
- Refleks patella +
- Jumlah urin minimal 0.5 ml/kgbb/jam
- Tidak ada tanda disstres nafas
Dosis Pemberian
Dosis awal 4 gr • 4 gr MgSO4 (10 ml MgSO4 40% + 10 ml aquades atau 20 ml MgSO4
20%)
• Berikan IV secara perlahan 5-10 menit
Dosis rumatan 6 g • 6 gr MgSO4 (15 ml MgSO4 40% larutkan dalam 1 fls RL  28 tpm
selama 6 jam)
• Diulang hingga 24 jam setelah persalinan / kejang terakhir pada
eklamsia
 Diazepam  PE dan eklamsia

Dosis Pemberian
Dosis awal • 10 mg IV pelan-pelan selama 2 menit
• Kejang berkulang  ulang pemberian sesuai dosis
Dosis rumatan • Diazepam 40 mg dalam 1 fls RL
 Kortikosteroid
- Untuk pematangan paru
- Diberikan pada UK 32-34 minggu (2x24 jam)
- Hellp syndrome juga diberikan
Laporan Kasus
Identitas
Nama Ny. NF
Umur 33 tahun 5 bulan
Pekerjaan Guru SMA
No RM 00064168
Masuk RS 22 september 2022
Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan utama: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada ari-ari hilang
timbul

Pasien G1PoA0 merasa hamil 8 bulan, baru pertama kali ANC di RSAB
mengeluhkan nyeri pada ari-ari hilang timbul, keluar lendir -, darah -.
Gerakan janin masih dirasakan aktif, ibu mengatakan TD meningkat
sejak UK 6 bulan. Pasien mengeluhkan kaki bengkak sejak UK 4 bulan,
keluhan nyeri kepala tidak terlalu hebat hilang timbul, pandangan kabur
-, sesak nafas -, nyeri ulu hati -, mual muntah -

RPD  HT saat hamil


RPK  -
 Riwayat kebiasaan: Pasien seorang guru BK  mulai masuk pkl 07.00 –
16.00 wib, sering melakukan kegiatan RT seperti berisih-bersih rumah,
mask, cuci baju
- Meroko, alkohol : -

 Riwayat menstruasi:
- Menarce : 14 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama menstruasi : 6-7 hari
- Keluhana saat haid : Nyeri perut
- Volume : Ganti pembalut 2-3 kali/hari
 Riwayat perkawinan

- Usia saat menikah : 32 tahun


- Lama pernikahan : sampai sekarang

 Riwayat KB : Belum pernah menggunakan KB sebelumnya


 Riwayat kehamilan : Hamil ini
Pemeriksaan fisik
KU: Tampak sakit sedang Kepala : Normocephal
Kesadaran : Compos mentis Mata : ca -/-, si -/-, rc +/+, pupil bulat,
BB: 64 kg isokor
TB: 150 cm Mulut : Sianosis (-), Bibir kering (-)
LILA: 26.7 cm Payudara: hiperpigmentasi areola mamae
TD: 166/110 mmhg, HR: 90 x/i, RR: 22 +, inversi putting -
x/I, T: 36.6 c, Spo2: 99%

Jantung: S1S2 reguler, gallop (-), Abdomen: Soepel +, BU +, nte (-)


murmur (-) Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik,
Paru: V +/+, snt -/- edem tungkai +/+ minimal
Status obstetrik
 Inspeksi: striae gravidarum +, linea grisea +, tidak ada bekas operasi
 Palpasi: TFU 31 cm
- Leopold I: Teraba bagian bulat, lunak  kesan: bokong
- Leopold II: Teraba tahanan keras dan memanjang dibagian kiri
(punggung), teraba bagian kecil kanan (ekstremitas)
- Leopold III: Teraba bagian bulat dan keras  kepala
- Leopold IV: Bagian bulan dan keras dapat digerakkan  Belum masuk
PAP
- His: -
 Auskultasi: DJJ: 160-162 x/I  143-145 x/I
 Vaginal toucher: tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
Hematologi
Jenis Hasil Nilai normal
Hemoglobin 11.6 12.0-14.0
Leukosit 12.140 5000 – 10000
Trombosit 313.000 150000 – 500000
Hematokrit 34 37.0-48.0
Urinalisa
Pemeriksaan anjuran

SGOT, SGPT

Serum asam
urat Serum kreatinin

Albumin
Diagnosis
G1P0A0 GRAV 34 minggu + HDK
Penatalaksanaan
 O2 3 liter/menit observasi sampai jam 14.00 wib
 IVFD RL 20 tpm
 Dopamet 1 tablet per oral
 Nifedipine 1 tablet per oral  3x1
 Observasi TD dan DJJ, klinis
Kesimpulan
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
pada pasien atas nama Ny. N berusia 33 tahun 5 bulan di diagnosa G1P0A0
GRAV 34 minggu + HDK
 Dasar dari penegakan diagnosis HDK adalah didapatkan TD yang lebih dari
normal dalam masa kehamilan > 20 minggu yaitu 166/110 mmhg, TD baru
tinggi sejak usia kehamilan 6 bulan, pemeriksaan urin lengkap tidak
ditemukan adanya proteinuria

Anda mungkin juga menyukai