Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK

PREEKLAMPSIA RINGAN ATAU HIPERTENSI DALAM


KLINIS
KEHAMILAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
…………….. ¼
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur Utama

dr. Bambang Wibowo, SpOG(K), MARS


NIP. 19610820198812 1 001
Peningkatan tekanan darah yang mulai terjadi pada usia kehamilan lebih dari
PENGERTIAN
20 minggu (new onset hypertension) tanpa ada tanda perburukan.
Peningkatan tekanan darah darah sistolik ≥ 140 mm Hg atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mm Hg, atau keduanya, pada dua kesempatan dengan selisih
minimal 4 jam setelah usia kehamilan 20 minggu, pada seorang wanita dengan
tekanan darah yang sebelumnya normal.
Dilakukan anamnesis pada pasien/keluarganya
ANAMNESIS
1. Adanya gejala-gejala : nyeri kepala, gangguan penglihatan, gangguan
serebral, dispneu, nyeri dada, nyeri perut, mual muntah, kejang, BAK
2. Penyakit terdahulu : riwayat preeklampsia, adanya hipertensi kronis,
hipertensi dalam kehamilan, penyakit autoimun, diabetes mellitus,
penyakit hepar dan penyakit ginjal
3. Riwayat penyakit keluarga : ditanyakan riwayat kehamilan dan
penyulitnya pada ibu dan saudara perempuannya, riwayat preeklampsia
pada ibu atau saudara perempuan
4. Riwayat gaya hidup : keadaan lingkungan sosial, apakah merokok dan
minum alkohol
5. Gerak janin
6. Keluhan sehubungan dengan kehamilan : kontraksi, nyeri abdomen,
pengeluaran pervaginam

1. Berat badan dan tinggi badan untuk menghitung BMI


PEMERIKSAAN
2. Tanda vital : Tekanan darah, nadi, laju napas, suhu, saturasi oksigen
FISIK
3. Gangguan serebral
4. Gangguan penglihatan
5. Kardiovaskuler : evaluasi tekanan darah, suara jantung
6. Paru : auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
7. Abdomen : palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
8. Refleks : adanya klonus
9. Pemeriksaan obstetri dasar
Kriteria gejala preeklampsia yang diadopsi dari The American College
KRITERIA
Obstetrics and Gynecology 2020 dapat ditegakkan bila ditemukan tanda-tanda
DIAGNOSIS
di bawah ini:
a. Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darahdiastolik ≥ 90
mmHg pada dua kali pemeriksaan dengan selang waktu 4 jam.
b. Proteinuria ≥300 mg/24 jam atau protein/creatinine ratio ≥ 0,3 mg/dL
atau +2 pada pemeriksaan kualitatif ( bila tidak ada pemeriksaan lain
yang tersedia ).
Bila tidak ditemukan proteinuria, maka ditemukan salah satu hal
dibawah ini :
- Trombositopeni : ≤ 100.000/uL
- Insufisiensi renal : Creatinine serum > 1,1 mg/dL atau meningkat
sebanyak 2 kali pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal.
- Kerusakan hepar : fungsi hepar meningkat sebanyak 2 kali.
- Edem pulmonum
- Nyeri kepala onset baru yang tidak responsif terhadap pengobatan atau
gejala penglihatan

Kriteria diagnosis preeklampsia tanpa tanda perburukan bila pada


preeklampsia tidak ditemukan salah satu hal dibawah ini :
- Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg pada dua kali pemeriksaan dengan selang waktu 4 jam.
- Trombositopeni : ≤ 100.000/uL
- Insufisiensi renal : Creatinine serum > 1,1 mg/dL atau meningkat
sebanyak 2 kali pada kondisi dimana tidak ada kelainan ginjal
sebelumnya.
- Kerusakan hepar : fungsi hepar meningkat sebanyak 2 kali.
- Edem pulmonum
- Nyeri kepala onset baru yang tidak responsif terhadap pengobatan
- Gejala penglihatan

Diagnosis hipertensi gestasional ditegakkan bila hanya ditemukan


peningkatan tekanan darah ( kriteria diagnosis poin a )

PANDUAN PRAKTIK
PREEKLAMPSIA RINGAN ATAU HIPERTENSI DALAM
KLINIS
KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


……………… 2/4

DIAGNOSIS KERJA Preeklampsia tanpa tanda perburukan atau hipertensi dalam kehamilan
- Migren
DIAGNOSIS
- Gangguan traktus digestifus
BANDING
- Hipertensi Kronik
- Chronic Kidney Disease (CKD)
- Acute Kidney Injury (AKI)
- Hipertiroidisme
- Sindrom HELLP
- Acute fatty liver of pregnancy (AFLP)
- Mikroangiopati trombotik
- Systemic lupus erythematosus (SLE)
- Antiphospholipid syndrome (APS).
- Proteinuria dari urin 24 jam
PEMERIKSAAN
- Laboratorium : darah rutin, GDS, elektrolit, fungsi hepar, kreatinin, rasio
PENUNJANG
protein/kreatinin, studi koagulasi, LDH, asam urat, preparat darah hapus,
HBsAg
- Pemeriksaan janin : USG dan NST untuk menilai taksiran berat janin,
jumlah air ketuban, kesejahteraan janin.
a. Pengelolaan antepartum (rawat inap)
TERAPI
Dilakukan terminasi kehamilan jika :
- Usia kehamilan ≥ 37 minggu
- Solusio plasenta
- Usia kehamilan ≥ 34 minggu bila disertai dengan :
- Partus prematurus immines
- Ketuban pecah dini
- Taksiran berat janin kurang dari persentile 5th
- Oligohidramnion ( AFI ≤ 5 )
- Skor biofisik janin 6/10 yang menetap atau < 6/10
Pemberian pematangan paru dapat dipertimbangkan pada usia kehamilan
34-36 minggu.
Cara terminasi kehamilan adalah induksi persalinan. Bedah sesar dilakukan
bila ada indikasi.

b. Pengeloaan antepartum (rawat jalan)


Usia kehamilan <37 minggu dan tidak memenuhi kriteria untuk rawat inap.
- Evaluasi kesejahteraan janin : pemeriksaan USG untuk menilai
profil biofisik janin bila memungkinkan dua kali dalam satu
minggu pada preeklampsia ringan atau sekali dalam seminggu pada
hipertensi dalam kehamilan, pemeriksaan USG untuk pertumbuhan
janin setiap 2 minggu.

PANDUAN PRAKTIK
PREEKLAMPSIA RINGAN ATAU HIPERTENSI DALAM
KLINIS
KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


……………… ¾
- Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah lengkap, fungsi hepar
dan kreatinin serum bila memungkinkan setiap minggu. Pada hipertensi
gestasional ditambahkan pemeriksaan proterinuri setiap minggu.
- Setiap kunjungan ke RS ( sesuai jadwal untuk evaluasi kesejahteraan
janin ) dilakukan penilaian gejalan kinik yakni nyeri kepala hebat, nyeri
epigastrium, gangguan penglihatan, nafas pendek, gerak janin
berkurang, nyeri abdomen, kontraksi, pengeluaran darah pervaginam,
pecahnya ketuban dan pemeriksaan pengukuran tekanan darah.
- Bila ada perburukan pada ibu maupun janin maka perlu dilakukan rawat
inap untuk evaluasi lebih lanjut.

c. Pengelolaan intrapartum
- Analgesia
- Pengawasan kemajuan persalinan berdasarkan partograf
- Pengawasan tanda dan gejala perburukan preklampsia setiap saat
- Kontrol tekanan darah : Antihipertensi direkomendasikan pada
preeklampsia dengan hipertensi berat, atau tekanan darah sistolik ≥ 160
mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg. Pemberian antihipertensi pilihan
pertama adalah nifedipin oral short acting, hidralazine dan labetalol
parenteral.
- Pencegahan kejang bila didapatkan gejala pemberat : loading MgSO4
IV 4–6 g selama 20–30 menit, diikuti dosis maintenance 1–2 g/jam
sampai 24 jam post partum.

d. Pengelolaan postpartum
- Pengawasan nifas
Pengawasan tanda dan gejala perburukan preklampsia setiap saat selama 3 hari
postpartum.

KOMPETENSI Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekolog

Merah Kuning Hijau

Diagnosis   
KOMPETENSI PPDS
Pengelolan medis   

Prosedur   
1. Dokter yang merawat pasien tersebut harus :
EDUKASI
a. Memberikan penjelasan mengapa harus dilakukan perawatan terhadap
kehamilan dengan preeklampsia atau hipertensi dalam kehamilan
b. Memberikan informasi dan penjelasan tentang tata cara perawatan
dalam rawat inap dan rawat jalan yang akan dilakukan.
c. Menjelaskan risiko yang mungkin terjadi baik yang diduga maupun
yang tidak diduga sebelumnya.
d. Memberikan informasi tentang prognosis penyakit
e. Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk
mendapatkan penjelasan ulang.
2. Meminta persetujuan tertulis untuk tindakan medik yang harus diambil
selama perawatan dengan menandatangani lembar persetujuan tindakan
medik.
PANDUAN PRAKTIK
PREEKLAMPSIA RINGAN ATAU HIPERTENSI DALAM
KLINIS
KEHAMILAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


……………… 4/4
Perburukan preeklampsia ringan dan hipertensi dalam kehamilan dapat terjadi
PROGNOSIS
setiap saat.
High – Moderate
TINGKAT EVIDENS
- Klinis ibu
INDIKATOR MEDIS
- Laboratorium ibu
- USG Obstetri Klinis ibu
- Klinis janin : pertumbuhan janin, air ketuban, kesejahteraan janin

1. Hypertension in pregnancy. American College Obstetrics and gynecologic


KEPUSTAKAAN
2013
2. Pedoman nasional pengelolaan klinis preeklampsia 2012
3. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rause DJ, Spancy
CY. Williams obstetrics. 23 ed. New York: Mc Graw Hill; 2010. p.706-47
4. Pedoman pengelolaan hipertensi dalam kehamilan di Indonesia. Edisi
kedua tahun 2005 oleh Kelompok kerja penyusunan “Pedoman
pengelolaan hipertensi dalam kehamilan di Indonesia” Himpunan
Kedokteran Fetomaternal POGI.
5. Working Group on High Blood Pressure on Pregnancy. Report of the
National High Blood Pressure Education Program. Am J Obstet Gynecol
2000;183:S1-S21
6. ACOG Practice Bulletin 222 (2020) Gestational Hypertension and
Preeclampsia. Obstetrics & Gynecology, 135, e237-e260.
https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000003891
7. PNPK Diagnosis dan Tata Laksana Pre-Eklampsia.POGI.2016
8. Hypertension in pregnancy: diagnosis and management. NICE. 2019
9. Preeclampsia: Clinical features and diagnosis . Uptodate. 2023

Anda mungkin juga menyukai