Anda di halaman 1dari 1

PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA

No. Dok. : SOP.C/ /PKM-WT/IV/2017


S No. Revisi : I
O Tgl.Terbit : April 2017
P Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS SUJATMOKO


WAY TUBA NIP. 197101011992011004

1. Pengertian Preeklamsia adalah patologi kehamilan yang ditandai dengan TRIAS


hipertensi, edema dan protein urin yang terjadi setelah umur kehamilan
20 minggu sampai segera setelah persalinan. Preeklamsi dibagi
menjadi 2 yaitu: preeklamsia ringan dan preeklamsi berat. Preeklamsi
ringan ditandai dengan TD < 140/90 mmHg- <170 mmHg, protein urin
<5 gr/dl dalam 24 jam (+2) sedangkan preklamsi berat TD ≥ 170/110
mmHg, protein urine >5 gr/dl 24 jam, pengelihatan kabur.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah Preeklamsia dan
Eklamsia.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Way Tuba Nomor 800/ /PKM-
WT/III/2017 tentang pelayanan klinis yang berorientasi pasien UPT
Puskesmas Way Tuba.
4. Referensi Pedoman Pelayanan klinis di UPT Puskesmas Way Tuba Tahun 2017.
5. Alat dan Bahan
1) Informed consent.
2) Sphygmomanometer/tensi.
3) Handscoon.
4) Midline.
5) Jarum No.16
6) Jam tangan analog.
7) Funandoskop.
8) Foley kateter.
9) Urin bag.
10) Obat –obatan antihipertensi.
11) Obat – obatan anti konfulsan.
12) Oksigen.
13) Reflek Patela.
14) Infus set dan cairan infus RL.
15) Diazepam 40 mg.
16) Tempat sampah medis dan non medis.
17) Larutan Klorine 0,5 %.
18) Baskom besar.

6. Langkah-langkah
1) Informed consent.
2) Mencuci tangan.
3) Menggunakan alat pelindung diri.
4) Menjaga privasi klien dengan cara menutupi badan ibu dengan
selimut atau sarung.
5) Melakukan TTV, DJJ, Leopold, .
6) Jika kehamilan < 37 minggu dan ada tanda – tanda perbaikan
cukup tangani dengan rawat jalan, bila tidak ada tanda – tanda
perbaikan lakukan penilaian 2 kali seminggu secara rawat jalan.
7) Jika kehamilan > 37 minggu pertimbangkan terminasi :
- Jika serviks matang lakukan induksi oksitosi 5 IU dalam 500 ml
D5 IV 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
- Jika serviks belum matang berikan prostaglandin, isoprostol
atau foley kateter, atau dengan terminasi SC.
8) Penanganan Umum : Jika diastol > 110 mmHg, berikan
antihipertensi, sampai tekanan diastol di antara 90 – 100 mmHg.
Pasang infus RL dengan jarum nomor 16, Kateterisasi urine,
observasi keadaan umum pasien, TTV, DJJ, Reflek, tiap jam.
9) Penanganan kejang :
- Beri MgSO4 dosis awal : MgSO4 4 gr IV sebagai larutan 20 %
selama 5 menit, diikuti MgSO4 (50 %) 5 gr IM dengan 1 ml

Anda mungkin juga menyukai