No.Dokumen : 022/PMB/SOP/IV/2022
S
No. Revisi : 0/0
O
Tanggal : 05/04/2022
P
Halaman : 1/3
A. Pengertian Preeklamsia Berat adalah Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya hipertensi >= 160/110 disertai protein urine dan atau edema, pada
kehamilan 20 minggu atau lebih.
Preeklampsia berat jika terdapat satu atau lebih keadaan berikut ini: Tekanan darah
sistolik > 170 mmHg, Tekanan darah diastolik > 110 mmHG atau kenaikan tekanan
sistolik > 60 mmHg. Kenaikan tekanan diastolik > 30 mmHg, Protein uria > 5 gr/l/24
jam atau + 4 dalam pemeriksaan kualitatif, Oligouria < 500 ml/ 24 jam, Nyeri kepala
yang berat, Edema yang massif, Edema paru, Gangguan visus dan cerebral, Nyeri
epigastrium/ nyeri juadran atas abdomen, muntah-muntah.
B. Tujuan Sebagai acuan Penerapan langkah- langkah untuk penanganan Preeklamsia Berat
C. Kebijakan -
D. Referensi 1. Saifuddin AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2. Tim Penyusun. 2002. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR
E. Alat dan 1. Alat dan Bahan
Bahan a. Stetoskop
b. Tensi meter
c. Kapas DTT
d. Sarung tangan steril
e. Infus Set
f. Oksigen
g. Partus Set
h. Alat Tulis
i. Rekam medis
j. Inform consent
3. Diazepam
Diasepam digunakan hanya jika MgSO4 tidak ada
Pemberian intravena
Dosis awal : Diasepam 20 mg IV pelan-pelan selama 20 menit
Jika kejang berulang dosisi awal
Dosis Pemeliharaan :
a. Diasepam 40 mg dalam larutan RL 500 cc perinfus
b. Jangan berikan dosis > 100mg / 24 jam.
Pemberian melalui rektum :
1) Jika pemberian IV tidak dimungkinkan diasepam dapat diberikan per
rektal dengan dosis awal 20 mg dengan semprit 10 ml tanpa jarum
dengan spuit 10 ml tanpa jarum.
2) Jika konvulsi dalam 10 menit beri tambahan 10 mg/ jam tergantung
pada berat pasien dan respon klinik.
4. Persalinan
Persalinan harus diusahakan segera setelah pasien stabil
Periksa serviks, jika matang lakukan pecah ketuban dan induksi dengan
oksitosin atau prostaglandin
Jika persalinan tidak bisa diharapkan dalam 12 jam lakukan seksio sesarea
Jika DJJ < 100 atau > 180 X/ menit lakukan sectio sesarea
Jika servik belum matang dan janin hidup lakukan secsio sesaria
Jika janian mati atau terlalu kecil usahakan lahir pervaginam dengan
matangkan serviks dengan misoprostol, prostaglandin atau folly kateter
G. Bagan Alir -
K. Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
Halaman 3/3