Anda di halaman 1dari 3

SPO HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

No Dokumen  No Revisi  Halaman 


RSIA ASSALAM
Jl Raya Bogor …………….. …………….. ……………..
Km46,7 Nanggewer
Mekar,Cibinong
Bogor (16912)
Telp : (021) 8753724
Tanggal Terbit  Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL …………….. dr. R. M. Bob Errisa, MPH
Direktur Operasional
Pengertian Hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi ketika tekanan
darah ibu hamil berada di atas angka 140 mmHg untuk sistolik dan
90 mmHg untuk diastolik.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan hipertensi
dalam kehamilan.

Kebijakan
Prosedur 1. Persiapkan Alat :
1) Spuit, Cairan infus, Infus set, Obat, Cateter urine
Persiapkan Status pasien :
2) Informed consent
2. PER (diastole 90-110 mmHg dan protein urine +1)
a. Istirahatkan pasien (tirah baring / miring ke kiri untuk pasien
rawat Inap), bila pasien rawat jalan dilakukan pemeriksaan
tekanan darah dan protein urine setiap hari.
b. Pemberian suplemen obat antioksida atau agregasi
trombosit.
c. Roboronsia.
d. Pada kehamilan 24 – 34 minggu pemberian kortikosteroid.
e. Pemberian obat Methyldopa 3 x 250mg apabila tekanan
diastole 100 – 110 mmHg.
f. Lakukan pemantauan kesejahteraan janin (USG, CTG, atau
Doppler).
g. Jika tekanan diastole sudah turun atau normal maka pasien
dapat dipulangkan. Berikan informasi tentang tanda PEB.
Kontrol 2 kali dalam seminggu. Bila tekanan diastole naik
kembali, maka pasien harus dirawat kembali
h. Bila pasien datang kembali dengan tanda PEB maka pasien
dikelola sebagai PEB.
i. Lakukan terminasi bila usia kehamilan ≥ 37 minggu.
j. Persalinan bisa dilakukan dengan spontan.
3. PEB (diastole ≥ 110mmHg, Protein urine ≥ 2+, trombosit <
100.000/mm3, nyeri epigastrum yang menetap, peningkatan
kadar enzim hati).
a. Perawatan Aktif
Indikasi Bila didapatkan satu / lebih keadaan di bawah ini :
Ibu hamil > 37 minggu, gejala adanya impending eklamsi,
adanya tanda gawat janin.
b. Pengobatan Medical
1) Pasang Infus
2) Pemberian MgSO4 secara IV
 MgSO4 20% 4gram (20cc) drip dalam RL 100 ml pelan
habis dalam 15 - 20 menit (loading)
 MgSO4 20% 10gram (50cc) drip dalam RL 500ml
dengan tetesan 20-30 tpm (untuk memenuhi kebutuhan
Mg 1-2 gram / jam)
 Syarat pemberian MgSO4 :
a) Tersedia antidotum ( Calcium gluconas ) 10%
dilarutkan dengan aquabides berikan / IV pelan
habis dalam waktu 3 – 5 menit
b) Refleks patella ( + )
c) Respirasi lebih dari 16 x/mt
d) Priduksi urine ≥ 30cc/jam
 Menghentikan MgSO4 bila :
a) Ada tanda keracunan Mg
b) Setelah 24 jam pasca salin
c) Dalam 6 jam pasca salin sudah terjadi perbaikan TD
c. Tidak memberikan diuretik, bila :
 Ada edema paru
 Payah jantung kongestif
 Edema anasarka
d. Berikan obat antihipertensi, bila :
 Sistolik ≥ 180 mmHg.
 Diastolik ≥ 110 mmHg.
 Obat anti hipertensi yang diberikan :
- Hidralazin 5mg / IV pelan dalam 5 menit, dosis dapat
diulang 15 – 20 menit.
- Bila hidralazin tidak tersedia dapat diberikan Nifedipine
10mg, dapat diulang tiap 30menit, max 120mg.
- Labetalol 10mg / IV dapat diulang 20mg setelah 10
menit, 40mg pada 10 menit berikutnya dan sampai
80mg pada 10 menit berikutnya lagi.

Unit Terkait 1. UGD PONEK


2. KAMAR BERSALIN
3. KAMAR BEDAh
4. RAWAT INAP OBSGYN

Anda mungkin juga menyukai