Anda di halaman 1dari 2

SOP PERSALINAN DENGAN

PREEKLAMSIA
No. Kode : UKP/PONED/SOP/186
No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 14 Maret 2016
SOP Halaman : 1-2
KABUPATEN
ACEH BESAR

PUSKESMAS
INGIN JAYA dr. T. Fadhly
NIP. 19710401 200212 1 004
1. Pengertian Preeklamsia adalah patalogi kehamilan yang di tandai dengan dengan
TRIAS hipertensi, edema dan proteinuria yang terjadi setelah umur
kehamilan 20 minggu sampai segera setelah persalinan.
2. Tujuan Untuk mencegah kematian pada ibu dan janin
3. Kebijakan SK : 01/I/KAPUS/2016 tentang jenis –jenis pelayanan
4. Referensi Pelayanan kesehatan ibu dan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan,
Kemenkes RI 2013
5. Prosedur Mempersiapkan alat:
1. RL & MgSO4 7. Oksigen
2. Sarung tangan steril 8. Dopler
3. Bengkok 9. Kateter
4. Kapas DTT 10. Abocath
5. Cairan infus 11. Partus set
6. Infus set
6. Langkah- 1. Jika tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg, berikan obat
Langkah antihipertensi, sampai tekakan diastolik diantara 90-100 mmHg
2. Pasang infus dengan jarum ukuran besar
3. Pasang kateter urin untuk memantau pengeluaran urin dan
proteinurine
4. Pantau keseimbangan cairan infus, jangan sampai overload
berikan MgSO4, cara pemberian MgSO4:
a. Dosis Awal:
1) MgSO4 4 gr I.V sebagai larutan 20% atau 40 % selama 5
menit
2) Segera diberikan larutan MgSO4 6 gr di larutkan dalam
cairan infus RL 500 ml diberikan sekama 6 jam (untuk
MgSO4 40%, maka 10 cc IV dan 15 cc drip)
3) Jika kejang berulang setelah 15 menit berikan Mg SO4 2 gr
IV selam 2 menit
b. Dosis Pemeliharaan:
1) MgSO4 1-2 gr per jam perinfus
2) Lanjutkan pemberian MgSO4 sampai 24 jam pasca
persalinan atau kejang berakhir
c. Berikan MgSO4 bila
1) Frekuensi pernapasan >16 X/mnt
2) Reflek patela (+)
3) Urin minimal 30 ml/jam dalam 4 jam terakhir
d. Berhentikan pemberian MgSO4 jika
1) RR < 16 X/mnt
2) Refleks patela (-)
3) Urin < 30ml/jam dalam 4 jam terakhir
5. Observasi tand-tanda vital dan denyut jantung janian tiap jam
6. Jika terjadi edema paru berikan injeksi Furosemid 40 mg IV
sekali saja
7. Persalinan harus diusahakan segera mungkin setelah pasien
stabil
8. Periksa serviks, jika matang lakukan pecah ketuban dan induksi
dengan oksitosin atau prostaglndin
9. Jika persalinan tidak bisa diharapkan dalam 12 jam persiapkan
rujukan
10. Jika DJJ < 100 atau > 180 X/ menit persiapkan rujukan
11. Jika servik belum matang dan janin hidup persiapkan rujukan
12. Jika janian mati atau terlalu kecil usahakan lahir pervaginam
dengan matangkan serviks dengan misoprostol, prostaglandin
atau folly kateter
7. Bagan Alur
Beritahu pasien
akan di rawat

Cuci Tangan

Berikan cairan per


Pakai sarung tangan infus (glucose 5-10%
dan NaCL Fisiogik)

Pantau keseimbangan Berikan obat anti


cairan masuk dan emetik, intra muskuler
keluar atau per infus

Setelah perawatan, keadaan


umum pasien baik boleh pulang

8. Hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit Terkait Rawat inap
10. Dokumen 1. Rekam medik
terkait 2. Form rujukan
11. Rekaman
Tanggal Mulai
Historis No. Yang di Ubah Isi Perubahan
Perubahan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai