Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PRE-EKLAMSI BERAT

No. Dokumen :
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit : 6 Januari 2022
Halaman : 1/4
UPTD
dr. Lini Nur’aini
Puskesmas NIP. 19720416 200801 2 008
Kesugihan II
1. Pengertian Pre-eklamsi adalah meningkatnya tekanan darah >160/110 mmhg
pada usia kehamilan >20 minggu. Tes celup urin menunjukan
proteinuria ≥ 2+ atau pemeriksaan kuantitatif menunjukan hasil >5 g/24
jam atau disertai gejala sakit kepala hebat, pandangan mata kabur,
nyeri uluhati.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk penanganan
Preklamsi berat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.
Tentang Layanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan Tahun 2013
5. Prosedur / 1. Petugas menggunakan APD
Langkah- 2. Petugas selalu waspada terhadap tanda dan gejala preeklamsia
berat (tekanan diastolic > 110 mmHg) yaitu : protein dalam air seni,
Langkah
nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan, mengantuk, tidak enak,
nyeri epigastrik (terdapat lebih dari 1 gejala tersebut sdh dapat
dikategorikan PEB)
3. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien
4. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap pasien
5. Petugas mengkonsultasikan kondisi pasien kepada dokter
puskesmas
6. Petugas segera melakukan perencanaan untuk rujukan segera ke
Rumah Sakit dan menghindari terjadi kejang dengan pemberian
MgSO4.
7. Petugas memberitahu pada keluarga pasien tentang hasil
pemeriksaan pasien dan tindakan yang akan dilakukan
8. Petugas memberikan lembar persetujuan kepada pasien atau
keluarga untuk menandatangani surat persetujuan tindakan rujukan
dan pra rujukan.
9. Petugas melakukan pelayanan tindakan meliputi :
a. Pemasangan infus dengan jarum besar no. 16, 18, 20 dengan
tetesan 20 tetes per menit
b. Pemasangan dower catheter
c. Pemberian O2 3-4 lt/mt
10. Petugas melakukan pemberian MgSO4 dengan syarat :
a. Tersedia Ca Glukonas 10%
b. Ada refleks patella
c. Jumlah urin minimal 0,5ml/kg BB/jam
11. Cara pemberian MgSO4 :
a. Dosis awal :
1) Ambil 4 gram larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40 %)
dan larutka dengan 10 ml aquades
2) Berikan larutan tersebut secara IV perlahan selama 20
menit
3) Jika akes intravena sulit, berikan masing –masing 5 g
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40 % ) IM dibokong kiri dan
kanan
b. Dosis Rumatan :
1) Ambil 6 gram MgSO4 (15 ml larutan MgSO40 %) dan
larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat,
lalu berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit .
12. Bila frekuensi pernafasan <16x/menit, dan atau tidak ditemukan
reflek tendon pateella, dan atau terdapat oligouria(produksi urin <
0,5 ml/kg BB/jam) segera hentikan pemberian MgSO4.
13. Jika terjadi depresi napas, berikan Ca glukonas 1 g IV (10 ml
larutan 10 %) bolus dalam 10 menit
14. Petugas segera merujuk dan mendampingi pasien ke rumah sakit
15. Selama perjalanan merujuk pasien apabila terjadi eklamsia;
petugas melalukan penilaian awal dan tatalaksana
kegawatdaruratan. Berikan kembali MgSO4 IV perlahan (15-20
menit). Bila setelah pemberian MgSo4 masih terdapat kejang,
dapat dipertimbangkanpemberian diazepam 10 mg IV selama 2
menit
6. Diagram Alir

7. Unit Terkait 1. Ruang KIA 1


2. Ruang persalinan
3. Ruang laboratorium
4. Rumah sakit
8. Dokumen 1. Buku KIA
2. Rekam medis
3. Surat rujukan
4. Lembar CPPT
5. Lembar SBAR
6. Buku monitoring rujukan
9. Rekaman
Historis No. Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan deberlakukan

Anda mungkin juga menyukai