Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN PRE EKLAMSIA BERAT

No. Dokumen :
No. Revisi :

Tanggal Terbit :
SOP
:
Halaman

PUSKESMAS
dr. Endah Dwi Putriant
JAYANTI
NIP. 197811122008012009

Prosedur ini meliputi segala upaya yang dipakai sebagai dasar untuk Penataksanaan
1. Pengertian
preeklampsia berat di Puskesmas Jayanti

1. Sebagai acuan tatalaksana PEB di poned Puskesmas Jayanti


2. Tujuan
2. Diharapkan dengan tatalaksana PEB dapat mencegah terjadinya Eklampsia
3. Mengusahakan persalinan seaman mungkin
4. Mencegah kematian ibu
5. Merujuk kasus yang tak bisa ditangani sesegera mungkin secara tepat dan sesuai
standar
SK Kepala Puskesmas Jayanti No. 440/ - PKM.JYT tentang Penanganan
3. Kebijakan
Preeklamsia Berat

1. UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran


4. Referensi
2. UU RI No. 36 Tahun 2009 Kesehatan
3. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
1. Kenali tanda dan gejala:
5. Prosedur
1.1 Tekanan darah 160/110 mmhg dan proteinuria +2 pada usia kehamilan
lebih dari 20 minggu
1.2 Nyeri kepala, nyeri epigastrium, pandangan kabur, muntah-muntah dan
sesak nafas
2. Lakukan:
1.1 Anamnesa usia kehamilan, penyakit ginjal, hipertensi, tanda-tanda inpartu,
output urine dan riwayat penyakit lain
1.2 Periksa tanda vital (tensi, nadi, respirasi, suhu, refleks patella, usia
kehamilan, letak janin, DJJ, edema dan proteinurine)
3. Pasang infus RL 500 ml dengan abocath no. 16 atau 18
4. Berikan MGSO4 dosis awal: bolus 4gr IV larutan MGSO4 (10 ml larutan MGSO4
diencerkan dengan 10ml aquabides) perlahan selama 15-20 menit.
5. Bila akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 gr MGSO4 (12,5 ML larutan
mgso4 40%) IM dibokong kiri dan kanan
6. Berikan dosis rumatan 6gr MGSO4 (15ml larutan MGSO4 40%) dengan kecepatan
tetesan 28 tetes/menit habis dalam 6 jam.
SEGERA RUJUK PASIEN
7. Pada dosis awal tidak diperlukan penilaian syarat-syarat pemberian MGSO4
8. Lakukan pemasangan kateter urine
9. Berikan antihipertensi nifedipin 4x10-3-mg peroral dan metildopa 3x250mg

1/4
peroral
10. Bila terjadi kejang setelah dosis awal dan rumatan 15 menit kemudian segera
berikan kembali MGSO4 40% 2 gr dilarutkan dengan aquabides 5cc diberikan
secara bolus intravena perlahan dalam waktu 15 menit
11. Bila terjadi kejang yang kedua segera berikan kembali MGSO4 40% sebanyak 2gr
dilarutkan dengan aquabides 5cc diberikan secara bolus 15 menit
12. Bila setelah pemberian MGSO4 masih terdapat kejang, maka dapat
dipertimbangkan pemberian diazepam injeksi 1 atau 2 ampul IV selama 2 mnt atau
phenobarbital 100 mg secara IM
SEGERA RUJUK PASIEN
13. Berikan CA glukonas 1gr IV (10mg larutan 10%) bolus dalam 10 menit, bila terjadi
depresi pernafasan
14. Jelaskan kepada keluarga tentang keadaan pasien
15. Lakukan rujukan dengan komunikasi SIJARIEMAS ke rumah sakit sesuai dengan
BAKSOKUDO
16. Catat semua kegiatan dalam buku register, buku KIA dan status pasien
17. Selama ibu dengan Eklamsia dirujuk pantau dan nilai adanya perburukan keadaan
umum dan tanda vital ibu
6. Bagan Alir
TD 160/110 mmhg dan proteinuria +2
Pada usia kehamilan lebih dari 20 mg

Berikan MGSO4 dosis awal: bolus 4gr IV larutan


MGSO4 (10 ml larutan MGSO4 diencerkan dengan
10ml aquabides) perlahan selama 15-20 menit.

Berikan dosis rumatan 6gr MGSO4 (15ml larutan


MGSO4 40%) dengan kecepatan tetesan 28
tetes/menit habis dalam 6 jam.

Lakukan pemasangan kateter urine

BerikanLakukan
antihipertensi nifedipin
pemasangan 4x10-3-mg
kateter urine peroral
dan metildopa 3x250mg peroral

2/4
1. Bila terjadi kejang setelah dosis awal dan rumatan
15 menit, Segera berikan kembali MGSO4 40% 2
gr dilarutkan dengan aquabides 5cc diberikan
secara bolus intravena perlahan dalam waktu 15
menit
2. Bila terjadi kejang yang kedua segera berikan
kembali MGSO4 40% sebanyak 2gr dilarutkan
dengan aquabides 5cc diberikan secara bolus 15
menit
3. Bila setelah pemberian MGSO4 masih terdapat
kejang, maka dapat dipertimbangkan pemberian
diazepam injeksi 1 atau 2 ampul IV selama 2 mnt
atau phenobarbital 100 mg secara IM

Berikan CA glukonas 1gr IV (10mg larutan 10%)


bolus dalam 10 menit, bila terjadi depresi pernafasan

Jelaskan kepada keluarga tentang keadaan ibu

Lakukan rujukan dengan komunikasi SIJARIEMAS


ke rumah sakit sesuai dengan BAKSOKUDO

Catat semua kegiatan dalam buku


register, buku KIA dan status pasien

7. Hal hal Referensi yang digunakan sesuai standar layanan klinis secara umum dan pelayanan
yang perlu harus sesuai standar yang telah ditetapkan.

diperhatikan

8. Unit Terkait Poned dan Ambulance

9. Dokumen Informed Consent, status pasien, form rujukan maternal, Buku KIA
Terkait

10. Rekaman
Historis No Yang Berubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Perubahan

3/4
4/4

Anda mungkin juga menyukai