Program Studi Profesi Ners Kampus II: Jl. Bendungan Sutami No. 188-A Malang SOP Penanganan Ketuban Pecah Dini No. Dokumen No. Revisi Halaman 1-2 Tanggal Terbit Pengertian KPD atau Ketuban Pecah Dini adalah ketuban yang pecah sebelum persalinan di mulai. diantaranya: a. Umur kehamilan lebih dari 20 minggu b. Keluar cairan jernih dari vagina c. Pada pemeriksaan fisik : suhu normal bila tidak infeksi d. Pada pemeriksaan obstetrik bunyi jantung janin biasanya normal e. Pada pemeriksaan inspekulo kertas lakmus merah menjadi biru Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan penanganan kasus ketuban pecah dini (KPD). Indikasi Dilakukan untuk pasien yang mengalami ketuban pecah dini Prosedur 1. Tahap prainteraksi a. Membaca status pasien (riwayat kehamilan yang sekarang dan yang lalu, riwayat menstruasi, riwayat persalinan yang lalu dan pemakaian alat kontrasepsi, riwayat penyakit yang diderita dan riwayat penyakit keluarga) b. Mencuci tangan c. Meyiapkan alat (kertas lakmus, handscoon untuk melakukan lakmus dan pemeriksaan dalam/VT, tensimeter, metlein, funandoskop/doppler, jam tangan jarum) 2. Tahap orientasi a. Memberikan salam teraupetik b. Validasi kondisi pasien c. Menjaga privacy pasien d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga e. Meminta Informed Consent 3. Tahap kerja a. Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang jelas b. Menanyakan keluhan pasien c. Atur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik d. Lakukan pemeriksaan : 1) Keadaan Umum 2) Kesadaran 3) Tekanan darah 4) Tinggi Fundus Uteri 5) Palpasi Abdomen 6) DJJ dan lamaya kontraksi e. Kemudian lakukan pemeriksaan lakmus, apabila lakmus merah berubah warna menjadi lakmus biru berarti ketuban sudah keluar. f. Apabila terdapat mules lakukan pemeriksaan dalam, apabila ibu demam periksa adanya tanda- tanda infeksi. g. Segera lakukan pemasangan infus 20 tetes/menit. h. Segera rujuk pasien dengan infus tetap terpasang. i. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu. 4. Tahap terminasi a. Evaluasi hasil kegiatan b. Lakukan kontrak untuk kegistan selanjutnya c. Akhiri kegiatan dengan baik d. Rapikan alat dan tempat tidur pasien e. Cuci tangan Dokumentasi a. Catat waktu pelaksanaan tindakan b. Catat respons pasien c. Paraf dan nama perawat jaga Sumber Prawirohardjo, Sarwono. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.