Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISA JURNAL

The Effect of Nutrition Education Program on Biochemical


Parameters Among Patients With Chronic Kidney Disease
Undergoing Hemodialysis

OLEH:
HANIFATUZUHRO SYAIFUDIN
201510420311058

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Analisa Jurnal tentang Evidence-Based Practice Nursing in Chronic Kidney


Disease ini disahkan pada:

Makalah ini disahkan di Malang.


Pada tanggal 5 Desember 2018.

Fasilitator, Penyusun,

(Risa Herlianita, MS) (Hanifatuzuhro Syaifudin)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas rahmat dan karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Analisa Jurnal yang berjudul ”The Effect of
Nutrition Education Program on Biochemical Parameters Among Patients With Chronic
Kidney Disease Undergoing Hemodialysis” dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Laporan Analisa Jurnal ini membahas tentang efek dari program pendidikan gizi
terhadap parameter biokimia diantara pasien yang menjalani hemodialisa.
Terimakasih kepada fasilitator Ibu Risa Herlianita, MS yang telah membimbing dan
memotivasi saya dalam menyelesaikan Laporan Analisa Jurnal ini. Saya juga berterima kasih
kepada rekan-rekan mahasiswa FIKES UMM yang telah memberikan dukungan, kritik,
maupun saran untuk menulis Laporan ini sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan Analisa Jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas dalam Blok Keperawatan
Medikal Bedah 2 yang bertujuan untuk menyelidiki efek dari program pendidikan gizi
terhadap parameter biokimia diantara pasien yang menjalani hemodialisa.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5
1.2 Tujuan Penulisan.........................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
JURNAL PENELITIAN............................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PEMBAHASAN........................................................................................................................8
3.1 Profile Penelitian.........................................................................................................8
3.2 Deskripsi Penilitian Berdasarkan Metode PICO.........................................................9
BAB 1V....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan................................................................................................................13
4.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
LEMBAR KONSULTASI JURNAL.......................................................................................15

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gagal ginjal kronis merupakan kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan
metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal
yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di
dalam darah (Arif Muttaqin dan Kumala Sari, 2011).
CKD mempengaruhi 5% hingga 10% populasi dunia dan dianggap sebagai
masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia. Dengan kata lain, 50 juta
orang di dunia menderita penyakit ini dan angka ini terus meningkat. Menurut laporan
oleh ICD pada tahun 2014, ada 53.000 pasien dengan CKD mengalami gagal ginjal
lanjut dilakukan terapi pengganti ginjal. Membandingkan pertumbuhan jumlah pasien
yang meningkat setiap tahun (6%) dengan pertumbuhan populasi manusia di dunia
(1,3%) menunjukkan bahwa pengobatan pasien menjadi perhatian medis (Jahanpeyma
et. al, 2017).
Penyakit ginjal kronis membutuhkan perubahan ekstensif dalam pola makan
dan gaya hidup. Diperkirakan bahwa 40% pasien dengan gagal ginjal kronik berisiko
mengalami malnutrisi. Penyakit ini menyebabkan kerusakan fungsi ginjal yang parah
dan irreversibel yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menyeimbangkan cairan
tubuh, elektrolit, dan metabolisme. Tujuan perawatan kesehatan yang paling penting
untuk pasien yang menjalani hemodialisis adalah untuk mencegah malnutrisi dan
memiliki nutrisi yang sesuai untuk menunda osteodistrofi ginjal dengan mengontrol
serum kalsium dan fosfor dan untuk mendorong pasien menggunakan nutrisi yang
tepat. Oleh karena itu, pasien yang menjalani hemodialisis memerlukan pendidikan
khusus dan berkelanjutan (Jahanpeyma et. al, 2017).
Intervensi pendidikan yang berhasil untuk pasien dengan penyakit kronis
adalah dengan meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan adalah prasyarat untuk
perubahan dan jika orang menjadi sadar akan gaya hidup dan dampaknya pada
kesehatan mereka sendiri, mereka dapat didorong menuju perubahan perilaku. Selain
meningkatkan kualitas perawatan kesehatan, pendidikan dapat memperbaiki gejala,
pengendalian diri, dan kemandirian pasien. Salah satu metode untuk menentukan
efektivitas pendidikan adalah dengan memeriksa hasil program gizi berdasarkan
parameter laboratorium (Jahanpeyma et. al, 2017).
Perawat memiliki peran khusus dan karena kontak dekat dengan pasien,
mereka lebih sadar akan kekhawatiran pasien dan dapat memberikan saran dan
rekomendasi yang sesuai. Peran pendidikan keperawatan dalam memberdayakan
pasien untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kepatuhan terhadap
pengobatan telah dikonfirmasi. Selain itu, pendidikan adalah metode yang efisien dan
merupakan salah satu peran independen dan diharapkan dari perawat dan mereka
membantu pasien dalam hal perawatan diri mereka (Jahanpeyma et. al, 2017).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisa jurnal yang
berjudul The Effect of Nutrition Education Program on Biochemical Parameters
Among Patients With Chronic Kidney Disease Undergoing Hemodialysis.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Memaparkan informasi terkini mengenai evidence based nursing practice
terkait dengan efek dari program pendidikan gizi terhadap parameter
biokimia diantara pasien yang menjalani hemodialisa.
1.2.2 Memberikan penjelasan tentang temuan terbaru atau inovasi di dunia
keperawatan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat.
1.2.3 Meningkatkan critical thinking tentang manfaat dari hasil penelitian
program pendidikan gizi terhadap parameter biokimia diantara pasien
yang menjalani hemodialisa.

6
BAB II
JURNAL PENELITIAN

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profile Penelitian
Judul Penelitian : Effects of Health Education Intervention on Hypertension-
related knowledge, prevention and self-care practices in
Nigerian retirees:a quasi-experimental study
Pengarang : Eyuche L. Ozoemena, Cylia N. Iweama, Olaoluwa S. Agbaje,
Prince C. I. Umoke, Osmond C. Ene, Perpetua C. Ofili,
Benedicta N. Agu, Charity U. Orisa, Michael Agu and Enejoh
Anthony
Sumber : https://doi.org/10.1186/s13690-019-0349-x
Key Words : Hypertension, Intervension, Health Education, Knowledge,
Prevention, Self-care
Abstract :
Background : Education is vital to increasing knowledge, improving
prevention and self-care practices for hypertension in older
adults. This study aimed to determine the effectiveness of a
health education intervention in improving hypertension (HT)
knowledge, prevention and self-care practices among retirees in
Enugu State, Southeast, Nigeria.
Methods : In this quasi-experimental study, we enrolled 400 participants
in Enugu and Nsukka cities in Enugu State, south-east Nigeria.
Participants were assigned to the treatment and control groups.
Participants in the intervention/ treatment group (T-group)
received the intervention provided by public health experts and
nurses and participants in the control group (C-group) received
health talk without the intervention. Data collected at baseline
(before intervention), 16 weeks (4th month) and follow-up (5th
month) included demographic variables, knowledge about
hypertension, prevention and self-care practices. We used
paired samples t-test, Chi-square test and one-way ANOVA
repeated measures for data analyses.
Results : The mean age of the participants was 65.9 (± 8.9) years, the
mean SBP and DBP were 136.5 (± 13.3) and 87.9 (± 9.1)

8
respectively. More than half of the participants were (50.3%)
were males, and the mean BMI was 23.9 (± 5.1) kg/m2. The
paired comparison analysis showed that the mean HT
knowledge score significantly increased in the T-group between
baseline and 1 month (4th month) post-intervention compared
to those in the C-group (P < 0.0001). Also, PA (P = 0.007),
sleep pattern and quality (P = 0.003), substance use abstinence
(P = 0.000), healthy diet (P = 0.000), and medication adherence
(P = 0.000) improved significantly in the T-group compared to
the control between baseline and 1 month after intervention.
The repeated measures analyses showed statistically significant
effects (between-groups analysis) for all outcomes with small to
large effect sizes. Similarly, the repeated measures ANOVA
analyses showed significant time-by-group interaction effects
(within-groups) for all the outcomes with small to large effect
sizes.
Conclusions : Community-based health education intervention targeted at
older adults can increase HT knowledge, improve prevention
and self-care practices of hypertension at the population level.
Tanggal Publikasi : 23 Mei 2019
3.2 Deskripsi Penilitian Berdasarkan Metode PICO
3.2.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah untuk menyelidiki efek dari
program pendidikan gizi terhadap parameter biokimia (natrium, kalium,
kalsium, fosfor, nitrogen urea darah, dan kreatinin) diantara pasien yang
menjalani hemodialisa.
3.2.2 Populasi dan Problem
Sebanyak 30 pasien berusia kurang lebih 40 tahun yang menjalani
hemodialisis berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka di rujuk ke unit
hemodialisis di rumah sakit Ayatollah Taleghani di provinsi Urmia, Iran.
Pasien yang tertarik untuk berpartisipasi dan juga mengikuti perilaku
kepatuhan diet dipilih melalui wawancara. Pasien yang memiliki rencana
untuk transplantasi ginjal atau imigrasi, mengambil kursus pendidikan

9
tentang gizi, memiliki gangguan kesadaran atau afasia, dan mereka yang
tidak tertarik untuk melanjutkan program dikeluarkan.
Penyakit ginjal kronis membutuhkan perubahan ekstensif dalam pola
makan dan gaya hidup. Diperkirakan bahwa 40% pasien dengan gagal ginjal
kronik berisiko mengalami malnutrisi. Penyakit ini menyebabkan kerusakan
fungsi ginjal yang parah dan irreversibel yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk menyeimbangkan cairan tubuh, elektrolit, dan
metabolisme. Tujuan perawatan kesehatan yang paling penting untuk pasien
di bawah hemodialisis adalah untuk mencegah malnutrisi dan memiliki
nutrisi yang sesuai untuk menunda osteodistrofi ginjal dengan mengontrol
serum kalsium dan fosfor; dan untuk mendorong pasien menggunakan nutrisi
yang tepat. Oleh karena itu, pasien-pasien ini memerlukan pendidikan khusus
dan berkelanjutan.
3.2.3 Intervensi
a. Pasien memberikan persetujuan tertulis untuk mengikuti penelitian ini.
b. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kuesioner yang
dibuat oleh peneliti. Pertanyaan kuesioner tersebut mencakup usia,
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan
sebelum dan sesudah terkena penyakit, sumber dan jumlah
penghasilan, dan penyebab CKD serta daftar periksa untuk
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan hasil laboratorium
pasien (natrium, kalium, kalsium, fosfor, nitrogen urea darah, dan
kreatinin).
c. Kuesioner diselesaikan oleh pasien yang memenuhi syarat dalam 2
tahap dengan interval 15 hari. Daftar periksa awal dan kuesioner
demografi diselesaikan dengan wawancara, dan hasil laboratorium
(natrium, kalium, kalsium, fosfor, nitrogen urea darah, dan kreatinin)
diukur selama 2 bulan sebelum program.
d. Sebelum pelaksanaan program, pasien dibagi menjadi 3 kelompok
kecil, dengan 10 pasien di masing-masing kelompok.
e. Kemudian, dilakukan pelatihan tentang gizi yang disajikan oleh
peneliti secara tatap muka selama 30 hari yang dilakukan dalam Empat
sesi. Setiap sesi 30 menit per minggu, menggunakan alat bantu
pengajar (proyektor video dan buklet). Selain itu, peneliti menjawab

10
pertanyaan yang diajukan oleh pasien. Dalam program pendidikan,
penjelasan disajikan untuk memberikan alasan mengapa pasien harus
memahami nutrisi, dan juga daftar makanan yang diperbolehkan dan
dibatasi, bagaimana memperkirakan tingkat protein, dan tingkat cairan
yang diperbolehkan, serta komplikasi yang timbul dari hasil
laboratorium (natrium, kalium, kalsium, fosfor, nitrogen urea darah,
dan kreatinin) yang meningkat.
f. Pada tahap ketiga penelitian, dua bulan setelah sesi terakhir, hasil
laboratorium (natrium, kalium, kalsium, fosfor, nitrogen urea darah,
dan kreatinin) diukur lagi.
3.2.4 Outcome

Dalam penelitian ini, hasil uji paired t-tes menunjukkan penurunan


yang signifikan dalam rata-rata natrium, kalsium, dan nitrogen urea darah
(P> 0,05) setelah program pendidikan, tetapi tidak ada perubahan yang
signifikan dari hasil laboratorium fosfor dan kreatinin. Namun, nilai mereka
menurun. Dengan kata lain, program berbasis nutrisi mempengaruhi
pengurangan natrium, kalsium, dan nitrogen urea darah, tetapi tidak
mempengaruhi kadar fosfor dan kreatinin.
3.2.5 Kelebihan - Kekurangan
Kelebihan dari penelitian ini, yaitu pasien memberikan persetujuan
tertulis dan membenarkan tentang dasar, tujuan, dan metode penelitian ini.
Selain itu, kerahasiaan mengenai informasi dijaga, dan pasien diberi
kebebasan untuk meninggalkan penelitian.

11
Salah satu keterbatasan dari penelitian ini adalah karena pelaksanaan
penelitian hanya dilakukan di satu pusat dialisis, yang menyebabkan kurang
mempertimbangkan kelompok kontrol independen dari kelompok
eksperimen.
3.2.6 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Sebagai referensi dan pengetahuan bagi Ilmu Kesehatan serta
menambah kajian Ilmu Kesehatan khususnya bagi Keperawatan untuk
mengetahui evidence based nursing practice terkait dengan menambah
pengetahuan melalui program pendidikan gizi pada pasien yang
menjalani hemodialisa.
2. Manfaat Praktis
Program pendidikan gizi secara signifikan mempengaruhi pengurangan
natrium, kalsium, dan nitrogen urea darah, tetapi tidak mempengaruhi
kadar fosfor dan kreatinin pada pasien yang menjalani hemodialisa.

12
BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien yang
mengikuti program pendidikan gizi mengalami penurunan yang signifikan dalam rata-
rata natrium, kalsium, dan nitrogen urea darah, akan tetapi tidak ada perubahan yang
signifikan dari hasil laboratorium fosfor dan kreatinin.
Dengan kata lain, program pendidikan gizi (NEP) untuk pasien hemodialisis
dapat meningkatkan parameter biokimia serta komplikasi yang dihasilkan dari
ketidakseimbangan biokimia.
4.2 Saran
Masih perlu dilakukan penelitian lain sebagai lanjutan dari penelitian dengan
menggunakan sampel yang lebih besar guna melengkapi dan mengkonfirmasi hasil
temuan dari penelitian ini dimasa yang akan datang.
Selain itu, peneliti menyatakan bahwa efektivitas pendidikan secara tatap
muka harus dibandingkan dengan metode lain dan menyarankan hasil dari intervensi
pendidikan pada parameter biokimia yang terkait dapat diukur.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jahanpeyma et. al. (10 Agustus 2017). The Effect of Nutrition Education Program on
Biochemical Parameters Among Patients With Chronic Kidney Disease
Undergoing Hemodialysis. Diambil dari
http://jccnursing.com/en/articles/12453.html.
Muttaqin, Arif, dan Sari, Kumala. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

14
LEMBAR KONSULTASI JURNAL
BLOK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2
Nama Penyusun : Hanifatuzuhro Syaifudin
Judul : The Effect of Nutrition Education Program on Biochemical
Parameters Among Patients With Chronic Kidney Disease
Undergoing Hemodialysis
HARI/TANGGAL TTD DOSEN
NO MATERI KONSULTASI
KONSULTASI PEMBIMBING
1 26 November 2018 Konsultasi Judul Jurnal dan ACC

2 4 Desember 2018 Konsultasi PICO

3 4 Desember 2018 Konsultasi Isi Laporan Jurnal

4 4 Desember 2018 ACC

Fasilitator,

(Risa Herlianita, MS)

15

Anda mungkin juga menyukai