Anda di halaman 1dari 5

PERSALINAN 60 LANGKAH

No. Dokumen : SOP/UKP/376/2019


SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 03/03/2019
Halaman : 1-4
UPTD Puskesmas Taryana, SKM.MKes.
Penusupan ........................ NIP.196805051990031020

1. Pengertian Asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama
pengeluaran hasil konsepsi setelah pembuahan berumur lebih dari 37 mingggu
dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pelayanan persalinan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Penusupan Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Buku Standar Pelayanan kebidanan,Depkes RI, 2001
2. JNP-KR, 2017, Asuhan Persalinan Normal (APN), HSP, Jakarta
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
1) APD
2) Partus set
3) Hekting set
4) Doppler
5) Tensimeter
6) Stetoskop
7) Termometer
8) Jam
9) Pakaian bayi
10) Kain bersih
11) Air DTT
12) Air klorin
13) Tempat sampah kering
14) Tempat sampah basah
15) Klem tali pusat
16) Spuit 3 CC
17) Spuit 1 CC
18) Vit K injeksi
19) Zalp mata
2. Petugas yang melakukan
1) Dokter
2) Bidan
3. Langkah – langkah
1) Petugas mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua :
dorongan anus,tekanan anus,vulva membuka
2) Petugas memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan
esensial untuk menolong
3) Petugas memakai celemek plastik.
4) Petugas melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengansabun dan airmengalir
5) Petugas memakai sarung tangan dtt
6) Petugas memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik
7) Petugas membersihkan vulva dan perineum
8) Petugas melakukanperiksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9) Petugas mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
10) Petugas memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai ,
pastikan djj dalam batas normal (120 – 160 x/menit).
1-5
11) Petugas memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa
ingin meneran.
12) Petugas meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan
pastikan ia merasa nyaman).
13) Petugas melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
yang kuat untuk meneran.
14) Petugas menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit.
15) Petugas meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
16) Petugas meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
17) Petugas membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan
18) Petugas memakai sarung tangan dtt pada kedua tangan.
19) Petugas melihat saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 –
6 cm, memasang handuk bersih pada perut ibu untuk mengeringkan bayi
jika telah lahir dan kain kering dan bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah
bokong ibu. Setelah itu kita melakukan perasat stenan (perasat untuk
melindungi perineum dngan satu tangan, dibawah kain bersih dan kering,
ibu jari pada salah satu sisi perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain
dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala
bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap
melewati introitus dan perineum).
20) Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayi dengan kasa steril
kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21) Petugas menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
(selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
25) Petugas melakukan penilaian selintas
26) Petugas mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk basah dengan handuk/kain yang kering.
27) Petugas membiarkan/memindahkan bayi di atas perut ibu.
28) Petugas memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus.
29) Petugas memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus
berkontraksi baik.
30) Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit im
(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
31) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
32) Dengan satu tangan pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
33) Petugas mengikat tali pusat dengan benang dtt atau steril pada satu sisi
2-5
kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
34) Petugas menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi
di kepala bayi.
35) Petugas memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari
vulva.
36) Petugas meletakkan satu tangan diatas kain yang ada diperut ibu, sambil
memegang tali pusat dengan tangan yang lain.
37) Setelah uterus kontraksi, tegangkan tali pusat kearah dorso kranial.
38) Saat plasenta terlihat di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
menggunakan ke dua tangan
39) Petugas melakukan masase uterus.
40) Petugas mengecek robekan perineum
41) Petugas memeriksa plasenta baik dari sisi ibu dan bayinnya
42) Petugas mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan
segera menjahit laserasi.
43) Petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik.
44) Petugas membiarkan bayi tetap diatas tubuh ibu kurang lebih 1 jam
45) Petugas melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotik salep
mata dan vit k1 di paha kiri
46) Petugas melakukan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam
47) Petugas mengajarkan ibu cara masase
48) Petugas memeriksa nadi,kandung kemih pada ibu untuk memastikan
49) Petugas memeriksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk
memastikan bayi bernafas dengan baik
50) Petugas menempatkan semua peralatan dalam larutan klorin
51) Petugas membuang bahan yang terkontaminasi ke dalam sampah
52) Petugas membersihkan ibu dengan air dtt
53) Pastikan bahwa ibu nyaman dalam memberikan asinya
54) Petugas mendekontaminasikan tempat persalinan dengan klorin
55) Petugas melepas sarung tangan ssecara terbalik di larutan klorin
56) Petugas memberi salep mata, vit k, timbang, pemeriksaan fisik bayi
57) Petugas memberikan injeksi hepatitis b pada bayi 1 jam stelah pemberian
vit k
58) Petugas mencelupkan sarung tangan kedalam larutan klorin
59) Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
60) Petugas melengkapi partograf
6. Diagram Alir

Tanda pasti kala 2


persalinan :
Pembukaan serviks
lengkap, kepala janin
terlihat di introitus vagina
Lanjutkan dengan
penatalakasanaan
fisiologis : pecahkan
selaput ketuban bila belum
pecah
Dorongan YA Anjurkan untuk mulai
spontan meneran
untuk Nilai DJJ, kontraksi TTV,
meneran kandung kemih secara
rutin.
Anjurkan untuk minum.
Anjurkan untuk pindah
posisi.
TIDAK

3-5
Anjurkan untuk perubahan posisi.
Lakukan stimulasi
Minta ibu mengosongkan kandung
kemih
Anjurkan minum
Bayi lahir
Nilai DJJ, kontraksi, TTV
dalam
Evaluasi dalam 60 menit
waktu 30
menit pd
multipara/
120 menit
pda
primipara

ya
Tidak
Lanjutkan dengan
penatalksanaan
fisiologis kala 2
Tidak
persalinan

Bimbing ibu meneran


saat kontraksi
Anjurkan untuk minum
Anjurkan untuk merubah
posisi Ya
Lakukan stimulasi
puting susu
Nilai DJJ setiap 5 menit

ya Lanjutkan MAK III


Asuhan BBL

Tidak

7.Unit Terkait 1. KIA (ibu)


2. KIA (anak)
8. Dokumen 1. Rekam Medis (RM)
Terkait 2. Buku register pasien
3. Buku KIA
9.Rekaman Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis Diberlakukan
Perubahan
1. Kebijakan Kebijakan Kepala UPTD 07/01/2019
Puskesmas Penusupan
Nomor 15 Tahun 2019
2. Prosedur / langkah - Ada perubahan 10/04/2019
langkah prosedur / langkah -

4-5
langkah

5-5

Anda mungkin juga menyukai