Anda di halaman 1dari 5

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI

Nomor : SOP/342/I/2023

Revisi Ke : -

Berlaku Tgl : 11/01/2023

Disahkan oleh:
KEPALA UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN

SRI ENDARTI, SST


NIP. 19690718 198903 2 005

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN
JL. Raya Tunjungan No.80 Telp. 0811295006
Email: tunjunganpuskesmas@yahoo.co.id
TUNJUNGAN BLORA 58252
PENATALAKSAAN ATONIA
UTERI
No. Dok :
SOP/342/I/2023

SOP No. Revisi : -


Tgl.Terbit :11/01/2023
Halaman : 1-4

Sri Endarti, SST


UPTD Puskesmas NIP. 19690718 198903 2 005
Tunjungan

1. Pengertian Suatu keadaan uterus tidak berkontraksi dalma 15 detik setelah


dilakukan rangsangan taktil (masase) fundus uteri.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam Penatalaksanaan Atonia Uteri.
3. Kebijakan Pedoman Pelayanan KIA/KB.
4. Referensi Rukiyah, A. Y., dkk. 2012. Asuhan Kebidanan II (Persalinan)
(Edisi Revisi). Jakarta: Trans Info Media.
Sulisyawati, A. 2010.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Jakarta : Salemba Medika.
Sulistyawati,A. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Yogyakarta : ANDI.
5. Prosedur/ 1. Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta. (maksimal
Langkah- 15 detik).
langkah 2. Bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari vagina
dan lubang serviks.
3. Pastikan bahwa kandung kemih kosong, jika penuh lakukan
kateterisasi dengan menggunakan teknik aseptik.
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
4. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril yang panjang,
dengan lembut masukkan tangan secara obstetrik (menyatukan
kelima ujung jari) melalui introitus vagina ibu.
5. Periksa vagina dan serviks. Jika ada selaput ketuban atau
bekuan darah pada cavum uteri mungkin hal ini menyebabkan
uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh.
6. Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada ferniks anterior,
tekan dinding anterior uterus ke arah tangan luar yang menahan

1
dan mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga
uterus ditekan dari arah depan dan belakang.
7. Tekan uterus di antara kedua tangan. Kompresi Uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang
terbuka (bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga
merangsang miometrium untuk berkontraksi.
8. Evaluasi keberhasilan :
a. Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan
keluarkan tangan dan pantau ibu secara melekat selama kala 4.
b. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan masih berlangsung,
periksa ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi
laserasi. Jika demikian segera lakukan penjahitan untuk
menghentikan perdarahan.
c. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan
keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterna.
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
9. Asisten atau keluarga diajarkan untuk KBE, berdiri menghadap
sisi kanan ibu.
10. Letakkan satu tangan pada dinding abdomen dan dinding depan
korpus uteri dan di atas simfisis pubis.
11. Letakkan tangan lain pada dending abdomen dan dinding
belakang korpus uteri, sejajar dengan dinding depan korpus
uteri. Usahakan untuk mencakup atau memegang bagian
belakang uterus seluas mungkin.
12. Lakukan kompresi uterus dengan cara saling mendekatkan
tangan depan dan belakang agar pembuluh darah di dalam
anyaman miometrium dapat dijepit secara manual. Cara ini
dapat menjepit pembuluh darah uterus dan membantu uterus
untuk berkontraksi.
13. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga
uterus dapat berkontraksi dengan baik. Bila perdarahan belum
berhenti lanjutkan langkah berikut.
14. Berikan 0,2 mg ergometrin IM (kontraindikasi pada hipertensi).
15. Pasang tranfusi set dan memakai jarum ukuran 20 dan berikan
500 cc larutan RL yang mengandung 20 unit oksitosin.

2
16. Ganti sarung tangan steril dan ulangi KBI.
17. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai 2 menit,
segera rujuk ibu karena hal ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu
membutuhkan tindakan gawat darurat di fasilitas kesehatan
rujukan yang mampu melakukan tindakan operasi dan transfusi
darah.
18. Sambil membawa ibu ke tempat rujukan, lakukan terus tindakan
KBI dan infus cairan hingga ibu tiba di tempat rujukan.
a. Infus 500 ml pertama dihabiskan dalam waktu 10 menit.
b. Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan
atau hingga jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 L dan
kemudian lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam.
c. Jika cairan infus tidak cukup, infuskan 500 ml (botol kedua)
cairan infus dengan tetesan sedang ditambah dengan
pemberian cairan secara oral untuk rehidrasi.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait PONED
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Dokumen -
Terkait
10. Rekaman Halaman Diberlakukan
No Yang dirubah Perubahan
historis Tanggal
perubahan

Unit : ................................................................................

3
Nama Petugas : ................................................................................
TanggalPelaksanaan : ................................................................................
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1. Apakah petugas melakukan Masase fundus uteri
segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15
detik)?
2. Apakah petugas mersihkan bekuan darah dan atau
selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks dan
memastikan kandung kemih kosong?
3. Apakah Petugas melakukan kompresi bimanual
interna?
4. Apakah Petugas melakukan kompresi bimanual
eksterna?
CR

JML YA
COMPLIANCE RATE/CR = ------------------------- X 100 % =................%
JML SOAL

……………………………..…
Pelaksana / Auditor
……………………………......
NIP:……………….............

Anda mungkin juga menyukai