Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN EKLAMSIA

No.Dokumen :445/SOP/PKM-Tp/ /
/20
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman: 1/4

Puskesmas Ismiyatie Utiarahman,SKM


Tapa Nip.197208212006042005

1. Pengertian Eklampsia adalah kejang saat kehamilan yang disebabkan tekanan darah tinggi.

Sebagai acuan dalam penanganan kasus eklamsia sesuai standar guna mencegah
2. Tujuan
terjadinya kematian ibu dan bayi di lingkungan kerja Puskesmas Tapa

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur I. Penerimaan pasien dan persetujuan tindakan medis


1. Menyapa pasien, keluarga serta memperkenalkan diri setiap kali pertama
kali berinteraksi dengan pasien dan keluarga
2. Memberikan informed consent pada ibu dan keluarga
3. Mencuci tangan dengan alkohol rub sebelum menyentuh pasien
II. Tindakan pertolongan eklampsia dan pendokumentasian
1. Teriak minta tolong
2. Orang pertama (dokter jaga/bidan senior) segera menigambil alih pasien
dari petugas/bidan penanggung jawab pasien dan melakukan upaya
stabilisasi awal bersama orang kedua
3. Orang kedua segera mendekatkan troli emergensi ke lokasi terjadinya
emergensi
4. Lindungi ibu dari jatuh dan cedera (memasang pagar samping tempat
tidur, menjaga agar ibu tidak melukai dirinya)
5. Baringkan ibu pada sisi kiri untuk mengurangi risiko aspirasi ludah,
muntahan, dan darah
6. Pastikan bahwa jalan napas ibu terbuka/bebas -- bila ibu tidak bernapas,
segera lakukan tindakan resusitasi
7. Berikan oksigen 4-6 l/menit melalui sungkup atau kanula
8. Lindungi dari risiko jatuh - memasang pagar samping tempat tidur,
menjaga agar ibu tidak melukai dirinya -- memegang tangan dan kaki
9. Isap lendir mulut dan tenggorokan, sesuai kebutuhan, setelah kejang
10. Petugas/bidan penanggung jawab pasien menyampaikan secara singkat
dan lengkap kepada orang pertama tentang kondisi ibu saat ini dan
kondisi lain yang dapat mempengaruni:
 Usia ibu,

 Kehamilan keberapa

 Usia kehamilan

 Sejak kapan tekanan darah tinggi dialami pada kehamilan ini

 Sudah berapa kali kejang

 Gejala apa yang menyertai kejang: demam tinggi, kehilangan


kesadaran dan lain-lain
 Apakah sebelum hamil pernah mengalami kejang

 Adakah keluhan sakit kepala, pandangan kabur, mual, nyeri ulu


hati sebelumnya, sejak kapan
 Obat yang sudah didapat

 Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan ini


11. (Orangkedua- secara simultan) melakukan pemeriksaan tanda vital dan
pemeriksaan fisik dan menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada tim
dan orang pertama dengan jelas:
a. Pemeriksaan keadaan umum dan kesadaran
b. Hitung frekuensi napas
c. Hitung frekuensi nadi
d. Pemeriksaaan tekanan darah menggunakan manset yang sesuai
diulang pemeriksaan selang waktu 4 jam
12. Orang kedua dibantu orang ketiga melakukan peatatan hasil pemeriksaan
awal terarah (quick check) dengan baik dan lengkap
13. Pasang infus intravena dengan menggunakan Ringer Laktat
14. Lakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium
15. Pasang foley catheter dan catat produksi urin dan lakukan pemeriksaan
protein urin menggunakan pemeriksaan celup (dipstix)
16. Sebelum memberikan Magnesium Sulfat, pastikan syarat pemberian
MgSO4 terpenuhi
- Tersedia Ca Glukonas 10% (antidotum MgSO4)
- Refleks Patella + /+
- Frekuensi pernapasan >16x/menit
- Produksi urin minimal 0,5ml/kgBB/jam
17. Pemberian magnesium sulfat
a. Sebelum melakukan rujukan, lakukan stabilisasi dengan memberikan
4 gram MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40% dilarutkan dengan 10ml
akuades) IV secara perlahan lahan
b. Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5g MgSO4 (12,5
ml MgSO4 40%) IM di bokong kanan dan kiri.
c. Lanjutkan dengan dosis pemeliharaan 6 gr MgSO4 (15 ml larutan
MgSO4 40%) dalam larutan Ringer asetat/Ringer laktat secara IV
drip dengan kecepatan 28 tetes/menit.
d. Jika terjadi kejang setelah pemberian dosis awal dan dosis rumatan
MgSO4 40%,berikan MgSO4 40% tambahan sebanyak2 gr IV (5 ml
MgSO4 40% dilarutkan dalam 5 ml akuades) selama 15 - 20 menit
e. Bila setelah pemberian MgSO4 ulangan masih terdapat kejang,
pertimbangkan pemberian Diazepam 10 mg IV selama 2 menit
f. Alat suntik sekali pakai dibuang dalam tempat sampah yang tahan
tusukan
g. Tersedia Ca glukonas 10% (antidotum MgSO4)
18. Pemantauan selama pemeriaMgsO4
 Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi tekanan darah, nadi,
frekuensi pernapasan, reflex patella
 Lakukan pengukuran jumlan urin tiap 4jam
19. Pemberian anti hipertesi
 Ibu dengan hipertensi berat perlu mendapat terapi anti hipertensi
(tekanan darah >160/110mmHg)
 Obat anti hipertensi Nifedipin 10 mg per oral dapat diulang
setiap 15 - 30 menit , maksimal 30 mg
20. Melakukan kolaorasi dengan dokter untuk menilai keadaan ibu dan
apakah keadaan tersebut dapat ditangani atau harus dirujuk
21. Dalam persiapan rujukan lakukan pengawasan dan pencatatan tentang:
 Kesadaran tiap 30menit

 Tekanan darah tiap 30menit

 Nadi tiap 30menit

 Pernapasan tiap 30menit

 Refleks patela tiap 1jam

 Kontraksi uterus dan denyut jantung janin tiap 30menit

 Produksi urin tiap 3-4jam


22. Melakukan pendokumentasian yang baik dan lengkap
23. Cuci tangan menggunakan alkohol hand rub atau sabun dan air mengalir
ialu keringkan dengan handuk sekali pakai setiap setelah bersentuhan
dengan pasien
III. Persiapan proses rujukan
24. Surat rujukan dan daftar tilik stabilisasi pra rujukan
25. Transportasi
26. Obat-obatan emergensi jika diperlukan
27. Menghubungi faskes rujukan melalui telepon/SMS
28. Petugas kesehatan mendampingi rujukan
29. Melakukan observasi dan pencatatannya selama proses rujukan
IV. Pengawasan dan Penatalalaksanaan Terhadap Keracunan MgSO4
30. Hitung frekuensi pernapasan selama 1 menit setiap jam: frekwensi napas
<16 kali/menit
31. Periksa refleks patela tiap 1 jam: negatif
32. Lakukan pengukuran volume urine setiap 3-4 jam: volume urine <0,5-
1cc /kgBB/jam
Berikan Kalsium glukonas 1 g (10 ml dari larutan 10%) melalui suntikan
intravena perlahan-lahan jika dijumpai tanda-tanda keracunan MgSO4 dan
hentikan pemberian MgSO4 sampai hilang tanda-tanda keracunan MgSO4

1. Bagan alir -

a. Bidan Koordinator
2. Unit Terkait
b. Penanggung Jawab Ruangan Kebidanan

8.Rekam Historis

No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1.
2.

Anda mungkin juga menyukai