PRAKREK
MANDIRI No Dokumen : No Revisi : Halaman :
440/ -SOP/BPM/I/2020 00 1/2
Tanggal Tanggal : Penanggung Jawab BPM
01 Januari 2020
SOP
Nani, A.Md.Keb
1. Pengertian Mengenali secara dini tanda-tanda dan gejala-gejala preeclampsia berat dan
memberikan perawatan yang tepat dan memadai. Mengambil tindakan yang tepat
da segera dalam penanganan kegawatdaruratan bila eklampsia terjadi.
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk standar pelayanan medis preeklamsia
3. Kebijakan BPM Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis 2020
4. Referensi Buku Acuan pertolongan pertama dan gawat darurat Obstetri dan Neonatal,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2008.
5. Langkah- Bidan Harus :
langkah
1. Selalu waspada terhadap gejala dan tanda preeclampsia ringan. Pantau
tekanan darah ibu hamil pada setiap pemeriksaan antenatal, selama proses
persalinan, dan masa nifas.
2. Selalu waspada terhadap tanda dan gejala preeclampsia berat.
3. Catat tekanan darah ibu,segera periksa adanya gejala dan tanda preeclampsia
atau eklampsia. Gejala dan tanda preeclampsia berat, memerlukan penanganan
yang cepat karena besar kemungkinan terjadi eklampsia. Kecepatan bertindak
sangat penting.
4. Penanganan preeclampsia berat dan eklampsia sama :
Cari pertolongan segera untuk mengatur rujukan ibu rutin ke rumah sakit.
Jelaskan dengan tenang dan secepatnya kepada ibu, suami dan keluarga
tentang apa yang terjadi.
Berikan ibu pada posisi miring kekiri, berikan oksigen (4-6 liter/menit)
jika ada.
Berikan IV Ringer Laktat 500 cc dengan jarum berlubang besar (16 dan
18 G)
Jika teradi kejang, baringkan ibu pada posisi miring ke kiri, dibagian
tempat tidur atau lantai yang aman, mencegah ibu terjatuh, tapi jangan
mengikat ibu.
Jika ada kesempatan, letakkan benda yang dibungkus dengan kain yang
lembut diantara gigi ibu.
Jangan memaksakan membuka mulut ibu ketika kejang terjadi
Setelah kejang berlalu, hisap lender pada mulut dan tenggorokan ibu bila
perlu.
5. Pantau dengan cermat tanda dan gejala keracunan MgSO4 sebagai berikut :
Frekuensi pernapasan <16 kali/menit
Pengeluaran air seni < 30 cc/ jam selama 4 jam terakhir.
6. Jangan berikan dosis MgSO4 selanjutnya bila ditemukan tanda-tanda dan
gejala keracunan tersebut diatas.
7. Jika terjadi henti nafas (apnea) setelah pemberian MgSO4, berikan Kalsium
Glukonas 1 gr (10 cc dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai
pernafasan mulai lagi. Lakukan ventilasi ibu dengan menggunakan ambu bag
dan masker.
8. Bila ibu mengalami koma, pastikan posisi ibu dibaringkan miring ke kiri
dengan kepala sedikit ditengadahkan agar jalan nafas tetap terbuka.
9. Catat semua obat yang diberikan, keadaan ibu, termasuk tekanan darahnya
setiap 15 menit.
10. Bawa segeraibu ke rumah sakit setelah serangan kejang berikutnya. Damping
ibu dalam perjalanan dan berikan obat-obatan jika perlu.
Ingat !!!
Ibu harus belajar mengenali tanda dan gejala preeclampsia, dan harus
dianjurkan untuk mencari perawatan bidan, puskesmas atau rumah sakit bila
mengalami tanda preeclampsia (nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan,
nyeri epigastik, pembengkakan pada wajah).
Memantau dengan cermat tekanan darah ibu hamil, ibu dalam proses
persalinan, dan ibu dalam masa nifas.
Jangan berikan metergin pada ibu yang tekanan darahnya naik, preeclampsia
atau eklampsia.
Beberapa wanita dengan eklampsia memiliki tekanan darah yang normal.
Tangani semua ibu yang mengalami sebagai ibu dengan eklampsia hingga
ditentukan diagnose lain.
Selalu waspada untuk segera merujuk ibu yang mengalami preeclampsia.
6. Unit ICU RS PONEK
Terkait