Anda di halaman 1dari 7

SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

PUSKESMAS Nama Kepala


ABCD Puskesmas

1. Pengertian No. ICPC-2 : W81 Toxaemia of pregnancy


No. ICD-10 : O14.9 Pre-eclampsia, unspecified
Tingkat Kemampuan 3B

Masalah Kesehatan
Pre-eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas
20 minggu yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan
respon maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan
aktivasi endotel dan koagulasi.
Tanda utama penyakit ini adanya hipertensi dan proteinuria. Pre-
eklampsia merupakan masalah kedokteran yang serius dan
memiliki tingkat komplesitas yang tinggi. Besarnya masalah ini
bukan hanya karena pre-eklampsia berdampak pada ibu saat
hamil dan melahirkan, namun juga menimbulkan masalah pasca-
persalinan.
2. Tujuan Semua pasien pre-eklampsia yang datang ke Puskesmas ABC
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan prosedur
3. Kebijakan SK Nomor : ……………. Tentang
4. Referensi 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
2. Kementerian Kesehatan RI dan WHO.Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2013
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
3. Report on the national high blood pressure education program
working group on high blood pressure in pregnancy.
AJOG.2000: Vol.183. (National High Blood Pressure
Education Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy, 2000)
4. Lana, K. Wagner, M.D. Diagnosis and management of pre-
eklampsia. The American Academy of Family Physicians.
SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

2004 Dec 15; 70 (12): 2317-2324).(Lana & Wagner, 2004)


5. Cunningham, F.G. et.al. Hypertensive Disorder in Pregnancy.
Williams Obstetrics. 21st Ed. Prentice Hall International Inc.
Connecticut: Appleton and Lange. 2001; p. 653 - 694.
(Cunningham, et al., 2001)
6. Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Rachimhadhi, T.
Wiknjosastro Gulardi H. Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo. Edisi keempat cetakan ketiga. Jakarta :PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.. 2010: Hal 550-554.
(Prawirohardjo, et al., 2010)
7. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran: Diagnosis dan Tata Laksana Pre-eklampsia.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013. (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Pusing dan nyeri kepala
2. Nyeri ulu hati
3. Pandangan kurang jelas
4. Mual hingga muntah
Faktor Risiko
1. Kondisi-kondisi yang berpotensi menyebabkan penyakit
mikrovaskular (antaralain : diabetes melitus, hipertensi
kronik, gangguanpembuluhdarah)
2. Sindrom antibody antiphospholipid (APS)
3. Nefropati
4. Faktor risiko lainnya dihubungkan dengan kehamilan itu
sendiri, dan faktor spesifik dari ibu atau janin.
a. Umur > 40 tahun
b. Nullipara dan Kehamilan multipel
5. Obesitas sebelum hamil
6. Riwayat keluarga pre-eklampsia dan eklampsia
7. Riwayat pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana(Objective)


Pemeriksaan Fisik
SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

1. Pada pre-eklampsia ringan:


a. Tekanan darah 140/90 mmHg pada usia kehamilan >
20 minggu
b. Tes celup urin menunjukkan proteinuria +1 atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >
300 mg/24 jam
2. Pada pre-eklampsia berat:
a. Tekanan darah > 160/110 mmHg pada usia
kehamilan > 20 minggu
b. Tes celup urin menunjukkan proteinuria +2 atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >
5g/24 jam
c. Atau disertai keterlibatan organ lain:
i. Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
ii. Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen
kuadran kanan atas
iii. Sakit kepala, skotoma penglihatan
iv. Pertumbuhan janin terhambat,
oligohidroamnion
v. Edema paru atau gagal jantung kongestif
vi. Oligouria (<500cc/24 jam), kreatinin > 1.2
mg/dl

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, gejala klinis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangyang telah
dilakukan.

Diagnosis Banding
Hipertensi gestasional, Hipertensi Kronik, Hipertensi Kronik
dengan superimposed preeklampsia

Komplikasi
Sindrome HELLP, pertumbuhan janin intra uterin yang terhambat,
edema paru, kematian janin, koma, kematian ibu
SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Non Medikamentosa
1. Pre-eklampsia ringan
a. Dapat di rawat jalan dengan pengawasan dan
kunjungan antenatal yang lebih sering.
b. Dianjurkan untuk banyak istirhat dengan baring atau
tidur miring. Namun tidak mutlak selalu tirah baring
c. Diet dengan cukup protein dengan rendah
karbohidrat, lemak dan garam secukupnya.
d. Pemantuan fungsi ginjal, fungsi hati, dan protenuria
berkala
2. Pre-eklampsia berat
Segera melakukan perencanaan untuk rujukan segera ke
Rumah Sakit dan menghindari terjadi kejang dengan
pemberian MgSO4.

Medikamentosa
1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal: tekanan
darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, ukuran
uterus dan gerakan janin.
OBAT ANTIHIPERTENSI UNTUK IBU HAMIL
Nama Obat Dosis Keterangan
Nifedipine 4 x 10-30 mg Dapat meyebabkan
peroral (short hipotensi pada ibu
acting) dan janin, bila
diperlukan diberikan
sublingual
Nikardipin 5 mg/jam, dapat
dinitarsi 2,5 mg/jam
tiap 5 menit hingga
maksimun 10
mg/jam
Metildopa 2 x 250 – 500 mg
peroral (dosis
maksimal 2000
SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

mg/hari
Antihipertensi golongan ACE Inhibitor (misalnya kaptopril) , ARB,
(misalnya Valsartan) dan klorotiazid dikontraindikasikan pada ibu
hamil.

Penatalaksanaan Pemberian dosis awal dan rumatan MgSO4


pada pasien pre-eklampsia
• Berikan dosis awal 4g MgSO4 sesuai prosedur untuk
mencegah kejangatau kejang berulang
• Sambil menunggurujukan, mulai dosisrumatan 6 g MgSO4
dalam 6 jam sesuaiprosedur

CARA PEMBERIAN DOSIS AWAL


 Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dengan 10 ml akuades
 Berikan larutan tersebut secra perlahan IV selama 20 menit
 Jika akses intravena sulit, berikan masing-masing 5 gr
MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 dalam 40%) IM dibokong kiri
dan kanan

CARA PEMBERIAN DOSIS RUMATAN


 Ambil 6 gr MgSO4 (15 ml larutan MgSO4) dan larutkan
dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu
berikan secra IV dengan kecepatan 28 tetes / meit selama 6
jam, dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau
kejang terakhir (bila eklampsia)

Syarat pemberian MgSO4


 Tersedia Ca Glukonas 10%
 Ada reflex patella
 Jumlah urin minimal 0,5 ml/Kg BB/jam

2. Rawat jalan (ambulatoir)


a. Ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring)
b. Konsumsi susu dan air buah
c. Antihipertensi
SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

 Ibu dengan hipertensi berat selama kehamilan perlu


mendapatkan terapi antihipertensi.
 Pilihan antihipertensi didasarkan terutama pada pengalaman
dokter dan ketersediaan obat.

Pertimbangan persalinan/terminasi kehamilan


1. Pada ibu dengan preeklampsi berat dengan janin sudah
viable namun usia kehamilan belum mencapai 34 minggu,
manajemen ekspektan dianjurkan, asalkan tidak terdapat
kontraindikasi.
2. Pada ibu dengan preeklampsi berat, dimana usia kehamilan
34-37 minggu, manajemen ekspektan boleh dianjurkan,
asalkan tidak terdapat hipertensi yang tidak terkontrol,
disfungsi organ ibu, dan gawat janin.
3. Pada ibu dengan preeklampsi berat yang kehamilannya
sudah aterm, persalinan dini dianjurkan.
4. Pada ibu dengan preeklampsia ringan atau hipertensi
gestasional ringan yang sudah aterm, induksi persalinan
dianjurkan.

Konseling dan Edukasi


1. Memberikan informasi mengenai keadaan kesehatan ibu
hamil dengan tekanan darah yang tinggi.
2. Melakukan edukasi terhadapa pasien, suami dan keluarga
jika menemukan gejala atau keluhan dari ibu hamil segera
memberitahu petugas kesehatan atau langsung ke
pelayanan kesehatan
3. Sebelum pemberian MgSO4, pasien terlebih dulu diberitahu
akan mengalami rasa panas dengan pemberian obat
tersebut.
4. Suami dan keluarga pasien tetap diberi motivasi untuk
melakukan pendampingan terhadap ibu hamil selama proses
rujukan

Kriteria Rujukan
1. Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda
SPO PRE-EKLAMPSIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit:
Halaman :

preeklampsia berat ke fasilitas pelayanan kesehatan


sekunder.
2. Penanganan kegawatdaruratan harus di lakukan menjadi
utama sebelum dan selama proses rujukan hingga ke
Pelayanan Kesehatan sekunder.

Peralatan
1. Doppler atau Laenec
2. Palu Patella
3. Obat-obat Antihipertensi
4. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin dan
urinalisa.
5. Larutan MgSO4 40%
6. Larutan Ca Glukonas

Prognosis
Prognosis pada umumnya dubia ad bonam baik bagi ibu maupun
janin.
6. Diagram Alur
7. Unit terkait
8.Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai